Latar Belakang: Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting dalam mensukseskan program ini, namun di lapangan masih banyak permasalahan dalam pelaksanaan program penanggulangan Tuberculosis, seperti kurangnya dalam hal sarana prasarana, sumber daya manusia an kurangnya anggaran Tujuan: Menganalisis faktor penghambat program penanggulangan Tuberculosis di Puskesmas. Metoode : Penelitian ini menggunakan metode Literatur review berasal dari google scholar dan portal garuda dalam rentang waktu 2017-2021. Kata kunci yang digunakan yaitu implementasi TBC, penghambat program, Puskesmas. Hasil:. 6 artikel menyatakan kurangnya sarana pemeriksaan dahak, 5 artikel menyatakan poli Tuberculosis tidak optimal. Faktor penghambat berdasarkan sumber daya manusia menyatakan 5 artikel menyatakan kurangnya jumlah tenaga kesehatan, 6 artikel menyatakan petugas melakukan tugas rangkap, dan 2 artikel menyatakan tidak adanya pelatihan untuk petugas. Faktor penghambat berdasarkan dana menunjukan bahwa 11 artikel menyatakan bahwa keterbatasan dana untuk program. Kesimpulan: sumber daya sangat berperan penting dalam keberlangsungan program. Jika sumber daya tidak terpenuhi maka akan menghambat implementasi program sehingga diharapkan bagi Puskesmas untuk selalu melakukan evaluasi program sebagai bahan atas penilaian program yang dilaksanakan.
Latar Belakang: Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting dalam mensukseskan program ini, namun di lapangan masih banyak permasalahan dalam pelaksanaan program penanggulangan Tuberculosis, seperti kurangnya dalam hal sarana prasarana, sumber daya manusia an kurangnya anggaran Tujuan: Menganalisis faktor penghambat program penanggulangan Tuberculosis di Puskesmas. Metoode : Penelitian ini menggunakan metode Literatur review berasal dari google scholar dan portal garuda dalam rentang waktu 2017-2021. Kata kunci yang digunakan yaitu implementasi TBC, penghambat program, Puskesmas. Hasil:. 6 artikel menyatakan kurangnya sarana pemeriksaan dahak, 5 artikel menyatakan poli Tuberculosis tidak optimal. Faktor penghambat berdasarkan sumber daya manusia menyatakan 5 artikel menyatakan kurangnya jumlah tenaga kesehatan, 6 artikel menyatakan petugas melakukan tugas rangkap, dan 2 artikel menyatakan tidak adanya pelatihan untuk petugas. Faktor penghambat berdasarkan dana menunjukan bahwa 11 artikel menyatakan bahwa keterbatasan dana untuk program. Kesimpulan: sumber daya sangat berperan penting dalam keberlangsungan program. Jika sumber daya tidak terpenuhi maka akan menghambat implementasi program sehingga diharapkan bagi Puskesmas untuk selalu melakukan evaluasi program sebagai bahan atas penilaian program yang dilaksanakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.