Perubahan fisiologis pada sistem perkemihan selama kehamilan seperti peningkatan frekuensi berkemih, tertahannya air kencing pada kandung kemih dan tertekannya kandung kemih akibat membesarnya rahim dapat menimbulkan berbagai keluhan pada ibu hamil. Selama masa kehamilan, selain kesehatan reproduksi dan kesehatan janin, ibu hamil harus tetap memperhatikan kesehatan tubuh yang lain seperti kesehatan sistem perkemihan. Kurangnya pengetahuan dan kurangnya informasi ibu hamil tentang kesehatan perkemihan khususnya pada masa kehamilan, menjadikan ibu hamil beresiko mengalami gangguan / penyakit pada sistem perkemihan. Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I Pekalongan belum pernah mendapatkan pendidikan tentang kesehatan dan penyakit sistem perkemihan selama kehamilan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut makan penulis melakukan pengabdian masyarakat pendidikan kesehatan sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit sistem perkemihan selama kehamilan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni I. Kegiatan yang telah dilakukan adalah pendidikan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil di wilayah puskesmas Kedungwuni I yang meliputi tiga desa yaitu Desa Kedungwuni Timur, Desa Podo dan Desa Salakbrojo. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu hamil baik ibu hamil trisemester I, II dan III yang berjumlah 109 ibu hamil. Hasil evaluasi dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang berbagai penyakit sistem perkemihan yang dapat terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan dan cara pencegahan serta penatalaksanaan jika terjadi penyakit yang berhubungan dengan sistem perkemihan selama kehamilan. Dibuktikan setelah dilakukan pengambilan data pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan system perkemihan menunjukkan peningkatan pengetahuan yaitu sebanyak 90% ibu hamil di Desa Salak Brojo, 100% di Desa podo dan 96,3 % di desa kedungwuni Timur.
Fatigue is an unpleasant and terrible experience in life. Fatigue often occurs in hemodialysis patients, the cause of fatigue in hemodialysis patients occurs due to several factors, namely physiological and psychological factors of the patient. Foot Reflexology is a non-pharmacological therapy. Foot Reflexology is a massage that is carried out in the foot by applying pressure and massaging movements of the feet that are connected to other organs through the nervous system, foot reflexology creates relaxation, increases blood flow to the feet, brain, kidneys, and intestines. Therefore it is useful for overcoming fatigue. The purpose of this literature review was to determine the effect of foot reflexology on reducing fatigue in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy. The method used in this study was a literature review, by looking for articles related to the theme taken from Pubmed, Science Direct and Google Scholar. The articles were selected according to the research inclusion criteria, then analyzed using the Hawker Checklist critical review instrument. The results of the literature review of the five articles, showed that the average score of fatigue in the intervention group after receiving footreflexology was decreased. The results of the analysis of the five articles proved that there was a significant reduction in fatigue in the intervention group, as evidenced by the bivariate value (p – value) was less than 0.05. Foot Reflexology can reduce fatigue in hemodialysis patients and can be used as an alternative treatment method in nursing because it is safe and non-invasive.Key words : Fatigue, Foot Reflexology,Hemodialysis Patients AbstrakKelelahanmerupakan pengalaman tidak menyenangkan dan menyulitkan dalam kehidupan. Kelelahan sering terjadi pada pasien hemodialisa, penyebab kelelahan pada pasien hemodialisa terjadi karena beberapa faktor, yaitu faktor fisiologi maupun psikologis pasien. Foot Reflexology merupakan terapi non farmakologi. Foot Reflexology merupakan pemijatan yang dilakukan di area kaki, dengan penerapan tekanan dan gerakan memijat kaki yang terhubung dengan organ lain melalui sistem saraf, foot reflexology menciptakan relaksasi, meningkatkan aliran darah ke kaki, otak, ginjal, dan usus sehingga bermanfaat untuk mengatasi kelelahan. Tujuan dari literatur review ini adalah untuk mengetahui pengaruh foot reflexology terhadap penurunan kelelahan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur review, dengan mencari artikel yang berkaitan dengan tema yang diambil dari beberapa search engine yaitu Pubmed, Science Direct dan Google Scholar. Artikel dipilih sesuai dengan kriteria inklusi penelitian, kemudian dianalisa menggunakan instrument telaah kritis Hawker Cheklist. Hasil literatur review dari kelima artikel, skor rata – rata kelelahan pada kelompok intervensi setelah mendapat footreflexology mengalami penurunan. Hasil dari analisa dari kelima artikel membuktikan bahwa terdapat penurunan kelelahan yang signifikan pada kelompok intervensi, dibuktikan dengan nilai bivariate ( p – value) p > 0,05. Foot Reflexology dapat menurunkan kelelahan pada pasien hemodialisa dan dapat dijadikan sebagai metode pengobatan alternatif dalam keperawatan karena aman dan non invasif.Kata Kunci : Kelelahan , Pasien Hemodialisa, Pijat Refleksi Kaki
