Digital storytelling emerges from the integration of storytelling and digital to meet media needs in learning, such as communication and self-expression, as well as to facilitate learning by improving language skills, one aspect of story writing skills. The purpose of this research is to find out the needs of teachers and students in using digital storytelling. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection sources from teachers, as many as 10 participants and 60 students---data collection techniques through observation, semi-structured interviews via video calls, and supporting documentation. Based on the data analysis, most of them show that media and teaching materials used in offline and online learning are not much different. This fact illustrates that offline and online learning requires innovation from an educator to create an active and fun learning process for elementary school students to achieve learning objectives.
The Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia has issued a quality assurance manual for online learning processes that can be used by all universities in Indonesia to evaluate the results of implementing online learning lectures that have been implemented in each college. There are 4 assessment categories in this research. Average interpretation value of the evaluation of the application of learning at Trilogi University had a percentage of 75.69% which indicated that it had gone well, but it was necessary to improve the learning assistance service instrument because the results of the study showed percentage of 69.87%.
Sekolah Dasar dengan program pendidikan inklusi menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kepala sekolah dan guru di lembaga pendidikan. Pendidikan inklusi di sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian lebih mengingat siswa sekolah dasar yang masih perlu perhatian intensif dari pendidik ditambah dengan kehadiran siswa berkebutuhan khusus, tentunya hal tersebut bukan mudah untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat dan mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada implementasi pendidikan inklusi di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, menganalisis adanya faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pendidikan inklusi di sekolah dasar, sehingga didapatkan temuan bahwa guru perlu mengetahui lebih banyak mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pendidikan inklusi di sekolah dasar negeri 13 pandeglang maka kepala sekolah, guru, dinas pendidikan dan masyarakat perlu bekerjasama dalam implementasi untuk dapat memberikan layanan yang tepat bagi siswa pada umumnya dan anak berkebutuhan khusus sebagai upaya peningkatan kualitas layanan pendidikan di sekolah dasar
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin lama semakin pesat dibidang teknologi informasi, salah satu contohnya adalah teknologi internet. Pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar belum banyak sekolah yang memanfaatkan dengan baik teknologi ini. Seperti layanan untuk mengetahui informasi nilai. Penilaian otentik dalam konteks penilaian karakter merupakan penilaian yang berdasarkan atas kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik. Hal tersebut untuk mengetahui perkembangan kreatifitas, kemampuan, belajar dan karakter peserta didik. Maka dari itu, guru harus mampu mengatur strategi dan mengembangkan model penilaian karakter dalam penilaian otentik berbasis website guna meningkatkan komunikasi antara guru siswa dan orang tua murid. Selain itu, guru berusaha mampu berlaku adil dan mampu menilai atau mengidentifikasi karakteristik yang dimiliki peserta didik. Pengolahan data nilai otentik atau penilaian karakter saat ini masih menggunakan cara manual, proses ini dinilai cukup lamban dan dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk menjaga keakuratan data tersebut. Oleh karena itu diperlukannya pengembangan sistem untuk mengefisienkan waktu dan keakuratan data. Melalui penelitian ini peneliti berusaha untuk mengembangkan suatu produk instrumen penilaian berbasis website yang berdaya guna. Pada penelitian ini produk yang dihasilkan adalah model instrumen penilaian berbasis website sebagai alternatif alat penilaian yang mudah di akses dan bersifat otentik
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji pendidikan inklusi di SDN Lebak Bulus 06 Pagi, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam mengkaji fenomena dan aktivitas yang terjadi dalam latar alamiah. Metode utama yang digunakan adalah pengamatan dan wawancara. Hasil analisis dan pembahasan dari penelitian di SDN Lebak Bulus 06 Pagi mengenai kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua, ditemukan data bahwa kerjasama sudah terjalin dengan baik antara orang tua/wali siswa dan pemerintah karena disitu sudah ada partisipasi kepada pihak sekolah, seperti penyumbangan sarana dan prasarana. Salah satu kekurangan yang menjadi temuan yaitu kurangnya jumlah toilet jika dibandingkan dengan jumlah siswa, dan masih belum ada toilet untuk anak berkebutuhan khusus. Kekurangan lain yang ditemukan yaitu, dijadikannya satu ruangan guru dengan ruang kepala sekolah yang menimbulkan kurang efektifnya proses kegiatan kependidikan. Sarana prasarana lain yang tersedia yaitu Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Sekolah ramah anak juga berjalan cukup kondusif sehingga sekolah tersebut dinamakan sebagai sekolah sample project. SDN Lebak Bulus 06 Pagi adalah sekolah inti, dan sekolah imbasnya adalah SDN Lebak Bulus 02,03 & 04 Pagi. Sekolah ramah anak atau yang biasa disebut sebagai sekolah sample project belum ditanamkan sebagai sekolah ramah anak. Seharusnya sekolah tersebut harus mejalankan sekolah ramah anak agar siswa-siswinya bisa meniru hal-hal baik untuk diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari. Kata Kunci: pendidikan, inklusiAbstract: The purpose of this research is to know and study inclusion education at SDN Lebak Bulus 06 Pagi. This research uses a qualitative approach in studying phenomenon and activities that occur in a natural setting. The main methods used are observations and interviews. The Result of analysis and discussion from research at SDN Lebak Bulus 06 Pagi regarding cooperation between school and parents, found data that cooperation has been well established between parent/guardian of student and government because there is already participating to school party, like the contribution of means and infrastructure. One of the drawbacks of the findings is the lack of toilet numbers compared to the number of students, and there is still no toilet for children with special needs. Another deficiency that is found is, made one room teacher with the headroom of the school causes less effective process of education activities. Another available infrastructure is the School Health Unit (UKS). Child-friendly schools are also running quite conducive so that the school is named as a sample project school. SDN Lebak Bulus 06 Pagi is the core school, and the impact school is SDN Lebak Bulus 02,03 & 04 Pagi. Child-friendly schools or commonly referred to as sample project schools have not been instilled as child-friendly schools. The school should run a child-friendly school so that students can imitate the good things to be applied in daily activities.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.