Penelitian ini didasari dari hasil observasi dan wawancara kepada mahasiswa PPL yang mengajar Bahasa Mandarin di SMP Tritunggal Semarang pada tahun 2019. Didapatkan data bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang interaktif dan cenderung satu arah. Hal ini mengakibatkan siswa merasa bosan dan kurang termotivasi dalam pembelajaran yang berdampak kurangnya pemahaman materi oleh siswa dalam pengusaan kosakata bahasa Mandarin. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan 1) menganalisis kebutuhan siswa berbasis Adobe Flash dalam pembelajaran bahasa mandarin; 2) mengembangkan media pembelajaran berbasis Adobe Flash dalam pembelajaran bahasa mandarin.; dan 3) mendeskripsikan validitas ahli dan guru terhadap produk media pembelajaran berbasis Adobe Flash. Hasil penelitian ini adalah guru dan siswa menghendaki media yang berisi beberapa komponen seperti: memuat SK/KD dalam media, materi kosa kata diambil dari HSK, pengantar dalam media menggunakan bahasa Indonesia, dll. Selain itu dalam pengembangan media pembelajaran ini menggunakan Adobe Flash CS6 yang dikembangkan menjadi aplikasi android agar dapat dioperasikan di manapun dan kapanpun. Hasil validasi oleh ahli media menunjukkan bahwa kuis interaktif pilihan ganda bahasa Mandarin mendapat nilai rata – rata 82,53 yang berarti media masuk dalam kategori layak/sesuai dengan skor 3 (rentang nilai 71-85). Hasil uji coba media tersebut menggunakan skala terbatas dengan jumlah responden 10 orang dari peserta didik SMP Tritunggal Semarang menyatakan bahwa media kuis interaktif pilihan ganda bahasa Mandarin yang dikembangkan diminati oleh peserta didik.This research is based on the results of observations and interviews with PPL students who teach Mandarin at SMP Tritunggal Semarang in 2019. Based on a preliminary study, it is found that the learning media used by the teacher is less interactive and tends to be one-way. This results in students feeling bored and less motivated in learning which results in a lack of understanding of the material by students in mastering Mandarin vocabulary. Based on the above problems, then The purpose of this study is 1) to analyze the needs of students based on Adobe Flash in learning Mandarin; 2) developing learning media based on Adobe Flash in Chinese language learning; and 3) describe the validity of experts and teachers for learning media products based on Adobe Flash. The results of this study are that teachers and students want media that contains several components such as: covering SK / KD on the media, vocabulary material taken from HSK, introduction to the media using Indonesian, etc. Besides the development of instructional media using Adobe Flash CS6 developed into an android application so that it can be operated anywhere and anytime. The results of the validation by media experts showed that the Chinese multiple choice interactive quiz got an average score of 82.53, which means that the media was included in the category according to the score of 3 (range 71-85). The results of the media trial using a limited scale with 10 respondents from Tritunggal Junior High School Semarang students stated that the Chinese multiple choice interactive quiz media developed was of interest to students.
Penelitian ini merupakan salah satu upaya dalam memaksimalkan proses pembelajaran jarak jauh yang tengah berlangsung di masa pandemi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pemanfaatan aplikasi tiktok sebagai media pengumpulan tugas dalam meningkatkan kemampuan HSKK peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan instrumen HSKK yang dilaksanakan secara online. Desain penelitian yang akan digunakan adalah pretest-posttest design dengan memberikan tugas pada peserta didik dan mengunggah menggunakan media aplikasi Tik Tok. Hasil dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa pada masa pandemik kemampuan belajar siswa menurun sehingga test HSKK para peserta didik tidak menujukkan nilai yang maksimal tetapi setelah menggunakan aplikasi Tik Tok sebagai media dalam pengumpulan tugas peserta didik menujukkan adanya peningkatan nilai test HSKK. Hal ini ditandai dengan nilai skor HSKK peserta didik yang meningkat sebanyak 19 persen selama pemberian tugas menggunakan aplikasi Tik Tok. Oleh karena ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan aplikasi Tik Tok cukup efektif sebagai media pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan kemampuan HSKK peserta didik. This study aims to analyze the effectiveness of TikTok as a medium for collecting assignments in improving students' HSKK abilities. The method used in this study is a quantitative method using the HSKK instrument, which is carried out online. The research design used is a pretest-posttest design by giving assignments to students and uploading them using TikTok. The results show that during the pandemic, students' learning abilities decreased so that the HSKK test does not show the maximum value, but after using the TikTok application as a medium in collecting student assignments, it shows an increase in the HSKK test score. This is indicated by the students' HSKK scores which increases by 19 per cent during the assignment using TikTok. Therefore, it can be concluded that TikTok can be used as a distance learning medium to improve students' HSKK learning abilities.
