AbstrakKemampuan individu merencanakan masa depan merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan. Remaja dihadapkan pada tugas untuk merencanakan masa depan. Orientasi masa depan bidang pekerjaan merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh remaja dalam merencankan masa depan bidang pekerjaan. Orientasi masa depan dapat dibangun dengan adanya keyakinan yang kuat bahwa Allah akan menentukan tercapainya apa yang direncanakan disertai dengan semangat untuk berprestasi. Tujuan penelitian ini adalah menguji dan membuktikan secara ilmiah mengenai hubungan religusitas dan motivasi berprestasi dengan orientasi masa depan bidang pekerjaan pada remaja. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 108 remaja di Desa Sei Banyak Ikan. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik sampling jenuh. Data hasil penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tiga skala yakni skala orientasi masa depan bidang pekerjaan, skala religiusitas, skala motivasi berprestasi. Analisis data dengan teknik regresi ganda. Berdasarkan Hasil analisis data diperoleh nilai F=10,917 dengan nilai signifikansi p=0,000 artinya p lebih kecil dari 0,01 dengan sumbangan efektif Adjusted R² sebesar 15,6%. Artinya hipotesis diterima yakni religiusitas dan motivasi berprestasi dapat memprediksi gambaran orientasi masa depan bidang pekerjaan pada remaja.Kata Kunci: religiusitas, motivasi berprestasi, orientasi masa depan bidang pekerjaan pada remaja. AbstractThe ability of an individual plan for the future is fundamental in life. Teens faced with the task of planning for the future. The orientation of the future field of work is a very important thing owned by young people in planning for the future field of work. The orientation of the future can be built with a strong belief that God will determine the achievement of what is planned along with a passion for achievement. The purpose of this study was to test and prove scientifically the relationship between religiosity and achievement motivation and orientation of the future field of work in adolescents.The populations in this study were 108 adolescents in Desa Sei Banyak Ikan. Subject retrieval technique using sampling techniques saturated. Data from this study were collected by using three scales namely the scale of a future-oriented field of work, the scale of religiosity, achievement motivation scale. Data were analyzed by multiple regression techniques. Based on the results of data analysis obtained value F=10.917 with a significance value of p = 0.000 means p less than 0.01 with the effective contribution of 15.6% Adjusted R². This means that the hypothesis is accepted that religiosity and achievement motivation can predict the future orientation of the picture area of work in adolescents.
Kemalasan sosial merupakan salah satu tema yang banyak dibahas dalam konteks Psikologi kelompok. Kemalasan sosial berperan penting dalam menentukan kualitas kinerja kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan struktur skala kemalasan sosial dan menguji reliabilitas. Alat ukur yang digunakan berdasarkan penelitian George, (1992) yang telah dimodifikasi. Penelitian dilakukan pada 210 mahasiswa. Hasil penelitian dengan analisisi faktor eksplaratori terbentuk 4 komponen, yaitu persepsi atas usaha, mengurangi usaha, membiarkan orang lain melakukan lebih dan mengandalkan orang lain.Secara umum skala ini memiliki reliabitas yang baik secara psikometrik. Hasil dan implikasi penelitian akan dibahas dalam artikel ini.Kata kunci: kemalasan sosial, analisis faktor, mahasiswa
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Penelitian<em> </em>ini membahas tentang <em>kanzenchoaku</em> dalam<em> Mukashi Banashi</em> ‘kumpulan cerita’ yang digambarkan pada cerita<em> Oyayubihime, Yuuzuru, </em>dan<em> Shitakirisuzume</em>. <em>Kanzenchouaku</em> dianggap sebagai ideologi yang mengandung nilai moral yang sering kali diangkat menjadi sebuah tema pada cerita anak Jepang. Nilai moral yang diangkat berkaitan dengan suatu perilaku kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, dan perilaku yang tidak baik akan mendatangkan hal yang tidak baik pada individu tersebut. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan gambaran <em>kanzenchoaku</em> melalui pelaku cerita pada cerita<em> Oyayubihime</em><em>, </em><em>Yuuzuru, </em>dan<em> Shitakirisuzume</em> dalam <em>Mukashi Banash</em><em>i</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dan teori struktural dari Nurgiyantoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku cerita yang telah melakukan kebaikan menolong seekor binatang, mendapatkan balasan kebaikan dari binatang yang pernah ditolongnya. Sebaliknya, pelaku cerita yang telah melakukan perilaku tidak baik, sepert ingkar janji, berbuat kejam, sewenang-wenang, menerima balasan yang tidak baik atas perbuatannya tersebut.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci</strong>: <strong>cerita anak, <em>k</em></strong><strong><em>anzenchouaku</em></strong><strong>,<em> </em></strong><strong><em>mukashi banashi</em></strong></p><p><em> </em></p><p><em> </em></p><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em> </em></p><p><em>This study discusses kanzenchoaku which are described in the Oyayubihime, Yuuzuru, and Shitakirisuzume in Mukashi Banashi's 'collection of stories’. Kanzenchouaku is considered as ideology that contains moral values which usually appear as a theme in Japanese children's stories. It often relates to good behavior will be rewarded with kindness, and bad behavior will bring bad things to the individual who conduct the action. This study aims to describe the depiction of kanzenchoaku through the characters in the Oyayubihime, Yuuzuru, and Shitakirisuzume in Mukashi Banashi stories. The research method used is descriptive analysis method and Nurgiyantoro’s structural theory. The results of the study show that the characters of the story who have done good to help an animal, get kindness in return from the animal they have helped. On the other hand, those who have committed bad behavior, such as breaking promises, being cruel, or being arbitrary, will have punishment for their actions.</em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keyword</em></strong><em>s: <strong>children's story, kanzenchouaku, mukashi banashi</strong></em></p><p><em> </em></p><p><em> </em></p>
Resiliensi akademik merupakan kondisi individu yang mampu bertahan, melewati serta berhasil dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi sepanjang kehidupan akademik. Salah satu hambatan yang terjadi dalam kehidupan akademik pada mahasiswa adalah pengerjaan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resilensi akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Resiliensi akademik diukur dengan menggunakan The Academic Resilience Scale (ARS-30) yang disusun oleh Cassidy (2016) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh Kumalasari, Luthfiyanni, dan Grasiaswaty (2020). Sampel penelitian berjumlah 517 ditentukan dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa memiliki resiliensi akademik yang cukup baik namun belum optimal. Hal ini terlihat juga dari dari 3 komponen, Perseverance (Kategori rendah), Reflecting and adaptive help-seeking (kategori tinggi) dan Negative affect and emotional response (kategori rendah). Hasil independent sample t-test menemukan tidak ada perbedaan resiliensi akademik antara mahasiswa laki-laki dan perempuan (t=1,013, p=0,311). Artinya, baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan memiliki resiliensi akademik dalam katagori yang sama. Resiliensi penting bagi mahasiswa, sehingga perlu dilatih agar dapat bertahan dan menghadapi situasi situasi sulit dan yang tidak menyenangkan tidak hanya dalam kehidupan akademik saja melainkan dalam kehidupan sehari-hari.
This study examines the existence of the prosecution authority in Indonesia which is closely related to the Legal Policy in Overcoming (Over Criminalization) Corruption in the Village Fund to realize restorative justice. This needs to be done considering the very large amount of Fund Allocation from 2018-2021 which reached IDR 72 trillion which was intended for 83,381 villages and was very vulnerable to corruption. The problem that will be discussed in this research is How is the Legal Policy in Overcoming Corruption (Over Criminalization) of Village Fund Corruption to realize restorative justice. The research method used is a normative research method with a statute approach and analyzed using content analysis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.