Keywords: residence hall, design, behaviorAbstrak: Di berbagai negara, asrama dirancang dan dibangun dengan standar-standar sesuai dengan jenjang pendidikan penghuninya. Di Malaysia ditemukan panduan khusus mengenai asrama. Jenis asrama, standar ruangnya, termasuk penghuni jenis asrama tertentu, ditentukan dengan memperhatikan berbagai faktor seperti kebersihan, keamanan, standar luasan, standar kelengkapan fasilitas dan bahkan standar kebutuhan sosialisasi penghuni.Penelitian ini merupakan penelitian analitis mengenai asrama dalam kaitannya dengan pola perilaku penghuni asrama untuk mengetahui kaitan antara desain asrama dengan perilaku penghuni berdasarkan teori-teori lingkungan dan perilaku. Fokus penelitian berkisar pada kajian teoritik mengenai standar asrama, dalam hal ini tingkat kepadatan dan fasilitas,serta pengaruhnya terhadap perilaku penghuni. Adapun metoda utama yang digunakan adalah analisa konten yang dapat bersifat sangat tematik yang dibagi ke dalam kronologi penelitian sejenis; fasilitas asrama; isu kepadatan, spasial, budaya, adaptasi; dan model usulan asrama.Penelitian terkait asrama banyak ditemukan berasal dari kisaran tahun 1960-an -1980-an dan 2010-an -2016. Pembahasan terkait desain asrama atau arsitektur asrama (fasilitas) biasanya tidak berdiri sendiri
Abstrak: Asrama merupakan hunian atau bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang untuk sementara waktu, terdiri atas sejumlah kamar, asrama yang dirancang dan dibangun dengan standar-standar khusus sesuai dengan jenjang usia penghuninya (KBBI). Di Indonesia keberadaan asrama mahasiswa mulai menjadi perhatian karena mampu menampung mahasiswa untuk tinggal dalam lingkungan kampus. Banyak kampus sekarang menyediakan fasilitas asrama bagi mahasiswanya. Satu hal yang diperhatikan saat membangun asrama adalah daya tampung dan ketersediaan lahan. Untuk itu fasilitas utama yang menjadi perhatian adalah kamar. Padahal diperlukan fasilitas lain dalam asrama selain kamar, karena kegiatan di asrama tidak hanya tidur, tetapi juga belajar, bersosialisasi, makanminum, aktivitas domestik (mencuci-memasak) maupun kegiatan higienis pribadi. Dalam penelitian kali ini akan dibahas mengenai perbandingan standar-standar dan fasilitas yang ada dalam sebuah asrama serta untuk mengetahui tipologi asrama di universitas-universitas Indonesia dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil sampel 5 asrama universitas sebagai studi kasus, diantaranya ialah ITB, Unpad, UGM, UI dan Telkom University.Fasilitas terlengkap ditemukan pada asrama Unpad Bale Padjadjaran dengan total 15 jenis fasilitas, diikuti asrama UGM dengan 14 jenis fasilitas. Ditemukan bahwa luas kamar setiap asrama berbeda-beda. Meskipun demikian, berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa luas setiap kamar telah sesuai dengan standar minimum berdasarkan standar internasional. Didapatkan 3 tipologi kamar dari hasil perbandingan ini, yaitu kamar untuk 2-3 orang, kamar semi kluster dan kamar yang dihuni 4 orang. Dari data hasil komparasi dapat disimpulkan bahwa terdapat keragaman fasilitas dan perbedaan peruntukkan asrama universitas di Indonesia.
Fasilitas duduk merupakan elemen penting yang berperan dalam menentukan tingkat kenyamanan di sebuah cafe atau restoran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa lamanya pengunjung bertahan di dalam cafe sesuai fasilitas duduk yang digunakan dan mengambil kasus Cafe Eduplex di jalan Ir. H. Djuanda, Dago. Dalam penelitian ini membahas tentang hubungan antara jenis, ukuran dan bahan sebuah fasilitas duduk, terhadap frekuensi lamanya pengunjung yang datang di cafe tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Pertama, mengumpulkan data-data berupa teori tentang macam-macam jenis, ukuran standart dan bahan sebuah fasilitas duduk serta efeknya terhadap kenyamanan dan psikologi pengunjung, yang menyebabkan adanya perbedaan durasi waktu berkunjung. Kedua, pengumpulan data lapangan dengan memperhatikan jenis, ukuran dan bahan fasilitas duduk yang ada pada cafe tersebut, serta memperhatikan jenis pengunjung dan perbedaan lamanya waktu pengunjung berada di cafe tersebut. Selanjutnya, membandingkan data-data yang sesuai dan berkesinambungan antara teori tertulis pada literatur, yang berisi tentang jenis atau bentuk, ukuran dan bahan fasilitas duduk serta efek yang ditimbulkannya dengan data lapangan yang terkumpul berupa jenis atau bentuk, ukuran dan bahan fasilitas duduk yang ada di cafe tersebut, serta lama pengunjung berada disana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan antara hasil pengumpulan data lapangan dan literatur yang terkumpul sesuai. Jenis fasilitas duduk beserta ukuran dan bahannya berpengaruh dengan durasi pengunjung yang datang. Karena adanya perbedaan rasa nyaman yang ditimbulkan oleh fasilitas duduk tersebut. Kata Kunci: Fasilitas duduk, Kenyamanan, Waktu berkunjung, Cafe
