Fundamental movements are part of teaching objectives in the physical education curriculum for elementary schools students. This study aimed to analyze the elementary school students' basic movement skills (FMS) using the kinematic approach. The fundamental movements in this research were correlated with lower body parts, i.e., one leg standing position with closed eyes (non-locomotor), hopping (locomotor), running (locomotor), and kicking (manipulative). This was comparative research that was conducted in a quantitative approach. The random sampling method selected 126 elementary students (75 male and 51 female) aged 8.96 ± 1.50 years old. The kinematic data were collected by using kinematic video analysis in Kinovea 0.9.4 computer software. The independent variables were one leg standing position in second, distance per step (DPS) in centimeter, speed per step (SPS) in meter per second, step height (SH) in centimeter, kicking speed (KS) in meter per second, and estimated maximum distance (MD) in centimeter. All variables were measured both left and right foot. The data were analyzed using descriptive analysis and the Mann-Whitney U test to find the significant difference between gender. The results showed only two independent variables were significantly different. In hopping, there was left foot height (α= 0.044) and left foot speed (α= 0.043). In conclusion, elementary school students aged 8.96 ± 1.50 years old have a similar fundamental movement skill.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program program pembinaan prestasi cabang olahraga Finswimming di Pemusatan Latihan Cabang (Puslatcab) Kabupaten Pasuruan dengan menggunakan model evaluasi CIPP (context, input, process, dan product). Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi. Pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi, angket, wawancara dan data dokumentasi kepada atlet dan pelatih Finswimming Puslatcab Kabupaten Pasuruan serta pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pasuruan Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres). Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif Mix Methods atau analasis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan hasil evaluasi program pembinaan prestasi cabang olahraga Finswimming Puslatcab Kabupaten Pasuruan sudah berjalan dengan baik. Konteks evaluasi sudah berjalan sangat baik, dari sisi input sudah baik, dari sisi proses sudah berjalan sangat baik dan dari sisi produk hasil prestasi atlet-atlet Finswimming Puslatcab Kabupaten Pasuruan sudah sangat baik dapat dilihat dari hasil data dokumentasi prestasi-prestasi yang pernah diraih sebelumnya.
Anak tunanetra memiliki performa aktivitas fisik harian yang lebih rendah dibandingkan dengan sebaya mereka yang memiliki penglihatan, termasuk olahraga. Anak dengan gangguan penglihatan memiliki gerakan motorik yang tidak ideal karena indera penglihatan penting untuk keakuratan gerakan secara optimal. Faktor yang mempengaruhi derajat tidak idealnya gerakan adalah tingkat gangguan penglihatan, status kelahiran (cukup bulan atau prematur) dan latar belakang pengetahuan tentang kemampuan atau konsep gerakan. Penguasaan keterampilan motorik yang memadai, terutama keterampilan lokomotor dan motorik kasar, berkaitan dengan peningkatan tingkat aktivitas fisik selama prasekolah, anak, dan remaja. Penelitian ini dilakukan di SLB A YPAB Surabaya di mana dalam mengajarkan gerakan melempar, guru hanya memberikan instruksi secara lisan dan sesekali mengarahkan tangan ke arah bola untuk mengambil bola, namun tidak untuk menuntun anak melakukan gerakan tersebut. Hal ini kemungkinan disebabkan karena tidak adanya tenaga pendidik pelajaran kesehatan jasmani sehingga kurang memiliki pengetahuan tentang gerakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keefektifitasan 2 metode pelatihan, yaitu pelatihan menggunakan indera pendengaran saja dan menggunakan indera pendengaran dan peraba pada tingkat penguasaan gerakan one-handed overarm throw serta respon psikologis subjek yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan dasar pertimbangan penyusunan metode pengajaran gerakan pada siswa sekolah dasar dengan gangguan penglihatan. Pada penelitian ini ditemukan adanya tingkat penguasaan yang lebih baik pada siswa yang diberikan pelatihan menggunakan indera pendengaran dan peraba dibandingkan dengan pendengaran saja. Secara psikologis, siswa dengan pelatihan menggunakan indera peraba dan pendengaran menunjukkan respon yang lebih positif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.