IntisariTelah dibuat Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) yang mampu mengkonversi cahaya menjadi energi listrik dengan memanfaatkan ekstrak kulit manggis sebagai dye sensitizer dan bahan semikonduktor TiO2 sebagai penyusun elektroda kerja. Pembuatan elektroda kerja dibuat dari lapisan 10 µm TiO2 terdeposisi pada kaca ITO dengan metode doctor blade yang kemudian dilakukan proses perendaman dalam larutan dye ekstrak kulit manggis dengan menggunakan ultrasonikasi dan tanpa ultrasonikasi dengan waktu perendaman yang singkat yakni 300 sekon. Sementara itu disiapkan elektroda pembanding yakni kaca ITO yang dilapiskan dengan karbon. Antara elektroda kerja dengan elektroda pembanding diberikan elektrolit iodine (I − ) dan triiodide (I − 3 ) sebagai pasang-an redoks yang menunjang siklus transfer elektron untuk terus berlanjut. Hasilnya menunjukkan bahwa DSSC yang dibuat dengan proses perendaman dye menggunakan ultrasonikasi memberikan efisiensi yang lebih besar. AbstractDye Sensitized Solar Cell (DSSC) which is able to convert light into electrical energy by using mangosteen extract as a dye sensitizer and TiO2 semiconductor material as a photoelectrode has been conducted. TiO2 layer with thickness of 10 µm was deposited on top of a ITO glass by doctor blade method and subsequently the TiO2 electrode will be immersion into the dye sensitizer mangosteen extract using with and without ultrasonication method. Immersion time of TiO2 photoelectrode will be investigated at 300 seconds. Meanwhile, prepared ITO glass electrode that is superimposed with carbon. Between the photoelectrode to carbon-electrode is given electrolyte iodine (I − ) and triiodide (I − 3 ) as a redox couple for support electron transfer cycle continues.KATA KUNCI: dye-sensitized solar cell (DSSC), kulit anggis, ultrasonikasi, efisiensi I. PENDAHULUANSel surya atau fotovoltaik merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Teknologi ini memiliki emisi CO 2 yang rendah dan struktur modular yang fleksibel [1]. Salah satu jenis sel surya yang dikembangkan oleh Grätzel, yang dikenal dengan Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) memiliki beberapa keuntungan antara lain proses fabrikasinya mudah dan sederhana sehingga biaya pembuatan dapat lebih murah serta bahan dasarnya mudah diperoleh [2]. Dalam sistem DSSC, energi foton dari cahaya matahari diserap oleh material dye yang menyebabkan terjadinya eksitasi elektron dan menghasilkan pasangan holeelektron. Penelitian terhadap komponen penyusun DSSC telah banyak diteliti untuk memperoleh efisiensi yang baik, salah satunya adalah dye sensitizer (larutan dye).Peran material donor dan akseptor dalam piranti fotovoltaik konvensioanl, digantikan oleh komponen penghasil muatan dan transfer muatan dalam sistem DSSC. Penghasil muatan * E-MAIL: hadi santoso@screntist. Pada paper ini dilaporkan hasil perbandingan unjuk kerja sistem DSSC dengan proses adsorpsi larutan dye natural ekstrak kulit manggis pada permukaan lapisan TiO 2 menggunakan metode ultrasonikasi.-32 c Jurusan Fisika FM...
Pembuatan keripik pisang masak dilakukan dengan menggunakan teknologi vacuum frying. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk membekali kompetensi kewirausahaan bagi siswa SMK Sunan Kalijogo. Luaran yang diharapkan yaitu siswa memiliki wawasan dan skill tentang teknologi vacuum frying dan proses pembuatan keripik buah (pisang masak) serta mengkontrol mutunya untuk mendukung terbentuknya unit usaha sekolah. Kegiatan dilakukan dalam empat tahap yaitu: pengecekan mesin vacuum frying dan peralatan pendukungnya; pelatihan operasional mesin vacuum frying dan produksi keripik pisang masak; pelatihan produksi keripik pisang dengan proses pembekuan dan pelatihan analisis ekonomi produksinya. Siswa SMK Sunan Kalijogo telah memiliki keterampilan dalam operasional mesin vacuum frying dan produksi keripik pisang sebagai indikasi keberhasilan kegiatan yang dilakukan. Siswa SMK juga telah mampu mengkelompokkan mutu keripik yang mereka hasilkan. Pihak sekolah sangat terbantukan dengan adanya kegiatan tersebut dan diharapkan bisa secara kontinyu dilakukan di SMK Sunan Kalijogo sebagai upaya peningkatan kompetensi lulusan.
