Latar belakang: Stunting masih menimbulkan kekhawatiran, dimana prevalensinya di Indonesia masih menggambarkan adanya masalah kesehatan masyarakat pada tingkat berat. Kekhawatiran timbul karena dampak yang akan dihasilkan dari stunting sangatlah merugikan karena dampaknya akan terasa hingga dewasa. Asupan zat gizi yang lengkap dan beragam seharusnya diberikan pada balita untuk mendukung masa pertumbuhan dan perkembangan. Namun, seringkali ditemui rendahnya konsumsi beberapa kelompok pangan pada balita. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keragaman konsumsi pangan dan stunting pada balita. Telaah dilakukan secara naratif dengan menelusuri beberapa artikel penelitian yang terbit dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (dari tahun 2013-2019) melalui Pubmed, Elsevier dan Medline. Hasil: Hasil yang didapat dari literature review ini menunjukkan bahwa balita dengan keragaman pangan memiliki kecenderungan untuk mengalami stunting. Literature review ini diharapkan dapat membantu menggambarkan informasi teraktual mengenai situasi keragaman pangan dan stunting pada balita di Indonesia.
Anemia masih menjadi salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja, terutama pada remaja putri. Kadar hemoglobin yang rendah dari nilai normal disebut dengan keadaan anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, frekuensi konsumsi inhibitor zat besi, asupan vitamin c, zat besi, dan protein dengan kejadian anemia pada siswi SMKN 5 Kota Bekasi. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMKN 5 Kota Bekasi menggunakan metode pengambilan sampel purposive dan stratified random sampling. Sebanyak 83 siswi kelas X dan XI menjadi sampel. Untuk mengukur kadar hemoglobin, digunakan alat easytouch hemoglobinometer. Pengetahuan gizi diukur menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan. Frekuensi konsumsi inhibitor zat besi diukur menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Asupan protein, zat besi, dan vitamin C diukur menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ FFQ). Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein (p value = 0,000), asupan zat besi (p value = 0,003), asupan vitamin C (p value = 0,000), dan pengetahuan gizi (p value = 0,002), dengan kejadian anemia. Sementara, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi inhibitor zat besi dengan kejadian anemia (p value = 0,120). Kesimpulannya pengetahuan gizi yang kurang, asupan protein defisit, asupan zat besi defisit, dan asupan vitamin C yang defisit akan menyebabkan peluang siswi terkena anemia lebih besar.Kata kunci : Anemia; pengetahuan gizi; protein; vitamin c; zat besi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.