Muara Sungai Jelitik di Sungailiat Bangka merupakan alur pelayaran bagi banyak jenis kapal karena di muara ini terdapat Pelabuhan Perikanan (PPN) Sungailiat.Sedimentasi yang terjadi di muara Sungai Jelitik sangat merugikan, karena ketika air laut surut terendah muara ini tertutup sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas kapal dari air kantong ke laut bebas maupun sebaliknya.Pantai Pulau Bangka adalah pantai yang mempunyai arus gelombang dan angkutan sedimen sejajar pantai cukup besar yang dipengaruhi oleh gelombang musim angin barat dan musim angin timur. Guna menjamin kelancaran lalu lintas kapal di lokasi tersebut, maka proses sedimentasi di area tersebut harus dikendalikan sehingga tidak menutup alur pelayaran. Pemahaman tentang dinamika kondisi hidrooseanografi di perairan tersebut diperlukan untuk memilih dan menentukan tindakan pengendalian sedimen. Oleh karena itu perlu adanya survei dan kajian yang bertujuan mengetahui kondisi hidrooseanografi di perairan sekitar muara Sungai Jelitik sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan dan perancangan pengendalian sedimentasi di lokasi tersebut.Metode yang dipakai dalam kajian ini adalah survei dan pemetikan data langsung di lapangan kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data hasil survei tersebut. Berdasarkan hasil kajian ini diketahui bahwa kedalaman laut di depan muara Sungai Jelitik bervariasi dari 1 m hingga 30 m, dengan karakteristik dasar perairan sangat dipengaruhi aktivitas penambangan pasir laut. Tipe pasut di Sungailiat adalah tipe harian tunggal (diurnal) dengan arah arus dominan barat dan timur dengan kecepatan maksimum 16,3 cm/dt. Tinggi gelombang bervariasi antara 0-1,5 m. The Jelitik River Estuary at Sungailiat Bangka is a navigation channel for many types of ships because, at this estuary, there is a Sungailiat Fishery Port. Sedimentation that occurs at the mouth of the Jelitik River is very detrimental because when the tide is lowest, the inlet is closed, so disrupted ship traffic. The coast of Bangka Island is a coast that has a massive wave of current and longshore sediment transport that is influenced by the waves of the west wind season and the east wind season. To ensure the smooth flow of ships at that location, the sedimentation process in the area must be controlled so that it does not close the shipping lanes. To select and determine these sediment control measures, an understanding of the dynamics of hydro oceanographic conditions in these waters is needed. Therefore it is necessary to have a survey and study to investigate the condition of hydro oceanography in the waters around the Jelitik River estuary. The study is important for determining the actions and design of sedimentation control in these locations. The method used in this study is surveying and picking data directly in the field, then processing and analyzing the results of the survey data. Based on the results of this study, it is known that the depth of the sea in front of the Jelitik River estuary varies from 1 m to 30 m, with the basic characteristics of the waters strongly influenced by the activity of sea sand mining. Tidal type in Sungailiat is a single daily type (diurnal) with the direction of dominant currents west and east with a maximum speed of 16.3 cm / s. Wave height varies between 0-1.5 m.
Jelitik River is the main river and economic artery of Sungailiat District, Bangka Regency. Currently around the Jelitik River there is a Jelitik Fishing Port and is developed as an industrial area. In addition to the problems of sedimentation problems with the development of industrial estates and the presence of sand mining rich in tin ore on land and on the high seas it is feared that it will reduce the quality of the environment, especially the surrounding sea water. Therefore, this study is needed in order to find out the quality of waters in this estuary which can be used as a basis or baseline for the initial environment of this region if later this area will be developed as a port or industrial area. The method used in this study is field observation, water sampling, and laboratory analysis. Therefore, as an initial step, it is necessary to identify the quality of the waters in this estuary which can be used as the basis or initial environmental baseline of this area if later this area will be developed as a port or industrial area. Based on observations in the field of laboratory analysis of water samples, generally the quality of seawater around the estuary of Jelitik River still meets seawater quality standards both for port activities, marine tourism and for biota. Some parameters that exceed the quality standard include total suspended solid (TSS) which reaches 250 mg/l, total dissolved solids (TDS) which reaches 24,700 mg/l and nitrate content which reaches 0.38 mg/l. BOD value is 4.7 mg / l and COD is 46.4 mg / l, these parameters are still below the existing sea water quality standard.
Tingkat sedimentasi di muara S. Jelitik sangat tinggi sehingga ketika air laut surut, kapal-kapal tidak dapat keluar masuk ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat. Untuk menangani masalah tersebut, pemerintah secara periodik melakukan pengerukan yang berbiaya tinggi. Oleh karena itu, Pemprov Bangka Belitung merencanakan membangun infrastruktur pengendali sedimen. Dalam perencanaan infrastruktur pengendali sedimen diperlukan data-data karakteristik sedimen dasar. Saat ini kajian khusus karateristik sedimen dasar di kawasan ini masih belum ada. [A1] Oleh karena itu dilakukan kajian ini dengan tujuan mengetahui pola sebaran karakteristik sedimen dasar seperti berat jenis, tekstur sedimen, ukuran d50 butir sedimen dan analisis stastik sedimen dasar. Karakteristik ini sangat penting untuk kajian sedimentasi selanjutnya terutama sebagai data masukan perhitungan kecepatan sedimentasi baik secara analitik maupun dengan pemodelan numerik. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei lapangan, pengambilan sampel sedimen dasar, analisis laboratorium dan analisis statistik sedimen. Berdasarkan kajian ini sedimen dasar di perairan Sungailiat ini didominasi oleh pasir sedikit campuran kerikil dengan nilai d50 berkisar antar 1-1,5 mm dan terpilah buruk. Kondisi sedimen dasar berupa pasir mempunyai daya dukung yang baik untuk pengembangan pelabuhan.Sedimentation in the S Jelitik estuary is very high, so when the tide is low, the ships traffic at the Sungailiat Fisheries Port is disturbed. So far, dredging has been done to solve this problem, which requires high costs. To overcome this, the Provincial Government of Bangka Belitung plans to build a sediment control infrastructure. In planning the sediment control infrastructure, sea bottom sediment characteristics data are needed. Currently, there is no specific study of se bottom sediment characteristics in this area. Therefore, this study was conducted with the aim of knowing the distribution pattern of seabottom sediment characteristics such as density, sediment texture, d50 grain size and analysis of the basic sediment statistics. This characteristic is very important for further sedimentation studies, especially as input data for calculating the sedimentation velocity both analytically and by numerical modeling. The methods used in this study are field surveys, sediment sampling, laboratory analysis and sediment statistical analysis. Based on this study, the seabottom sediment in Sungailiat waters is dominated by sand, a little mixture of gravel, with d50 values ranging from 1-1.5 mm and poorly segregated. The seabottom sediment in the form of sand have good capacity for port development.
