Abstract This research is expected to produce a strategy for the subaltern Poka-Galala boat rower in order to obtain the right strategy in order to get out of poverty caused by the construction of the red and white bridge so that the subaltern's income decreases and even loses their livelihood which has been a source of income to support their families. In addition, the research is also expected to be seen by stakeholders in the Maluku province and the Ambon City government in order to get the right solution in restoring the livelihood system that exists in the subordinate class of Poka-Galala boat rowers who depend on this work for a living. For this reason, it is hoped that it can produce an appropriate strategy for the subalterns, but will these subalterns be able to if they are not assisted both financially and morally in the form of motivation to fight for their rights and how to voice their rights to the government because basically subalterns are marginalized community groups? who are not able to express what they want they need strong voices sitting in government, and what about the attention of the government it self, the policy they are asking for is a policy that is truly in favor of the subaltern, if allowed then the government should be able to reengineer This beautiful bay of Ambon is a tourist spot in sea waters so that it can restore subaltern income which is reduced or even completely lost due to the construction of the red and white bridge. Abstrak Artikel ini membahas tentang kelompok subaltern pendayung perahu di desa Galala. Penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan sebuah strategi bagi subaltern pendayung perahu Poka-Galala agar dapat memperoleh strategi yang tepat agar dapat keluar dari himpitan kemiskinan yang diakibatkan adanya pembangunan jembatan merah putih sehingga berkurangnya pendapatan subaltern bahkan hilang mata pencaharian yang selama ini merupakan sumber penghasilan dalam menghidupi keluarga mereka. Selain itu penelitian juga diharapkan dapat dilihat oleh stakeholder pada propinsi Maluku maupun pemerintah Kota Ambon agar mendapat solusi yang tepat dalam mengembalikan sistem mata pencaharian hidup yang ada pada kalangan subaltern pendayung perahu Poka-Galala yang selama ini menggantungkan hidup pada pekerjaan ini. Untuk itu penelitian diharapkan dapat menghasilkan sebuah strategi yang tepat bagi para subaltern, namun apakah subaltern ini mampu jika tidak dibantu baik secara finansial maupun secara moril berupa motivasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka serta bagaimana menyuarakan hak mereka pada pemerintah sebab pada dasarnya subaltern adalah kelompok masyarakat yang termarginalkan yang tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan mereka membutuhkan suara-suara yang tegas yang dududk di pemerintahan, dan bagaimana dengan perhatian pemerintah itu sendiri, kebijakan yang mereka butuhkan adalah kebijakan yang benar-benar berpihak pada subaltern, jika diperbolehkan maka pemerintah seyogyanya dapat merekayasa kembali teluk Ambon nan indah ini sebagai tempat wisata berbasis perairan laut sehingga dapat mengembalikan kembali pendapatan subaltern yang berkurang bahkan hilang sama sekali akibat adanya pembangunan jembatan merah putih.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.