ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving terhadap pemahaman konseptual dan grafik siswa pada materi laju reaksi dan (2) mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman monseptual dengan pemahaman grafik siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu postest only design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Genteng. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi dengan taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konseptual dan grafik siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model belajar learning cycle 6F-problem solving dan (2) tidak ada hubungan signifikan ntara tingkat pemahaman konseptual dengan pemahaman algoritmik siswa. ABSTRACTThe purposes of the research were (1) to find out the effect of schoology use in six phased learning cycle-problem solving toward the student’s conceptual and graphical understanding on the reaction rate, and (2) to find out the correlation between student’s conceptual undertanding with graphical understanding on the reaction rate. The design of the research was quasy experiment postest-only design. The population in this research was grade XI of Senior High School 1 Genteng. The sample which were chosen using cluster random sampling were XI MIPA 4 as an experimental class, XI MIPA 5 as the control class.The hypothesis testing was performed by t-test and correlation test using SPSS 16 for windows with a significance level The result of the research showed that there were (1) significant differences of conceptual, algorithmic, and graphical understanding between students who learned using the applied schoology use in six phased learning cycle-problem solving and the students who learned using the six phased learning cycle-problem solving. (2) there was between student’s conceptual understanding with graphical undertanding.
Telah dilakukan penelitian pembuatan pupuk Organik cair dengan kandungan Nitrogen cair dengan variasi Penambahan bioaktivator starter dan Promol dan variasi lama, dilakukan variasi lama fermentasi 0, 7, 14, 21 dan 28 hari .Hasil dari variasi fermentasi kemudian dilakukan analisis nitrogen total menggunakan metode kjeldahl, sampel dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil analisis nitrogen (N), berdasarkan variasi lama waktu fermentasi dengan dan tanpa menggunakan starter menghasilkan pupuk organik cair organik pada analisis nitrogen total variasi penggunaan starter kadar optimum terjadi pada hari ke-21 sebesar 29 %, sedangkan menggunakan promol kadar optimum terjadi pada hari 15 sebesar dan 36 %.
Purple cabbage has distinctive color which is purple due to anthocyanin. Anthocyanin is natural pigmen that has high sensitivity in color change every level of pH changes acid to base. The anthocyanin sensitivity can be used color indicator. The purpose of this research is utilization purple cabbage extract as color indicator hydroquinone analysis. The research method in this research is maceration extract by executing optimizations such as temperatur optimization and optimization of maceration time. Based on the results of the research has obtained regression equation y = 0,001x + 0,0574 with a value or R=0,947. It can be concluded that purple cabbage extract can be used as color indacator on hydroquinone analysis
Mangrove Center Bengkak adalah nama tempat wisata di desa Bengkak kecamatan Wongsorejo kabupaten Banyuwangi, tepatnya di jalan Situbondo Dusun Possumur dengan luas lahan sekitar 4 Ha. Mangrove Center Bengkak merupakan gabungan dari wisata pantai dan mangrove yang dikelola oleh kelompok masyarakat setempat dengan nama pokmawas Tirta Wangi yang diketuai oleh Bapak Sanijo. Berdasarkan hasil wawancara dengan beliau tanaman Mangrove di Mangrove Center banyak yang mati dan tidak terawat, selain itu masih banyak lahan-lahan kosong yang belum tertanami oleh mangrove. Hal ini dikarenakan rendahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap kelesterian hutan mangrove. Berdasarkan permasalahn diatas maka perlu adanya (1) sosialisai tentang pentingnya hutan mangrove, manfaat dari masing-masing bagian mangrove dan tata cara penanaman bibit mangrove, dan (2) melakukan aksi tanam 1000 mangrove dengan mengajak warga sekitar dan pelajar di Desa Bengkak. Setelah kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan, masyarakat dan pelajar paham tentang pentingnya hutan mangrove dan mengetahui masing-masing manfaat bagian mangrove mulai biji hingga daun serta lahan kosong pada mangrove center sebagian besar sudah ditanami dengan bibit pohon mangrove
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.