Pembangunan pelabuhan internasional Patimban di Subang sudah sangat mendesak. Pelabuhan ini diharapkan sebagai penyokong pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan bongkar muat dari para pelakuk usaha khususnya di Jawa Barat. Dalam perencanaan pelabuhan salah satu permasalahan utama dari aspek fisik kimia yang harus diketahui adalah permasalahan proses sedimentasi dan erosi. Proses sedimentasi dan erosi sangat terkait dengan karakterisitik sedimen dasar. Selama ini kajian sedimentasi di sekitar lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Patimban ini belum banyak dilakukan, oleh karena itu sebagai kajian awal dilakukanlah kajian karakteristik sedimen dasar laut di perairan tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran karakteristik sedimen dasar laut seperti berat jenis, tekstur sedimen, ukuran d50 butir sedimen dan analisis stastika sedimen dasar khususnya di musim timur. Metode yang dipakai dalam kajian ini adalah pengambilan sampel sedimen di lapangan, analisis laboratorium, analisis statistik butir sedimen dan analisis deskriptif untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Berdasarakan hasil kajian ini diketahui bahwa berat jenis sedimen berkisar antara 2,130-2,227 gr/cm3 (sedimen ringan), sedimennya tergolong pasir sedang (medium sand) dengan campuran kerikil yang cukup banyak dan hanya sedikit yang tercampur dengan lumpur (gravelly sand), gradasinya tergolong baik. Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa ukuran rerata butir sedimen di perairan Pelabuhan Patimban berkisar antara 147,1-1730 µm (medium sand) dan pasir sangat kasar (very coarse sand), sedimen terpilah buruk, skewnes-nya kasar dan bernilai negatif, tipe kurtosis leptokurtic-very leptokurtic.
Sungai Jelitik merupakan sungai utama dan urat nadi perekonomian Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Muara Sungai Jelitik termasuk dalam kawasan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Sungailiat. Selain itu, Pelabuhan Perikanan Sungailiat juga terletak di alur Sungai Jelitik dan akan dikembangkan sebagai kawasan industri. Permasalahan utama yang dijumpai saat ini adalah sedimentasi di mulut muara S Jelitik yang diantaranya terkait konsentrasi sedimen tersuspensi. Oleh karena itu sebagai langkah awal dilakukan kajian tentang sedimen tersuspensi (TSS) ini. Metode kajian ini adalah pengambilan sampel air, analisis laboratorium dan analisis data. Kandungan TSS di perairan sekitar muara S Jelitik berkisar 65–250 mg/l dengan nilai rerata 128,28 mg/l, hal ini menunjukkan bahwa perairan di sekitar muara S Jelitik tidak memenuhi baku mutu baik untuk budidaya biota, untuk wisata maupun untuk pelabuhan berdasarkan PP 22 tahun 2021. Konsentrasi TSS di bagian tengah kedalaman sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi TSS di bagian bawah kedalaman air laut. Kecepatan endap padatan tersuspensi di muara S Jelitik berkisar antara 0,0197–0,0858 mm/dt, dengan nilai rata-rata sekitar 0,0399 mm/dt. Sehingga sedimen tersebut baru terendapkan ke dasar perairan setelah 75.187 detik (20,88 jam) atau sekitar 0,87 hari apabila kondisi arusnya tenang. The Jelitik River is the main river of Sungailiat District, Bangka Regency. The Jelitik River Estuary is included in the area of the Sungailiat Tourism Special Economic (KEK) development area. Besides, Sungailiat Fishing Port is located in the Jelitik River channel and will be developed as an industrial area. The main problem currently encountered is sedimentation at the mouth of the S Jelitik estuary. Sedimentation is strongly associated with turbidity and suspended sediment concentration. Therefore, as a first step, a study of this suspended sediment is carried out. The method of this study is water sampling, laboratory analysis, and data analysis. The TSS value in the waters around the S Jelitik estuary ranges from 65 - 250 mg/l with a mean value of 128.28 mg/l, this indicates that the waters around the S Jelitik estuary do not meet quality standards both for biota cultivation, for tourism and ports base on Government Regulation 22/2021. The TSS concentration at the center of the depth is slightly higher than the TSS concentration at the bottom of the seawater depth. The sedimentation rate of suspended solids in the S Jelitik estuary ranged from 0.0197 - 0.0858 mm/s, with an average value of about 0.0399 mm/s. So that the sediment is just deposited to the bottom of the water after 75,187 seconds (20.88 hours) or about 0.87 days if the current conditions are calm.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.