Dampak penyebaran COVID-19 sangat dirasakan di berbagai aspek kehidupan. Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pariwisata. Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi dan masukan yang mendukung upaya memperbaiki kondisi pasar pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan. Dari kegiatan ini, dapat ditarik beberapa rekomendasi, antara lain: menggalakkan program pariwisata berkelanjutan, digitalisasi dalam layanan pariwisata, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dalam memastikan terpeliharannya objek wisata. Hasil dari kegiatan ini diharapakan dapat menjadi masukan bagi Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan dalam pembuatan kebijakan yang dapat mendorong kebangkitan sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan. Kata kunci: pasar, pariwisata, pandemic, berkelanjutan
The purpose of this study was to determine the effect of competence, compensation, and motivation on the performance of nonpermanent employees. The research method used is explanatory which aims to test hypotheses about a causal relationship between the variables studied from 91 nonpermanent employees at the Regional Secretariat of Tanah Laut Regency, South Kalimantan. The results show that competence does not affect the performance of temporary employees, compensation affects the performance of temporary employees, work motivation affects the performance of temporary employees, competence, compensation and work motivation simultaneously affect the performance of temporary employees.
Upaya untuk mengurangi tingkat kebutuhan KB yang belum terpenuhi (unmet need for family planning) merupakan hal penting yang diperlukan untuk mencapai target kependudukan yang optimal. Penelitian ini bertujuan menyelidiki faktor-faktor determinan yang berkontribusi terhadap tingkat kebutuhan KB yang belum terpenuhi dengan menekankan pada peran penting tingkat intensi untuk memiliki anak pada kelompok wanita usia subur (WUS) yang berkeinginan menunda kelahiran anak. Hasil penelitian mengindikasikan tingkat kebutuhan KB yang tidak terpenuhi yang cukup tinggi, sebesar 16,7%, di empat kabupaten di Kalimantan Selatan tidak berhubungan secara signifikan dengan karakteristik individu dan keluarga WUS yang mencakup faktor-faktor demografis dan pengetahuan WUS atas alat/cara kontrasepsi dan efektivitasnya. Namun tingkat unmet need itu berkaitan dengan tingginya tingkat intensi atau keinginan WUS memiliki anak. Tingkat intensi memiliki anak yang tinggi mengandung arti ambivalen atau tidak konsisten dengan maksud untuk menunda kelahiran. Hasil penelitian ini mengimplikasikan semakin tinggi intensi ini yang juga berarti semakin ambivalen preferensinya maka semakin cenderung WUS tidak menggunakan alat/cara kontrasepsi. Terdapat kompleksitas di sekitar perilaku penggunaan alat kontrasepsi sehingga penyebabnya kemungkinan besar terletak pada determinan di luar faktor-faktor demografis.
Kata kunci: intensi fertilitas, keinginan memiliki anak, kebutuhan KB yang belum terpenuhi, unmet need for family planning.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.