Abstrak. Wilayah Indonesia memiliki luas wilayah kurang lebih 75% berupa laut, memiliki peran penting dalam arus lalu-lintas perdagangan lokal maupun antar negara di masa lalu. Adanya berbagai bukti sejarah, kapal tenggelam, serta pengaruh atau kesamaan budaya bahari dengan negara lain, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bahari yang hidup di wilayah perairan sebagai poros pelayaran internasional kala itu. Permasalahannya adalah kehidupan akar budaya bahari masyarakat sekarang ini, yang salah satunya berupa aktivitas pelayaran kapal tradisional sebagai bukti budaya bahari, secara perlahan tapi pasti mulai menghilang akibat faktor ekonomi, bahan baku, dan teknologi. Tulisan ini bertujuan memberikan alternatif pemecahan masalah pelestarian budaya bahari bangsa melalui pemanfaatan potensi kapal kayu tradisional sebagai kapal wisata tradisional (traditional cruise). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pembangunan berkelanjutan melalui konsep pariwisata bahari dengan fokus pada pemanfaatan kapal tradisional yang tidak saja memberi kemudahan angkutan masyarakat antar pulau, tetapi juga kemudahan kepada wisatawan untuk mengunjungi keanekaragaman alam dan kehidupan keseharian akar budaya bahari masyarakat di kawasan pesisir dan pulaupulau kecil. Diharapkan tulisan ini dapat menjadi inspirasi dalam mendukung pemerintah memposisikan kembali wilayah perairan Indonesia sebagai poros pelayaran internasional (poros maritim dunia), sekaligus memperkuat upaya pelestarian budaya bahari bangsa.
Abstract. Preservation of Underwater Cultural Heritage: Shipwreck as a Diving Attraction. Indonesia is the largest archipelago country in the world; two thirds of its territory is the sea. One of President Jokowi's missions is that the government will focus more on Indonesian maritime strategic thinking, by implementing the concept of "Global Maritime Fulcrum." The keys to make it happen are embodied in two important pillars of the five-pillar concept, namely maritime culture revitalization and marine resource management. Marine-based sustainable tourism development is to be conducted with a synergy between reinforcing maritime culture and utilizing marine resources. The problem is, on one side, is that the condition of coral reef ecosystem as a diving attraction has deteriorated due to human activities. On the other side, the underwater cultural resources have not been optimally utilized, and are often taken illegally. This research intends to present a general overview about utilization of underwater cultural heritages as diving tourism attraction, using method of literature study. Many references mention that the territorial waters of Indonesia in the past were important international vessel shipping lanes, as evidenced by the number of shipwrecked artifacts discovered by fishermen or stolen by treasure seekers. The availability of underwater cultural resources underwater such as shipwrecks and the declining quality of coral reefs can be utilized as a marine tourism attraction, particularly diving, while we also attempt to preserve marine cultural heritage. Abstrak. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dua pertiga dari wilayahnya adalah laut. Salah satu misi Presiden Jokowi, Pemerintah Indonesia akan lebih fokus pada pemikiran strategis maritim Indonesia dengan mengimplementasikan konsep Global Maritime Fulcrum (Poros Maritim Dunia). Kunci keberhasilan untuk mewujudkannya telah tertuang dalam dua pilar penting dari konsep lima pilar, yaitu membangun kembali budaya maritim dan mengelola sumber daya kelautan. Pembangunan pariwisata berkelanjutan berbasis bahari dilakukan dengan sinergi antara memperkuat budaya bahari dan pemanfaatan sumber daya kelautan. Permasalahannya di satu sisi bahwa kondisi ekosistem terumbu karang sebagai atraksi selam semakin memburuk akibat ulah manusia. Pada sisi lain sumber daya tinggalan budaya bawah air belum optimal dimanfaatkan, bahkan seringkali diambil secara ilegal. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pemanfaatan warisan budaya bawah air sebagai daya tarik wisata selam. Metode yang digunakan ialah kajian kepustakaan. Wilayah perairan Indonesia pada masa lalu merupakan jalur pelayaran kapal internasional yang penting. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya artefak kapal karam ditemukan oleh nelayan atau dicuri oleh pencari harta karun. Ketersediaan sumber daya budaya tinggalan bawah air seperti kapal-kapal karam dan menurunannya kualitas terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata bahari khususnya selam, sekaligus upaya pelestarian warisan budaya bahari.
Global tourism developments tend to empower the use of more environmentally friendly transportation, and tourist demand for quality tourism products is increasing. Cultural Heritage Objects are unique tourist objects, therefore, they must be managed, preserved, and utilized for the greatest prosperity of the people. The city of Bandung has a variety of fresh cultural and environmental heritage objects so that it has the potential to become an eco-friendly tourist destination. This paper aims to explain how to take advantage of cultural heritage objects as tourist attractions through the development of travel patterns using eco-friendly transportation. Data collection techniques use action research with a qualitative approach as a framework and analysis. The development of eco-friendly tourism patterns in the city of Bandung is a strategic step in the utilization of cultural heritage objects by adhering to the concept of sustainable tourism.