Abstrak: Salah satu transportasi umum yang saat ini diminati masyarakat adalah kereta. Adanya peningkatan pelayanan pada transportasi ini, merupakan salah satu faktor meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakannya. Adanya peningkatan peminat pengguna kereta ini juga harus diikuti dengan meningkatnya pelayanan di stasiun kereta. Pada stasiun kereta dibutuhkan fasilitas-fasilitas yang memudahkan calon penumpang agar dapat melakukan perjalanan dengan semestinya. Salah satu fasilitas yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan pengunjung dan penumpang ketika berada di stasiun kereta. Informasi yang ingin didapatkan pengunjung dan penumpang sangat beragam, mulai dari tata cara beli tiket, penukaran tiket, jadwal keberangkatan kereta, letak ruang tunggu, letak peron yang akan dituju, hingga letak toilet dan mushola. Salah satu sarana informasi yang efektif digunakan yaitu papan petunjuk atau signage system. Signage merupakan sebuah sarana informasi yang mengarahkan manusia pada sebuah tempat dan membantunya untuk mencapai tempat tersebut. Stasiun Kereta Bandung merupakan stasiun kereta besar di Jawa Barat yang menerapkan papan petunjuk atau signage system sebagai salah satu sarana informasi yang ditujukan bagi pengunjung maupun penumpang yang dipasang di beberapa sudut lobby dari Stasiun Kereta Bandung. Meski demikian, masih banyak pengunjung yang bertanya kepada petugas mengenai informasi tertentu yang sebenarnya sudah ditampilkan pada signage system. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor, salah satu faktor tersebut ialah lokasi penempatan papan petunjuk atau signage system yang kurang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan metoda campuran kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka dalam pengumpulan data. Kesimpulan diperoleh melalui analisis terhadap sirkulasi penumpang dan pengunjung untuk memperoleh titik lokasi penempatan signage system yang efektif di Lobby utama Stasiun Bandung. Diharapkan, dengan artikel penelitian mengenai keefektifan lokasi penempatan signage system di lobby Stasiun Kereta Bandung ini dapat memberikan informasi yang membantu pihak Stasiun Kereta Bandung dalam memaksimalkan pelayanannya terhadap pengunjungnya terkait penyampaian informasi dalam sebuah ruang interior. Abstract:One of favorite public transportation at present days is train. The increasing level of services becomes one factor that drives public interest to use this transportation. Based on this fact, the increase of passengers should be followed with the service enhancement at train station. Train station required facilities which can facilitate all passengers to travel properly. One facilities to be considered is the information facilities required by both passengers and visitors. Informations needed by both passengers and visitors are diverse. Visitors and passengers need a guide to buy a ticket, location of ticket exchange counter, train departure schedules, location of passenger service, location of platforms, location of toilets a...
The public health index is part of the Regional Government's plan, also the Sustainable Development Goal number 3. To assist public health improvement, a community service was carried out with partner Citra Sehat Clinic, Sadang Serang, Bandung City. The activity was carried out through preparation, implementation, and evaluation. The preparation stage was conducted through surveys, observations, literature collection, and interviews. The implementation phase consisted of installing furniture and tools, workshops on the use of tools and queuing systems, and optimizing the use of social media. The evaluation stage was in the form of questionnaire feedback to partners. All stages were carried out collaboratively involving interior design, visual communication design, and information technology (IT). The results of the service are in the form of an e-kiosk, examples of social media content, and training. Efforts to improve public health in the digital era must use technology for data storage and public health media literacy. Design and IT collaboration can provide comprehensive solutions to problems in society. The provision of design and IT-based facilities needs to be accompanied by training on their use to be sustainable. Keywords: design, information technology, clinic, public health Abstrak Indeks kesehatan masyarakat merupakan bagian dari RKP Pemerintah Daerah, juga tujuan Sustainable Development Goals nomor 3. Dalam rangka membantu upaya peningkatan kesehatan masyarakat, dilakukan pengabdian masyarakat dengan mitra Klinik Citra Sehat Sadang Serang, Kota Bandung. Pengabdian masyarakat dilakukan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan berupa survey, observasi, pengumpulan literatur, dan wawancara. Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan pemasangan mebel dan alat, workshop penggunaan alat dan sistem antrian, serta optimasi penggunaan media sosial. Tahap evaluasi berupa kuisioner feedback kepada mitra. Seluruh tahapan dilakukan secara kolaboratif melibatkan ilmu desain interior, desain komunikasi visual, dan teknologi informasi (IT). Hasil pengabdian berupa e-kiosk, contoh konten media sosial, dan pelatihan. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat di era digital perlu memanfaatkan teknologi untuk penyimpanan data dan media literasi kesehatan masyarakat. Kerjasama desain dan IT mampu memberikan solusi komprehensif pada permasalahan di masyarakat. Pemberian fasilitas berbasis desain dan IT perlu disertai dengan pelatihan penggunaannya agar dapat berkelanjutan. Kata kunci: desain, teknologi informasi, klinik, kesehatan masyarakat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.