Beluntas dan Meniran merupakan tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan triterpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini maserasi dengan etanol 96%. Isolasi dan identifikasi bakteri Staphylococcus aureus dengan media VJA (Vogel Johnson Agar), pengecatan gram, uji katalase, dan uji katalase. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran pada perbandingan 1 : 0, 2 : 1, 1 : 1, 1 : 2, dan 0 : 1 dengan konsentrasi 50% terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari rumah sakit adalah 10,67 mm, 13 mm, 17 mm, 17 mm, dan 20 mm. Ekstrak etanolik daunBeluntas dan Meniran pada perbandingan 1 : 0, 2 : 1, 1 : 1, 1 : 2, dan 0 : 1terhadap bakteri Staphylococcus aureus kultur laboratorium adalah 11 mm, 13,67 mm, 14 mm, 16,67 mm, dan 18 mm. Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran dengan perbandingan 0 : 1 merupakan ekstrak yang memiliki zona hambat paling luas terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari rumah sakit dan kultur laboratorium. Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran, Staphylococcus aureus
Indonesia has a wide range of rice cultivars and pigments. This rice can be used as a source of phytochemical compounds for cancer prevention. This research aims to analyze the cytotoxic activities of the ethanolic extract of black rice bran of 4 local cultivars i.e. 'Cempo Ireng', 'Woja Laka', 'Toraja' and 'IR64' (white rice) on cancer cells and to determine the compounds groups of those extracts. First step, rice bran was extracted with ethanol. This extract was applied to Raji (a human Burkitt Lymphoma cancer), HepG2 (a human liver cancer), and Vero (a nonhuman cell line) cells in order to measure the cytotoxic activities by using MTT assay. To determine descriptively the compounds groups of phenolics, flavonoids, terpenoids, steroids, and alkaloids the thin layer chromatography method was performed. The IC 50 value was analyzed quantitatively by using probit analysis. Results showed that the IC 50 values of ethanolic extract of rice bran 'Woja Laka', 'Toraja', 'Cempo Ireng' and 'IR 64' on HepG2 cells were 857.23±99.19; 1,896.55±83,8; 1,494.47±87.81 and 727.89±145,97 µg/ml respectively. The IC 50 on Raji cells were 816.61±85.31; 1,079.93±28.31; 1,627.82; ±119.82, and 769.33±61.43 µg/ml respectively. The IC 50 on Vero cells were 1,295.2±37; 1,232.07±165.51; 1,874.14±169.56, and 724.4±122.79 µg/ml respectively. The ethanolic extracts of rice bran from four cultivars contain phenolics, flavonoids, terpenoids, and steroids. However, alkaloids could not be detected. The variety of rice cultivars indicates the variation of cytotoxic activities on cancer cells. The ethanolic extracts of rice bran from those four rice cultivars contain similar kinds of organic compounds groups but vary in the Rf values.
Abstrak Latar Belakang: Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah serius di negara berkembang khususnya di Indonesia. Bakteri yang sering menimbulkan penyakit infeksi adalah bakteri Shigella dysentriae dan Staphylococcus aureus. Metode: Serbuk umbi Mentimun Papasan (Coccinia grandis L.Voight) dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi. Pelarut yang dipakai adalah etanol 96%. Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan menggunakan pereaksi kimia. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil: Hasil identifikasi golongan senyawa menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan polifenol. Hasil uji antibakteri ekstrak umbi Mentimun Papasan kosentrasi 1 gr/ml, 2 gr/ml, 3 gr/ml dan 4 gr/ml terhadap bakteri Shigella dysentriae berturut-turut: 18mm, 19,66 mm, 21,23 mm dan 23,33 mm. Hasil uji antibakteri ekstrak umbi Mentimun Papasan kosentrasi 1 gr/ml, 2 gr/ml, 3 gr/ml dan 4 gr/ml terhadap bakteri Staphylococcus aureus berturut-turut: 18,67 mm, 20,67 mm, 23,33 mm dan 27 mm. Kesimpulan: Ekstrak etanolik umbi Mentimun Papasan dapat menghambat bakteri Shigella dysentriae dan Staphylococcus aureus.
Infeksi luka operasi merupakan bagian dari infeksi nosokomial. Salah satu bakteri penyebab tertinggi infeksi luka operasi adalah Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Pseudomonas aeruginosa pada sampel pus infeksi luka operasi dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi dan untuk mengetahui pola sensitivitasnya terhadap beberapa antibiotik. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Bakteri Pseudomonas aeruginosa yang telah diisolasi dari sampel pada media Pseudomonas Selective Agar lalu dilakukan pengecatan Gram dan uji biokimia, kemudian dilakukan uji sensitivitas terhadap beberapa antibiotik yaitu: siprofloksasin, seftriakson, meropenem, sefotaksim, gentamisin, dan tobramisin dengan metode difusi Kirby Bauer. Hasil diameter zona hambat pada uji sensitivitas dibandingkan dengan standar diameter zona hambat menurut Clinical Laboratory Standard Institute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 sampel pus infeksi luka operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi teridentifikasi 11 sampel positif Pseudomonas aeruginosa. Hasil uji sensitivitas menunjukkan bahwa Pseudomonas aeruginosa sensitif 100% terhadap meropenem. Hasil uji sensitivitas menunjukkan sensitif 90,90% terhadap siprofloksasin, tobramisin dan gentamisin. Hasil uji sensitivitas menunjukkan sensitif 63,63% pada seftriakson dan hasil uji sensitivitas menunjukkan sensitif 9,09% pada sefotaksim.
Salmonella sp are bacteria that often infect human and animal. This type of bacteria can cause Salmonellosis in human. Previous research has been carried out on secondary metabolites of plants as medicinal ingredients. One of the plants that has potential as a medicine is stone Akar Batu (Coccinia grandis L Voight). This study aims at examining the antibacterial activities of ethanolic extract of stone Akar Batu on Salmonella sp. The extraction method was carried out by maceration and the solvent used was ethanol 96%. Antibacterial activity was conducted using diffusion method. Identification of compound groups of extracts was done by reacting extracts with various chemical reagents. The results showed that stone of Akar Batu powder had a moisture content of 5.99% and a yield of 1.76%. The identification results of ethanolic extract of stone Akar Batu chemical group indicated that the extract contained flavonoids, alkaloids, saponins and tannins. The results of antibacterial activity test have revealed that ethanolic extract of stone Akar Batu can inhibit Salmonella sp.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.