Determining post-mining land use is a challenging process for mining cities. The new rapid development of geopark is an alternative solution to how to deal with mined land. The objective of the research is to study potential anthropogenic landforms (mining landforms) or geosite as a tourism object in Sawahlunto national geopark. Sawahlunto in west Sumatra province is the oldest coal mining industry. This mining area mostly belongs to state-owned companies in Indonesia. The potential tourism in geoparks will be assessed using the ABC concepts. The method will be useful information for alternative post-mining land use. Primary data were obtained through field observations at Sawahlunto Regency and in-terviews with the stakeholders. Secondary data were collected through desk study in the form of spatial information and policy documents, especially from The Agency of Local Spatial Plan, and The Agency of Culture, Heritage, and Museum of Sawahlunto Regency. Filed observation activities aim to determine the position of geodiversity, biodiversity, and cultural diversity potential using Global Positioning System (GPS) technology. The results of field observational data are processed using Geographic Information System (GIS) software including data inputting, data plotting, and data analysis. Interviews were conducted with ac-tors directly involved in the tourism development of the Sawahlunto Regency such as The Agency of Spatial Planning and The Agency of Culture, Heritage, and Museum of Sawahlunto Regency. The result of the research shows that there are four mining-based tourism zones in Sawahlunto national geopark. The identification of mining-based tourism is broadly useful for the future development of Sawahlunto geopark. However, since there is complexity in terms of the management of geopark, people need to carefully consider spatial plan for geopark area.
Salah satu cara meningkatkan kualitas sumber daya manusa pegawai negeri sipil adalah mengikuti diklat teknis yang dirancang untuk memenuhi kompetensi teknis yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan profesionalisme dan peningkatan mutu pelaksanaan tugas umum pelayanan di pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek yang mempengaruhi tingkat optimalisasi penyelenggaran diklat di PPSDM Geominerba. Metode penelitian dimulai dari pengambilan data, mengidentifikasi masalah, dan menganalisis data dengan menggunakan metode AHP-TOPSIS. Dalam penelitian ada empat aspek yang dievaluasi yaitu aspek edukasi, aspek fasilitas, aspek pelayanan, dan aspek pengajar. Dari empat aspek ini dikembangkan menjadi tujuh belas kriteria. Kriteria yang dibuat merupakan gabungan dari kriteria untuk evaluasi akhir penyelenggaraan, evaluasi tenaga pengajar, dan survey kepuasaan masyarakat (SKM). Hasil dari penelitian ini adalah evaluasi menyeluruh untuk penyelenggaraan empat diklat teknis di PPSDM Geominerba.
Kebutuhan tenaga juru ukur tambang yang kompeten di PT Timah Tbk. sangatlah dibutuhkan hingga saat ini. Hal ini merupakan perwujudan untuk memenuhi amanat dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, Pasal 7, ”Bahwa setiap izin usaha pertambangan wajib memiliki tenaga teknis pertambangan yang kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Sebagai dampak dari regulasi tersebut maka PT Timah Tbk. berupaya untuk mengikutsertakan pegawainya pada Diklat dan Sertifikasi Juru Ukur Tambang di PPSDM Geominerba. Metoda Evaluasi pasca-Diklat ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap para alumni Diklat dan sertifikasi juru ukur tambang yang berasal dari PT Timah Tbk. di Kota Sungailiat, Provinsi Bangka Belitung. Hasil evaluasi pasca-Diklat secara khusus mendapati bahwa pelatihan dan sertifikasi yang diikuti sangat bermanfaat dan menunjang pekerjaannya sehingga teori yang diperoleh dapat diaplikasikan lebih baik lagi
Pembangunan industri pengolahan dan pemurnian tidak lepas dari amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang mensyaratkan bahwa kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral wajib dilakukan di dalam negeri. Masih sedikit sekolah yang memiliki kekhususan di pertambangan dan metalurgi. Termasuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang belum memiliki kurikulum berbasis metalurgi. Dengan demikian, terdapat gap kompetensi yang dimiliki siswa-siswa setingkat SMA/SMK untuk dapat memasuki industri-industri berbasis metalurgi. Untuk mengurangi gap kompetensi yang dimiliki oleh lulusan SMA/SMK, di lokasi sekitar industri smelter yang dibangun dilaksanakan diklat vokasi yang mampu memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh para lulusan SMA/SMK untuk dapat diterima di industri smelter ini. Evaluasi pascadiklat ini dilaksanakan di Sulawesi Tenggara mengingat pesatnya pembangunan industri smelter di provinsi ini. Hasil dari evaluasi pascadiklat secara khusus mendapati waktu praktik pada diklat dinilai kurang banyak. Sekalipun cukup besar waktu praktik yang dialokasikan pada diklat (50%), keterampilan yang diberikan tidak terlalu spesifik seperti yang dilakukan di perusahaan di Sulawesi Tengggara.
Perolehan emas yang rendah pada proses sianidasi langsung bijih emas refraktori sulfida telah mendorong berbagai upaya memodifikasi proses sianidasi langsung untuk meningkatkan perolehan emasnya. Salah satunya dengan melakukan proses praolahan terhadap bijih emas refraktori sulfida dengan penggunaan bahan oksidatif sebelum proses sianidasi. Pengaruh hydrogen peroksida (H2O2) sebagai bahan oksidatif pada praolahan bijih emas refraktori sulfide telah diteliti. Variabel penting dalam pengujian adalah konsentrasi hidrogen peroksida, sianida, pH larutan pelindian dan ukuran partikel. Konsentrasi hidrogen peroksida dan sianida memiliki efek yang signifikan terhadap tingkat perolehan emas. Perolehan emas optimum dicapai pada konsentrasi oksidator peroksida 0.75 M dan konsentrasi sianida sebesar 0.14%. Nilai perolehan emas pada kondisi ini telah menaikkan rekoveri proses dari 70,37% tanpa proses praolahan menjadi 85.19% dengan proses praolahan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sianidasi langsung terhadap bijih emas refraktori sulfida dengan penggunaan bahan oksidatif pada praolahan memungkinkan tetap kompetitif pada aplikasi komersialnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.