Kepuasan pernikahan pada pasangan yang menjalani dual-earner family memiliki tantangan yang besar, terutama bagi istri, akibat tingginya stress yang bersumber dari pekerjaan maupun pernikahan dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan work-family conflict dan work-family balance terhadap kepuasan pernikahan pada istri yang menjalani dual earner family. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Kepuasan pernikahan diukur menggunakan Couple Satisfaction Index, work-family conflict diukur dengan menggunakan Work-Family Conflict Scale, sementara work-family balance diukur dengan Work-Family Balance Scale. Responden dalam penelitian ini adalah 181 istri yang merupakan pegawai penuh waktu di Jabodetabek, dipilih dengan teknik convenience sampling. Teknik korelasi Pearson digunakan sebagai metode dalam melakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa workfamily conflict berhubungan negatif secara signifikan dengan kepuasan pernikahan, terutama dalam dimensi work-intervening with family (r=-0,346; p<0,01). Sementara itu, terdapat korelasi yang positif antara work-family balance dengan kepuasan pernikahan pada istri dalam dual-earner family (r=0,294; p<0,01). Penelitian ini menunjukkan bahwa menjalankan peran sebagai pekerja, istri, dan ibu dalam waktu yang bersamaan bukan hal yang mudah dan dapat menurunkan kepuasan pernikahan.
Instagram is one of the most popular social media platforms in the world. In Indonesia, Instagram has more than 22 million monthly active users. However, its use may increase depressive symptoms due to negative social interaction, particularly social comparison. We hypothesized that social comparison was negatively correlated with depressive symptoms. Using an online questionnaire platform, 131 participants aged 18-28year-old were recruited. Depressive symptoms were measured using the Center of Epidemiological Studies Depression (CES-D) scale by Radloff (1977) and social comparison was measured with Social Comparison Rating Scale (Allan & Gillbert, 1995) adapted by Feinstein et al. (2013). A significant correlation between social comparison and depressive symptoms was found. Moreover, a significant correlation between percentage of strangers followed and social comparison was found, while the correlation between frequency of Instagram use and social comparison was not significant. These findings indicate that social comparison occurs in spite of various time spent in using Instagram and might occur more frequently with a higher number of strangers followed. Instagram users should become aware that Instagram could facilitate negative social comparison which may result in depressive symptoms, so they should use Instagram cautiously.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan kelompok dengan pendekatan experiential learning terhadap peningkatan motivational beliefs pada siswa sekolah dasar. Secara lebih spesifik, pendekatan experiential learning merujuk pada daur belajar Kolb, dan aspek motivational beliefs yang disasar tersusun dari empat aspek yaitu efikasi diri, outcome expectation, task interest/value, dan goal orientation. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain eksperimental-kuasi one-group pre-test post-test. Melalui purposive sampling, terdapat 60 siswa kelas 4,5, dan 6 yang terlibat dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang dikembangkan berdasarkan materi pelatihan. Analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan uji paired sample t-test. Selain itu, jawaban pesserta pada lembar aktivitas yang diisi selama mengikuti 2 hari kegiatan pelatihan juga digunakan sebagai data kualitatif pendukung. Hasil penelitian menunjukkan jika terdapat perbedaan yang signifikan pada skor pre-test dan post-test peserta (t = -4.572, p<0.001). Dapat disimpulkan jika pemberian pelatihan kelompok dengan pendekatan experiential learning efektif untuk meningkatkan motivational beliefs peserta. Kata kunci: pelatihan kelompok, motivational beliefs, experiential learning, daur belajar kolb, sekolah dasar
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.