IntisariPaper ini menjelaskan pengaruh pH larutan pada proses pembentukan kristal TiO2 anatase terhadap peningkatan aktivitas fotokatalis. Serbuk TiO2 disintesis menggunakan metode kopresipitasi pada variasi pH larutan prekursor dalam kondisi basa yaitu 9, 11 dan 12. Serbuk TiO2 nano partikel yang dianalisis menggunakan X-Ray Diffractometry dan UV-Vis Spectrophotometer. Estimasi ukuran butir sampel akan dianalisis dengan metode Rietveld sedangkan pita celah energinya dihitung menggunakan metode Tauc. Ukuran kristal yang diperoleh masing-masing adalah 11,80 nm, 14,96 nm, dan 15,87 nm. Pengujian aktivitas fotokatalis menggunakan larutan metilen biru dengan penyinaran lampu UV selama 5 jam dan diuji setiap 1 jam. Koefisien absorpsi paling tinggi adalah 1,81 pada panjang gelombang 265 nm pada sampel pH 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pH larutan pada proses sintesis berpengaruh pada ukuran butir serbuk TiO2. Hasil percobaan juga membuktikan bahwa semakin kecil ukuran butir serbuk TiO2 maka semakin efektif dalam mendegradasi konsentrasi larutan metilen biru. Efisiensi maksimum yang diperoleh sebesar 55,44% pada sampel pH 9. AbstractThis paper describes the effect of different pH solution on the formulation of anatase TiO2 nano-powders to enhance photocatalytic activity. TiO2 powders were synthesis using co-precipitation method at different pH precursor solution which is 9, 11 dan 12. TiO2 nano-powders were analyzed using X-Ray Diffractometry (Philips X-pert) and UV-Vis Spectrophotometer (Genesis 10S). The Estimation of crystalline size would be analyzed by Rietveld method while the energy band gap was calculated by using Tauc method. Crystalline size are 11.80 nm, 14.96 nm and 15.87 nm respectively. Photocatalytic activity experiment used methylene blue solution with irradiation of UV lamp for 5 hours and measured every 1 hour. The highest absorption coefficient was 1,80 with wavelength 265 nm to pH 12. The results showed that the difference of pH on synthesis process influenced on crystals size of TiO2 powders. The experimental results also showed the smaller crystals size of TiO2 powders, the more effective in degrading the concentration of methylene blue solution. The maximum efficiency of the materials provided is 55.44% at pH 9.KATA KUNCI: anatase TiO 2 , crystalline size, pH, photocatalytic activity, methylene blue I. PENDAHULUANPemanfaatan teknologi fotokatalis saat ini menjadi salah satu sumber energi alternatif terbarukan. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan oleh peneliti asal jepang yaitu Fujisima dan Honda pada tahun 1972 mengenai penguraian air (H 2 O) menjadi oksigen (O 2 ) dan hidrogen (H 2 ) melalui proses fotoelektrokimia menggunakan elektroda semikonduktor TiO 2 yang diradiasi sinar UV [1][2][3]. Fenomena fotokatalis merupakan peristiwa fotoreaksi yang melibatkan cahaya dan mengalami peningkatan kecepatan reaksi akibat adanya katalis yang mengabsorbsi energi cahaya ultraviolet (UV) sehingga menghasilkan senyawa pereduksi dan pengoksidasi pada permukaan katalis [3]. Beberapa mater...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.