Chronic kidney failure is an irreversible condition where kidney function decline to a certain degree that requires permanent kidney replacement therapy. Self-Care may be difficult among patients with kidney failure, which affects patient motivation to treat kidney failure. This study aims to describe self-care management in hemodialysis patients. Search articles through PubMed and Garuda Portal with the keywords “self-care management” and “Hemodialysis,” which met the inclusion and exclusion criteria. This study revealed that the majority of the respondent is female, ranged 18-45 years old, basic education, married, jobless, and having adequate family support. In the context of Self Management, 88 respondents (52,3%) were in low self-management category and 80 respondents (47,7%) in the high self-management category. Hospitals or health facilities should improve nursing among patients with kidney failure, especially in treating patients with hemodialysis.Keywords: Self Care Management, Kidney Failure, Hemodialysis Patients. AbstrakGagal ginjal kronis merupakan suatu keadaan penurunan fungsi ginjal yang bersifat irreversibel disuatu derajat tertentu yang membutuhkan suatu terapi pengganti dari ginjal yang tetap. Permasalahan pada pasien gagal ginjal adalah masalah – masalah tentang self care yang dapat meningkatkan motivasi dalam pengobatan gagal ginjal. Study ini bertujuan untuk Gambaran Self Care Management Pada Pasien Hemodialisa. Pencarian artikel melalui PubMed dan Portal Garuda dengan kata kunci self care management dan hemodialisa untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dilakukan literature review. Karakteristik responden pada literature ini karaktersitik jenis kelamin berjenis kelamin perempuan, Karakteristik usia masuk ketegori 18-45 tahun, katagori pendidikan pendidikan dasar, kategori status perkawinan menikah, ketegori pekerjaan tidak bekerja, dan kategori dukungan keluarga cukup. Self Management didapatkan hasil terbanyak 88 responden (52,3%) masuk dalam kategori self Management rendah dan 80 responden (47,7%) masuk dalam kategori self Management tinggi. Bagi rumah sakit atau sarana kesehatan hendaknya dapat meningkatkan asuhan keperawatan guna mengetahui kesehatan pasien gagal ginjal khususnya dalam penanganan pasien gagal ginjal dengan dalam hemodialisa.Kata kunci: Self care Management, Gagal Ginjal, Pasien Hemodialisa
In patients with chronic renal failure, hemodialysis therapy is needed to replace kidney function by removing nitrogenous substances and toxins in the blood and excessive water. Appropriate management of patients with chronic kidney failure in addition to preventing complications is expected to increase the client's life expectancy. In patients with chronic kidney failure, quality of life also reflects the quality of treatment because it involves physical, psychological, and social processes to be achieved. A good quality of life is needed by hemodialysis patients to prevent the disease from getting worse. This literature review aims to describe the quality of life hemodialysis patients. This study accesses an online database with electronic searches on Pubmed, Portal garuda and Proquest. The search was conducted by combining the keywords “quality of life, chronic kidney disease, hemodialysis” and articles published in the period 2012-2021. Instrumen for the literature review using Strobe instrument. The results of the literature review show that the quality of life score on the physical health dimension is low while on the psychological and environmental dimensions the quality of life score is high. . It is hoped that this study can be a reference for nurses in providing holistic nursing care to patients undergoing hemodialysis so that their quality of lifecan improve. This research is then needed as a data base for the development of other researchers.Keywords: Chronic renal failure; hemodialysis; quality of life AbstrakGagal ginjal kronik disebabkan karena disfungsi ginjal yang bersifat menahun, progresif, irreversible yang memerlukan terapi hemodialisa, pengaturan pola makan dan akses cairan yang masuk. Pada pasien gagal ginjal kronik terapi hemodialisa diperlukan untuk mengganti fungsi ginjal mengeluarkan zat-zat nitrogen dan racun dalam darah dan air yang berlebihan. Pasien hemodialisa dihadapkan pada sejumlah permasalahan fisik dan psikososial yang bisa menurunkan kualitas hidup. Kualitas hidup juga mencerminkan kualitas pengobatan karena melibatkan proses fisik, psikologis, dan sosial yang ingin dicapai. Kualitas hidup yang baik sangat dibutuhkan pasien hemodialisa untuk mencegah penyakit bertambah buruk. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hemodialisa. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literature review. Data yang dikumpulkan dengan mengakses database online dengan penelusuran elektronik pada Pubmed, Portal garuda dan Proquest. Pencarian dilakukan dengan mengkombinasikan kata kunci bahasa Inggris “quality of life, chronic kidney disease, hemodialysis dan kata kunci dalam bahasa Indonesiagagal ginjal kronik, hemodialisa dan kualitas hidup”. Instrumen untuk literature review menggunakan instrumen Strobe. Hasil literature review menunjukan skor kualitas hidup pada dimensi kesehatan fisik rendah sedangkan pada dimensi psikologis dan lingkungan skor kualitas hidup tinggi. Penilaian kualitas hidup merupakan indikator penting untuk menilai keefektifan tindakan hemodialisis yang diberikan dan menjadi tujuan penting dalam pengobatan penyakit gagal ginjal tahap akhir. Kata kunci: Gagal Ginjal Kronik; hemodialisa; kualitas hidup.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.