Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan bahan lainnya seperti bahan-bahan yang menolak sinar matahari (SPF) dan bahan antioksidan misalnya vitamin E dengan khasiat bisa memutihkan atau memucatkan noda hitam pada kulit. Dengan banyaknya bahan khasiat yang beredar dipasaran yang mudah didapatkan banyak produsen yang menambahkan bahan-bahan berbahaya yang tidak layak untuk digunakan dalam produk kosmetik salah satunya yaitu krim pemutih wajah. Penggunaan bahan berbahaya pada krim pemutih wajah akan menimbulkan hal-hal yang tidak dinginkan seperti iritasi kulit, muncul flek hitam, keracunan hingga menyebabkan kanker kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan dan jumlah kadar merkuri (Hg) dan hidrokuinon pada sediaan krim pemutih wajah yang beredar di pasar tradisional Kota Palu. Sampel krim pemutih wajah yang diteliti diambil berdasarkan metode purposive sampling dengan kriteria sampel yang tidak memiliki nomor registrasi, tidak memiliki sertifikat halal MUI, tidak mencantumkan kandungan bahan aktif serta tidak memiliki nomor BPOM. Pengujian kadar hidrokuinon dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KGSM) dan pengujian kadar merkuri (Hg) menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) beserta alat tambahan MVU (Mercury Vaporizer Unit). Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan kadar merkuri (Hg) paling tinggi yaitu sampel J = 3481 μg/g dan terendah sampel F = 1,035 μg/g dan hasil kadar hidrokuinon semua sampel tidak ada yang positif. Dari semua sampel yang telah di teliti semuanya positif mengandung merkuri (Hg) dan negatif mengandung hidrokuinon.
Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan bahan lainnya seperti bahan-bahan yang menolak sinar matahari (SPF) dan bahan antioksidan misalnya vitamin E dengan khasiat bisa memutihkan atau memucatkan noda hitam pada kulit. Dengan banyaknya bahan khasiat yang beredar dipasaran yang mudah didapatkan banyak produsen yang menambahkan bahan-bahan berbahaya yang tidak layak untuk digunakan dalam produk kosmetik salah satunya yaitu krim pemutih wajah. Penggunaan bahan berbahaya pada krim pemutih wajah akan menimbulkan hal-hal yang tidak dinginkan seperti iritasi kulit, muncul flek hitam, keracunan hingga menyebabkan kanker kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan dan jumlah kadar merkuri (Hg) dan hidrokuinon pada sediaan krim pemutih wajah yang beredar di pasar tradisional Kota Palu. Sampel krim pemutih wajah yang diteliti diambil berdasarkan metode purposive sampling dengan kriteria sampel yang tidak memiliki nomor registrasi, tidak memiliki sertifikat halal MUI, tidak mencantumkan kandungan bahan aktif serta tidak memiliki nomor BPOM. Pengujian kadar hidrokuinon dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KGSM) dan pengujian kadar merkuri (Hg) menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) beserta alat tambahan MVU (Mercury Vaporizer Unit). Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan kadar merkuri (Hg) paling tinggi yaitu sampel J = 3481 μg/g dan terendah sampel F = 1,035 μg/g dan hasil kadar hidrokuinon semua sampel tidak ada yang positif. Dari semua sampel yang telah di teliti semuanya positif mengandung merkuri (Hg) dan negatif mengandung hidrokuinon.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.