The aim of this work is to find out how the colors are understood and used by the Sundanese. Color is an important element in human life. Colors not only complement the life, but can be used as knowledge and communication tools. The color is an element of art and design, including the design of visual communication. The art itself is one of the seven elements of culture. Colors in Sundanese culture have a unique and distinct. Sundanese culture in this case meant not only limited to the culture grow and develop in the area of West Java province. Researches about color in Sundanese culture are hard to find, so knowledge of the colors in the Sundanese culture is still limited. The approach using descriptive-analytical. Data obtained from the publications of the previous studies. Sundanese Color names who found by a researcher, generally, are not accompanied by color code so that causing the reader difficult to imagine it's colors, especially for readers with mother tongue is not Sundanese. The results showed there are three dimensions of color in Sundanese culture, i.e. meaning, naming, and use of color. Color's preference in Sundanese culture is divided into two categories: black and white and unlimited colors. The color preference of clothing for the Baduy Dalam is black and white. The color preference of clothes for Baduy panamping and dangka is colorful. The fact that research on the special topic on Sundanese colors very slightly means this topic still widely open to execute.
Abstrak. Indung adalah sebuah kata dalam Bahasa Sunda. Kata tersebut dalam bahasa Indonesia memiliki pengertian ibu atau mother dalam bahasa Inggris. Kata Indung tersebut didapatkan pada artefak-artefak budaya Sunda, salah satunya seperti pada waditra, alat musik tradisional Sunda, yaitu pada Kacapi yang dinamakan Kacapi Indung. Penelitian ini merupakan pra penelitian yang menggunakan metode riset kepustakaan dan bertujuan untuk mengetahui Indung sebagai suatu simbolisasi atas sebuah makna dalam budaya Sunda, dengan melakukan kajian atas Kacapi Indung dan teori-teori yang digunakan adalah Psikoanalisis dan kebudayaan. Analisis atas Indung dengan penggunaan teori-teori tersebut mengindikasikan bahwa Indung berada pada seluruh kategori yang dibuat oleh para ahli dan menunjukkan kesesuaian yang signifikan.Abstract. Indung is a Sundanese word. The word in Indonesian and English means mother. The word Indung is found in Sundanese cultural artifacts, one of which is in the waditra, a Sundanese traditional musical instrument, for example in the waditra Kacapi called Kacapi Indung. This research is a pre-research that uses library research methods and aims to know Indung as a symbol of Sundanese culture, by conducting a study on Kacapi Indung and the theories used are psychoanalysis and culture. Analysis of Indung with the use of these theories indicates that the existence of Indung is present in all categories made by experts and shows significant suitability.
Proses kreasi merupakan tahapan penting bagi seorang desainer grafis dalam pencapaian karya. Proses kreasi yang dialami oleh seniman, desainer grafis atau pelaku kreatif biasanya tidak disadari oleh pelaku kreatif itu sendiri. Dalam keilmuan psikologi khususnya psikologi seni proses kreasi dapat dikategorikan berdasarkan tipe-tipe dari cara berfikir atau cara bagaimana pelaku kreatif tersebut memecahkan masalah yang dihadapi ketika bekerja kreatif. Proses kreatif seorang kreatif dipengaruhi oleh beberapa factor yang ditelaah lewat psikologi personal dari pelaku kreatif. Stefan Sagmeister adalah seorang desainer grafis sekaligus seniman yang memiliki beberapa tipe proses kreasi. Beliau adalah seorang kreatif yang pola berkreasinya dapat dijadikan sebagai pembelajaran. Penilitian ini merupakan tinjauan dari Stefan sagmeister, mengenai proses kreasi seorang desainer grafis sekaligus seniman kontemporer yang menciptakan karya desain dengan melewati batas-batas desain dan seni. Karya-karya Stefan sagmeister menggambarkan cirri-ciri kontemporer. Tinjauan ini dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari apakah proses kreasinya dipengaruhi oleh perkembangan dunia seni rupa dan desain secara umum, dimana saat ini merupakan era kontemporer yang mengusung eksperimental, eklektik, simbolik sekaligus spiritual yang mempengaruhi pola berfikir dan berkarya di segala bidang khususnya bidang desain grafis.
Peringatan kesehatan bergambar adalah visual berargumen yang merupakan suatu kombinasi elemen visual dan verbal. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas peringatan kesehatan bergambar yang berlaku di Indonesia, Singapura dan negara-negara anggota Dewan Kerja sama Teluk dengan penggunaan empat (4) metode dari para ahli komunikasi visual dan satu metode modifikasi dari penulis. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peringatan kesehatan bergambar yang efektif. Penelitian ini diharapkan dapat mencerahkan semua profesional dalam pengetahuan desain komunikasi visual.
Indung (mother) in Sundanese culture is not only meaningful as a mother who gives birth, but has a broadmeaning and contains motherhood. Sundanese people have a tradition of appreciating the indung, seenfrom the mention of the indung in Paribasa, Babasan, Carita Pantun, and mythology. The maternal natureof Sunan Ambu, Dayang Sumbi and Nyi Sri Pohaci, was placed in the highest position as a glorificationof the indung. The results of the study showed that the philosophy contained in the traditional ceremonyof Ngalaksa in Rancakalong, Sumedang, contains the meaning of broad indung, interpreted into the formof visual artwork “Ngabandungan Banda Indung”, based on the problem of interpretation the meaningof the mother in visual artwork has been limited to mothers who give birth. Using the Art Based Researchmethod, the creation of research-based artwork. Aimed at interpretation of the wider meaning of the landin the form of the depiction of the banda indung (mother’s wealth) such as rice plants, honje, Kawung,Kalapa, jagong, with the depiction of batik, using glass painting techniques.Keywords: Art Based Research, Banda Indung, Nyi Sri Pohaci, Rancakalong, Visual ArtABSTRAKIndung (ibu) dalam budaya Sunda tidak hanya bermakna sebagai ibu yang melahirkan, tapimemiliki makna yang luas dan mengandung sifat keibuan. Masyarakat Sunda memiliki tradisilebih menghargai indung, terlihat dari penyebutan indung pada paribasa, babasan, carita pantun,dan mitologi. Sifat keibuan terdapat pada Sunan Ambu, Dayang Sumbi, dan Nyi Sri Pohaci,ditempatkan pada posisi tertinggi sebagai pemuliaan indung. Hasil penelitian menunjukkanfalsafah yang terkandung dalam upacara adat Ngalaksa di Rancakalong, Sumedang,mengandung makna indung yang luas, diinterpretasikan ke dalam bentuk karya seni visualNgabandungan Banda Indung, berdasarkan permasalahan interpretasi terhadap makna ibu dalamkarya seni visual selama ini terbatas pada ibu yang melahirkan. Menggunakan metode ArtBased Research, penciptaan karya seni berbasis penelitian. Bertujuan sebagai interpretasi maknaindung yang lebih luas berupa penggambaran banda indung (kekayaan Ibu) seperti tanamanpadi, honje, kawung, kalapa, jagong, dengan penggambaran batik, menggunakan teknik lukiskaca.Kata Kunci: Art Based Research, Banda Indung, Nyi Sri Pohaci, Rancakalong, Seni Visual.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.