Identitas bangsa Indonesia sekarang ini menghadapi masalah serius akibat pengaruh globalisasi yang membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa, oleh karena itu perlu upaya berkesinambungan dalam membangun dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Salah satu upaya dimulai dengan melindungi dan melestarikan keragaman nilai-nilai luhur tradisi beserta warisan budaya yang masih mencerminkan ciri khas Indonesia. Adanya kesadaran dunia tentang pentingnya pelestarian situs warisan budaya semakin meningkat dari waktu ke waktu, memberi peluang pentingnya pelaksanaan pelestarian guna memperkuat ketahanan budaya bangsa Indonesia. Salah satu upaya pelestarian tersebut adalah dengan mengusulkan warisan budaya berupa situs, kompleks bangunan, dan lanskap budaya yang tersebar di wilayah Indonesia dengan keunikannya masing-masing sebagai Warisan Dunia yang memiliki nilai universal. Situs Warisan Dunia adalah aset bangsa, maka setiap orang memiliki hak dan berkewajiban memahami, mengapresiasi, dan melestarikan nilai-nilai universal, nasional maupun lokal yang terkandung di dalamnya melalui mekanisme pengelolaan yang terpadu dan berkelanjutan. Kajian ini merupakan hasil dari desk research dengan analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan pada studi pustaka dari referensi yang relevan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pendekatan positif dalam pengelolaan dan pemafaatan warisan budaya adalah dengan menggunakan pendekatan pariwisata berkelanjutan melalui konsep pariwisata budaya. Pariwisata disini dimungkinkan menjadi alat untuk mengemas upaya pelestarian kawasan situs Warisan Dunia menjadi daya tarik wisata budaya. Kajian ini menghasilkan sejumlah rekomendasi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di kawasan situs Warisan Dunia. Today, the identity of Indonesian people faces a severe problem due to the influence of globalization, which brings significant changes in various aspects of national life; therefore, it required continuous efforts to build and strengthen the identity of the Indonesian people. We can start by protecting and preserving the diversity of the traditional noble values and cultural heritage that still reflect Indonesian characteristics. The awareness of the world about the importance of preserving cultural heritage sites is increasing over time, providing an opportunity for the importance of implementing conservation to strengthen the resilience of Indonesian culture. One of the conservation efforts is to propose cultural heritage in the form of site, building complex, and cultural landscape that spread in the territory of Indonesia with their uniqueness as World Heritage that has universal values. World Heritage site is a national asset, so everyone has the right and obligation to understand, appreciate, and preserve the universal, national, and local values contained in it through an integrated and sustainable management mechanism. This study was the result of desk research with the analysis using a qualitative descriptive method based on literature studies from relevant references. The results of this study indicate that a positive approach in the management and utilization of the world heritage is by using a sustainable tourism approach through the cultural tourism concept. Here, tourism might be a tool to package the conservation efforts of the world heritage site to become a cultural tourist attraction. This study produced some recommendations that can apply to develop sustainable tourism in the World Heritage site.
Indonesia has a natural and cultural resources biodiversity as attractiveness assets that are largely scattered in rural areas including in the remote and coastal areas. It is stated the population of Indonesia as much as approximately 250 million people that scattered in 99 towns and, more than 78 thousands of villages. It shows that the characteristics of country is rural, with it's diversity for more than 500 tribes, where generally the community still keep, conduct and develop the tradition and culture as their identity. Since associated with tourism development, the effort of this identity conservation is supposed to become tourist attraction that reflects the authenticaly unique of Indonesia. Unfortunately the potential diversity of cultural roots in rural areas, has not been able to be managed properly and correctly as a tourist attraction and activities. Through library research, the article purpose is to fegure out that implementing rural tourism can be one innovative solution to improve rural communities well-being, as well as to support Nawacita programs. Finally, the strategic recommendations in this article state that the tourism development in rural areas should be sosially accepted, culturally appropriate, undiscriminative, people centered (pro-poor, job, growth), and environmentally sound. AbstrakIndonesia memiliki aset daya tarik keanekaragaman sumber daya alam dan budaya yang sebagian besar tersebar di daerah perdesaan, pedalaman dan pesisir. Disebutkan bahwa populasi penduduk Indonesia sebanyak kurang lebih 250 juta orang, tersebar di 99 kota dan di lebih 78 ribu desa. Ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan tipe negara perdesaan, dengan keanekaragaman lebih dari 500 suku bangsa, yang masyarakatnya masih tetap menjaga, mengembangkan dan melaksanakan tradisi sebagai identitasnya. Ketika dikaitkan dengan pariwisata, seharusnya upaya pelestarian identitas tersebut menjadi daya tarik wisata yang memperlihatkan keunikan yang otentik ke Indonesiaan. Namun potensi keragaman akar budaya di wilayah perdesaan, tidak mampu di kelola secara optimal sebagai atraksi dan aktivitas wisata. Melalui studi kepustakaan, artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahwa penyelenggaraan wisata perdesaan dapat menjadi satu solusi inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sekaligus mendukung program Nawacita. Rekomendasi yang diusulkan dalam tulisan ini adalah bahwa pembangunan pariwisata di kawasan perdesaan harus dapat diterima dalam kehidupan sosial dan layak secara budaya setempat, tidak diskriminatif, orientasi pada masyarakat lokal, dan mampu menjaga lingkungan.Kata kunci: pariwisata, desa, wisata perdesaan, akar budaya, ke indonesiaan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.