Pupuk Nasi basi organik Selada merahEfektivitas pemberian beras basi sebagai pupuk organik selada merah menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pemberian pupuk organik padi basi pada tanaman selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan pengendalian hama. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 1 kontrol dengan masing-masing 4 (empat) tahap pengulangan. Perlakuan berupa pemberian pupuk organik beras basi yang telah difermentasi dengan pelarut air pada selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) yang berada pada fase pertumbuhan vegetatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larutan pupuk organik padi basi dengan dosis volume yang berbeda memberikan hasil yang berbeda pula terhadap pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) pada perlakuan volume 0 mL atau kontrol berbeda dengan pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) pada perlakuan formula A 25 mL, formula B 50 mL, dan formula C 75 mL. Larutan pupuk organik beras basi berperan sebagai pengurai dan pupuk hayati sehingga berperan dalam pembentukan klorofil, mereduksi bibit penyakit, dan memacu pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Pupuk padi organik basi ini efektif untuk menumbuhkan tinggi tanaman, jumlah daun dan melindungi tanaman selada merah dari serangan hama.
Kemunduran benih terjadi karena penurunan mutu fisiologi benih selama periode simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas pengusangan cepat kimiawi pada viabilitas dan vigor benih dua varietas kedelai. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai April 2021 di laboratorium analisis benih dan greenhouse Program Studi Teknologi Perbenihan, Politeknik Negeri Lampung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas kedelai yang terdiri atas dua taraf yaitu varietas Dega (V1) dan varietas Deja (V2). Faktor kedua adalah waktu pengusangan (perendaman cairan etanol 20%) yang terdiri atas lima taraf yaitu 0 menit (T0), 15 menit (T1), 30 menit (T2), 45 menit (T3), dan 60 menit (T4). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) intensitas waktu pengusangan 0-60 menit menurunkaan viabilitas yang ditunjukkan dengan menurunnya persentase daya tumbuh benih (2) viabilitas dan vigor benih varietas Deja lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Dega pada peubah persentase daya tumbuh, jumlah daun, panjang akar primer dan laju asimilasi kecambah kedelai, dan (3) varietas Deja memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap deraan etanol 20% dibandingkan dengan varietas Dega yang ditunjukkan dengan masih tumbuhnya benih varietas Deja pada waktu pengusangan 60 menit.Kata kunci: Metode pengusangan cepat, Kedelai, Kemunduran benih, Viabilitas benih
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.