Proporsi pasien yang menggunakan statin ketika pertama kali masuk rumah sakit dengan stroke iskemik berulang sangat meningkat dengan cepat. Tetapi masih menjadi kontroversi. Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan terapi statin dengan luaran status fungsional pada pasien stroke iskemik berulang di rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian analisis dengan metode retrospective cohort menggunakan data data rekam medis pasien. Sebagai sampel dipilih kelompok pasien stroke iskemik berulang, baik yang mendapat pengobatan dengan statin ataupun yang tidak mendapatkan pengobatan statin. Kemudian secara retrospektif diamati pengaruh penggunaan statin terhadap luaran status fungsional pasien. Jumlah subyek untuk masing masing kelompok adalah 77 pasien. Luaran baik ditandai dengan nilai mRS 0-3, sedangkan luaran buruk ditandai dengan 4-6. Lokasi penelitian adalah di rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Penggunaan statin pada pasien stroke iskemik berulang dapat memberikan luaran status fungsional yang baik di RS Bethesda Yogyakarta (p = 0,022; RR=1,56; IK 95% = 1,056 – 2,305). Selain itu penelitian ini juga memberikan luaran sekunder yaitu variabel usia, GCS, dan kelemahan otot gerak memiliki hubungan bermakna terhadap luaran status fungsional pasien stroke iskemik berulang. Faktor prediktor untuk mendapatkan luaran status fungsional yang baik pada penelitian ini adalah pasien tanpa penggunaan antibiotik, GCS 13-15, penggunaan anti koagulan, pasien tanpa analgetik antipiretik, dan pasien dengan penggunaan anti platelet.Penggunaan statin pada pasien stroke iskemik berulang dapat memberikan luaran status fungsional yang baik di RS Bethesda Yogyakarta
Latar Belakan: kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara berkembang. Mempertahankan konsumen dan berusaha mendapatkan konsumen baru merupakan strategi wajib yang harus di jalankan oleh rumah sakit. Keberadaan konsumen sangat penting bagi bisnis rumah sakit karena konsumen merupakan roda bisnis rumah sakit. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, berencana untuk melakukan investasi laboratorium Angiografi untuk menunjang fasilitas kesehatan yang sudah ada. Sebelum melakukan investasi penting untuk mengetahui berapa besar unit cost dan tarif yang akan ditetapkan selain itu juga perlu diketahui kemauan membayar (Willingness to Pay) dan kemampuan membayar (Ability to Pay) pasien terhadap penggunaan layanan. Metode Penelitian: penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus yang dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Sebanyak 265 orang dipilih sebagai responden, yang diambil dari poliklinik saraf dan penyakit dalam. Data primer terdiri dari data kemauan dan kemampuan pasien untuk melakukan pelayanan laboratorium angiografi. Data sekunder di dapatkan dari rumah sakit, penelitian terdahulu dan lainnya. Analisis investasi dihitung menggunakan Net Present Value, Internal Ratr of Return, payback Period dan Return On Investment. Hasil: Perhitungan dengan menggunakan analisis Net Present Value menghasilkan nilai sebesar Rp.23.569.363.711,-. Jika dibandingkan dengan nilai modal, NPV bernilai positif sehingga investasi ini layak dilaksanakan. Analisis Internal Rate of Return menghasilkan nilai 29% yang berarti lebih besar dari faktor diskonto artinya dengan menggunakan analisis ini investasi juga layak dilakukan. Perhitungan menggunakan Payback Period diketahui masa balik modal investasi laboratorium angiografi adalah selama tiga tahun tujuh bulan dan Return On Invesment menunjukkan pelayanan laboratrium angiografi berkemampuan untuk menghasilkan laba sebesar 120%. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan investasi laboratorium angiografi dari aspek keuangan layak dilakukan. Kemauan masyarakat untuk menggunakan layanan cukup tinggi namun dari segi kemampuan rata-rata masih rendah.
Since March 2020, Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) infection has been around in Indonesia with a case fatality rate was 4.7% on August, 1th 2020. So far, the Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method is the gold standard for the SARS-CoV-2 infection diagnosis. This method, however, has some limitations where it has a long turnaround time, complicated operations, and high prices. Hence, the rapid test kits are now readily available to identify the SARS-CoV-2 patients. The purpose of this study is to measure the diagnostic performance, including sensitivity, specificity, positive and negative predictive value, likelihood ratio or LR of antibody rapid test if compared with RT-PCR for the SARS-CoV-2 suspected patients in Bethesda Hospital Yogyakarta. This research was analytical observational research with a cross-sectional design approach, in which data were collected retrospectively. The instruments used in this study included e-medical record (ERM), Laboratory Information System (LIS) data from patients with suspected SARS-CoV-2 infection in Bethesda Hospital Yogyakarta. We collected demographic data of patients, RT-PCR results, antibody rapid test results using Standard Q COVID-19 IgM/IgG Combo. The data were obtained from 50 patients. The results showed that the Rapid test kit has a 100% sensitivity value, 74.4% specificity value, 38.9% positive and 100% negative predictive value, 3906 positive likelihood ratio compared with the RT-PCR results.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.