Penyesuaian diri merupakan salah satu masalah yang dialami oleh kebanyakan anak yang baru tinggal di Pesantren Yatim Balita Adhsa. Ketidakmampuan anak dalam menyesuaiakan diri akan menghambat interaksi dengan lingkungan yang kemudian dapat berdampak pada proses tumbuh kembangnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat anak dapat menyesuaian diri adalah dengan bermain psikodrama. Dengan begitu mereka akan mulai mengenal siapa dan bagaimana lingkungan sekitar mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai penyesuain diri pada anak serta memberikan intervensi yang sesuai yaitu bermain psikodrama. Bermain psikodrama dalam penelitian ini dilakukan melalui lima tahap yaitu pesiapan, asesmen awal, penyusunan intervensi, penentuan subjek dan pelaksanaan. Peserta psikodrama terdiri dari 11 orang dengan rentang usia mulai dari 8-10 tahun. Metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara serta menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Sebelum bermain psikodrama anak-anak cenderung diam dan malu, akan tetapi setelah bermain psikodrama mereka lebih sering mengajak ngobrol dan bermain. Dengan demikian bermain psikodrama dapat membantu mengatasi permasalahan penyesuaian diri pada anak di Pesantren Yatim Balita Adhsa. Kata kunci: penyesuaian diri, psikodrama, anak panti asuhan
Kepercayaan diri rendah merupakan salah satu masalah yang dialami oleh penerima manfaat di Panti Pelayanan Sosial Taruna Yodha Sukoharjo. Kepercayaan diri yang rendah akan membuat PM kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dan kurang optimal memanfaatkan potensi yang dimiliki. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan konseling kelompok. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri penerima manfaat di Panti Pelayanan Sosial Taruna Yodha Sukoharjo melalui konseling kelompok. Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui 5 tahapan, yaitu koordinasi dan asesmen awal, penentuan subjek sasaran, persiapan, pelaksanaan konseling kelompok dan analisis data. Peserta konseling kelompok adalah 12 orang PM laki-laki, dengan rentang usia ± 14 -19 tahun dan berasal dari peminatan jurusan bengkel, komputer, las dan menjahit. Konseling diberikan sebanyak 1 kali selama 120 menit, terbagi dalam 2 kelompok yang masing-masing diikuti oleh 6 orang PM. Sebelum dan setelah proses konseling tingkat kepercayaan diri peserta diukur dengan skala kepercayaan diri. Hasilnya menunjukkan bahwa kepercayaan diri PM di PPS Taruna Yodha Sukoharjo meningkat setelah diberikan konseling kelompok. Dengan demikian konseling kelompok dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kepercayaan diri PM dan membantu mengatasi permasalahan psikologis yang lain. Kata kunci: kepercayaan diri, konseling kelompok, penerima manfaat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.