Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia belum optimal, masalah utama adalah masih rendah kesadaran masyarakat. Dukungan kader yang terlatih membantu dalam suksesnya kegiatan ASI ekslusif pada ibu. Kegiatan ini bertujuan untuk pemantapan kembali peran kader ASI dalam pendampingan kelas ibu hamil sehingga meningkatkan keberhasilan ASI Eksklusif. Program pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode dan media berupa penyuluhan terstuktur, focus group discussion dan praktik teknik edukasi ASI Eksklusif, Teknik Menyusui, Teknik Memerah ASI dan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada 24 Kader ASI di 8 Desa wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II selama enam bulan. Hasil kegiatan adalah peningkatan pemahaman kader mengenai manajemen laktasi dengan nilai rata-rata pre test 90,5 dan post test 93,1. Pada saat pendampingan kader ASI dilakukan observasi kader saat pemberian edukasi pada ibu hamil mengenai persiapan laktasi dan didapatkan nilai rata-rata praktik dan pendampingan adalah 87,7 dan 85,5. Simpulan program revitalisasi kader ASI ditindaklanjuti dengan komitmen Puskesmas Kedungwuni II untuk melanjutkan kegiatan yang telah berjalan dengan pendampingan menyusui sejak ibu hamil sampai menyusui.
Background: Acute malnutrition could increase mortality and morbidity indirectly in infants and toddlers. The family socio-economic characteristics including the maternal education, nutritional knowledge, and family income, are related to the incidence of stunting.Objective: To determine the relationship between maternal education, working status and knowledge on dietary intake among toddlers under 3 years old.Methods: A correlative analytic study with cross-sectional design. The populations were mothers with toddlers under 3 years old. Sample size were 70 mothers which obtained with the cluster random sampling technique. Data collection were used questionnaire and calculated with 2005 Nutria survey and 14 levels.Results: There were no significant relationship between education level and working status on dietary intake of children under 3 years old (OR: 0,88; ᵖ-value: 0,855; CI: 0,136-4,136) and (OR: 1,29 ᵖ-value: 0,674; CI: 0.298-4.987). However, there were significant relationship between maternal knowledge and dietary intake of children under 3 years, especially related with energy and protein intake (OR: 2,14 ᵖ-value: 0,043; CI: 1,043-17,045). Conclusions: Maternal knowledge level are related to dietary intake among children under 3 years old, relared with energy and protein intake.
Karakteristik sosial ekonomi keluarga meliputi pendidikan ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu mengenai gizi berhubungan terhadap kejadian stunting. Pengetahuan ibu tentang gizi akan menentukan perilaku ibu dalam menyediakan makanan untuk anaknya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mendorong perubahan perilaku dan membekali ibu yang memiliki balita stunting dengan melakukan modifikasi edukasi yang dirancang dalam "Kelor" cooking class. Metode yang dilakukan menggunakan metode pemeriksaan antopometri, penyuluhan nilai gizi daun kelor, ceramah tanya jawab, demonstrasi dan praktik memasak. Pelaksanaan kegiatan selama enam bulan, dilaksanakan Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Hasil kegiatan modifikasi edukasi dengan "Kelor" cooking class dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan peningkatan rata-rata nilai 0.657 (p-value: 0.000 CI:-0.907 s.d-0.407) dan menghasilkan karya menu berupa bubur tempe kelor, pancake kelor dan kue jala saus nangka. Keseluruhan anak balita menyatakan suka dengan rasanya. Modifikasi edukasi dengan "Kelor" Cooking class" meningkatkan pengetahuan dan menarik minat memasak ibu balita. Pemberian edukasi diharapkan dapat bersifat interaktif dengan metode demonstrasi atau praktik.
Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang sangat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berpikir yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pohon Kelor (Moringa oleifera) telah meningkatkan status gizi anak dengan Protein Energy Malnutrition (PEM). Keinginan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat bebas stunting perlu didukung dengan peran aktif institusi. Tujuan kegiatan ini adalah menfasilitasi masyarakat dalam pembentukan kampung kelor. Pembentukan kampung kelor ini diharapkan meningkatkan asupan gizi balita. Metode yang dilakukan antara lain sosialisasi hasil penelitian manfaat dan nilai gizi tanaman kelor, pendekatan mitra lintas sektor dalam perumusan kerjasama pembentukan kampung kelor, analisa lokasi, tahap pembenihan, tahap penanaman, tahap pemeliharaan, tahap monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pembuatan rencana tindak lanjut untuk pelatihan pembuatan produk pasca panen. Luaran pengabdian masyarakat berupa peningkatan pengetahuan tentang nilai gizi dan manfaat tanaman kelor, adanya kerjasama lintas sector dalam pembentukan dan pemeliharaan kampung kelor, terbentuknya kampung kelor dan peningkatan keterampilan kader dalam memanfaatkan dan mengolah hasil panen tanaman kelor. Status gizi buruk pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang sangat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berpikir yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pohon Kelor (Moringa oleifera) telah meningkatkan status gizi anak dengan Protein Energy Malnutrition (PEM). Keinginan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat bebas stunting perlu didukung dengan peran aktif institusi. Tujuan kegiatan ini adalah menfasilitasi masyarakat dalam pembentukan kampung kelor. Pembentukan kampung kelor ini diharapkan meningkatkan asupan gizi balita. Metode yang dilakukan antara lain sosialisasi hasil penelitian manfaat dan nilai gizi tanaman kelor, pendekatan mitra lintas sektor dalam perumusan kerjasama pembentukan kampung kelor, analisa lokasi, tahap pembenihan, tahap penanaman, tahap pemeliharaan, tahap monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pembuatan rencana tindak lanjut untuk pelatihan pembuatan produk pasca panen. Luaran pengabdian masyarakat berupa peningkatan pengetahuan tentang nilai gizi dan manfaat tanaman kelor, adanya kerjasama lintas sector dalam pembentukan dan pemeliharaan kampung kelor, terbentuknya kampung kelor dan peningkatan keterampilan kader dalam memanfaatkan dan mengolah hasil panen tanaman kelor.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.