ABSTRAKDiare merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, terutama pada kalangan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional serta analisis chi square. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Martapura Barat dengan jumlah sampel 76 responden ibu yang memiliki balita. Hasil penelitian ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare (P value 0.000 < α= 0.05). tidak ada hubungan antara penimbangan balita dengan kejadian diare (P value 0.293 > α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan air bersih dengan kejadian diare (P value 0.026 < α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan jamban sehat dengan kejadian diare (P value 0.049 < α= 0.05). Ada hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare (P value 0.001 < α= 0.05). Perilaku hidup bersih dan sehat belum sepenuhnya diterapkan dengan baik di wilayah kerja Puskesmas Martapura Barat, hal ini dapat menyebabkan kejadian diare pada balita. Perlu adanya peningkatan program promosi kesehatan dari Puskesmas Martapura Barat, terutama tentang penerapan PHBS yang baik dan benar. ABSTRACTDiarrhea is a public health problem with morbidity and mortality, especially in the toddler.This study aims to determine the relationship of the behavior of clean and healthy life with the incidence of diarrhea in infants. This research is analytic survey with cross sectional design and chi square analysis. The study was conducted in Puskesmas Martapura West with a sample of 76 respondents mothers who have children .The results of the study the relationship between exclusive breastfeeding with the incidence of diarrhea ( P value 0.000 < α = 0.05). there is no relationship between a child's weight with the incidence of diarrhea ( P value 0.293 > α = 0.05). There is a relationship between the use of clean water with the incidence of diarrhea ( P value 0.026 < α = 0.05). There is a relationship between the use of healthy latrines with the incidence of diarrhea ( P value 0.049 < α = 0.05). There is a relationship between handwashing with soap by the incidence of diarrhea ( P value 0.001 < α = 0.05). Clean and healthy living behavior has not been fully implemented well in Puskesmas Martapura West , this can cause the incidence of diarrhea in infants . An improvement in the health promotion program of Puskesmas Martapura Barat, especially on the application of PHBs is good and right.
Alat pelindung diri merupakan salah satu cara yang dapat digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada petani pengguna pestisida di desa Candi Laras. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang ada di Desa Candi Laras yang berjumlah 378 orang dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Data dianalisis dengan uji chi square. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 85% pengetahuan petani baik, 96,25% sikap petani positif, 58,75% status ekonomi petani rendah, 77,5% masa kerja lama > 3 tahun dan 37,5% petani menggunakan alat pelindung diri. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,194), tidak ada hubungan antara sikap dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,288), ada hubungan antara status ekonomi dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,002), dan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri (p=0,678). Petani hendaknya selalu menggunakan alat pelindung diri secara lengkap, perlu adanya penyuluhan/pelatihan kepada petani tentang manfaat dari penggunaan alat pelindung diri dan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat tidak menggunakan alat pelindung diri.
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020, dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang yang didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia. ASEAN merupakan sebuah kawasan dengan 10 % dari seluruh perokok dunia dan 20% penyebab kematian global akibat tembakau. Persentase perokok pada penduduk di negara ASEAN tersebar di Indonesia (46,16%).Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku merokok pada mahasiswa FKM di kampus XXX. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriftip kuantitatif. Dimana hasil penelitian ini menggambarkan hasil perilaku merokok pada mahasiswa FKM yang ada di kampus XXX. Populasi dalam penelitian ini seluruh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang ada dikampus Banjarbaru berjumlah 120 mahasiswa dan penentuan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 54 orang. Hasil penelitian alasan pertama kali merokok responden yang paling dominan adalah penasaran atau coba-coba. Lebih dari separo responden perilaku merokoknya masuk dalam tipe perokok ringan. Dari 54 responden sebanyak 38 responden faktor yang mempengaruhi merokok adalah pengaruh dari teman. Disarankan kepada dinas terkait untuk menerapkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan larangan merokok.
Based on data of the UPT Puskesmas Sungai Karias, it was found that hypertension was ranked first among the ten most common diseases. The purpose of this study was to analyze the association between knowledge of hypertension, smoking behavior, and the habit of consuming salty foods with the incidence of hypertension in pre-elderly. The design of this study used an analytic survey method with a cross sectional approach. Sampling with Accidental Sampling technique with a sample number of 92 respondents. Methods and measuring tools using interviews with a questionnaire guide, then the data analysis carried out was univariate, bivariate using the chi-square test. From the results of the study, it can be concluded that the incidence of hypertension in pre-elderly is the most with hypertension category of 67 respondents (72.8%). Knowledge about hypertension with sufficient and good knowledge has the same value as many as 28 respondents (28.3%). The most smoking behavior in the category of consuming cigarettes was 64 respondents (69.6%). The habit of consuming salty food was the most in the category of heavy consumption habits of 53 respondents (57.6%). There is a association between knowledge of hypertension, smoking behavior, and habit of consuming salty food with the incidence of hypertension at UPT Puskesmas Sungai Karias with respective values = 0.000 < 0.05. It is hoped that the community, especially the pre-elderly can carry out prevention aspects especially the factors that cause hypertension directly or indirectly
Hipertensi merupakan satu dari penyakit tidak menular yang mejadi masalah di bidang kesehatan dan sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer yaitu puskesmas dan jaringannya seperti posbindu. Dari data hasil kunjungan di Posbindu Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin pada bulan Januari penderita tekanan darah sebanyak 32 orang (55,17%) dari total kunjungan sebanyak 58 orang, bulan Februari 35 orang (53,85%) dari 65 orang, bulan Maret 36 orang (54,55%) dari 66 orang dan bulan April sebanyak 23 orang (51,11%) dari total 45 orang dan 2 orang telah meninggal dikarenakan penyakit hipertensi dan penyakit penyertanya. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi dengan menggunakan jenis penelitian analitik serta menggunakan teknik total sampling berjumlah 88 responden. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil dari uji Chi-square penelitian ini, variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah usia (p=0,033), jenis kelamin (p=0,014) dan obesitas (p=0,001). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah riwayat keluarga (p=0,568), dan aktivitas fisik (p=0,937). Kesimpulannya adalah faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Posbindu Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin adalah usia, jenis kelamin dan obesitas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.