Prodi pendidikan bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang membuka mata kuliah shangwu kouyu (percakapan bisnis) untuk mempersiapkan mahasiswanya bekerja di bidang bisnis, mengingat banyaknya proyek Tiongkok yang dinaungi di Indonesia. Agar materi yang dipelajari sesuai dengan apa yang dibutuhkan dilapangan, perlu adanya analisis untuk mengetahui kebutuhan materi shangwu kouyu, sehingga bisa benar benar diaplikasikan setelah lulus nantinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan materi menurut dosen, stake holder, alumni dan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif - kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersumber dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mahasiswa membutuhkan bahan ajar dengan materi komprehensiv tingkat menengah dan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja yang sebenarnya (2) ada 8 materi yang paling dibutuhkan menurut stake holder, yaitu materi kunjungan pabrik, materi pertemuan, materi telepon bisnis, materi kontrak kerjasama, materi bersosisalisai, materi acara bisnis, materi perdagangan dan materi surat bisnis. (3) ada 5 materi yang paling dibutuhkan menurut alumni, , yaitu materi metode pembayaran materi pengiriman barang, materi pengemasan barang, materi ekspor impor, dan materi kontrak kerjasama dan 2 materi tambahan yaitu pajak dan produksi, (4) ada 5 materi yang paling dibutuhkan menurut mahasiswa, yaitu materi tentang kontrak kerjasama, materi bersosialisasi, materi telepon bisnis, materi ekspor impor serta materi tentang pemasaran dan layanan pelanggan.The Chinese language education study program, Semarang State University, opens the shangwu kouyu (business conversation) course to prepare students to work in the business field, considering the many Chinese projects that are shaded in Indonesia. In order for the material to be studied in accordance with what is needed in the field, there needs to be an analysis to find out the material needs of shangwu kouyu, so that it can really be applied after graduation. The purpose of this study was to find out the material needs according to lecturers, stake holders, alumni and students. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques using interview techniques and questionnaires. Data analysis techniques used qualitative data analysis techniques sourced from Miles and Huberman. The results of this study are as follows: (1) students need teaching materials with intermediate level comprehensive material and are in accordance with actual job field needs, (2) There are 8 materials that are most needed according to stakeholders, namely factory visit materials, meeting materials, business phone calls, cooperation contract materials, materials on business events, trade materials and business letter materials. (3) there are 5 materials that are most needed according to alumni, namely payment method materials for goods delivery, packaging materials, export-import materials, and cooperation contract materials and 2 additional materials, namely tax and production, (4) there are 5 materials that are the most required according to students, namely material on cooperation contracts, socializing materials, business telephone materials, export-import materials as well as materials on marketing and customer service.
Kemampuan membaca merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam pendidikan Bahasa mandarin. Selain itu, membaca membantu siswa untuk memahami kata-kata yang dibaca, mengidentifikasi arti kata, menerka arti kata yang belum dikenal, menangkap ide pokok bacaan, menangkap perincian, dan memahami maksud penulis. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Data dan sumber data diperoleh dari 16 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan 2018 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang tahun ajaran 2020/2021. Dari hasil analisis data penelitian menunjukan bahwa kemampuan membaca seorang mahasiswa sangat mempengaruhi kemampuan menerjemahkan mahasiswa itu sendiri, yakni sebesar 90,7%. Dilihat dari hasil skoring yang dilakukan pada mahasiswa aspek intonasi, lafal dan kelancaran dalam membaca memiliki pengaruh yang paling signifikan. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan teks berbahasa mandarin disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kesalahan jeda, kesalahan penggunaan nada, dan kesalahan pengucapan atau pelafalan sebuah karakter.Reading ability is a very important thing in Mandarin language education. In addition, reading helps students to understand the words they read, identify the meaning of words, the meaning of unfamiliar words, capture the main idea of reading, capture details, and understand the author's intent. The research method uses quantitative research methods. The research approach uses a descriptive analysis approach. Data and data sources were obtained from 16 students of the 2018 Mandarin Language Education Department, Faculty of Language and Arts, Semarang State University for the 2020/2021 academic year. From the results of the analysis of research data shows that the ability to read a student greatly affects the ability to translate the students themselves, which is equal to 90.7%. Judging from the results of scoring conducted on students, intonation, pronunciation and assessment in reading have the most influence. The lack of students' ability in translating Chinese texts is caused by several factors, such as pause errors, incorrect use of tone, and errors in pronunciation or pronunciation of a character.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.