The purpose of this research is for inventory the forms of verbal folklores in Banyumas. Banyumas known by various predicates, one of which is the uniqueness of the language and culture. Banyumas dialect called ngapak language that are characteristic of the Banyumas. There is a typical expression of the living Banyumas although not as strong as Banyumas dialect, proverbs form of expression is “ora ilok”. The are more folklore, the origin of which Baturaden. This is a form of local wisdom in Banyumas verbal folklore. Method used in this research is ethnography method. The result of analysis said that Ngapak banyumas or dialects used in every day communication among people in Banyumas informal situations. As for the phrase “ora ilok” inBanyumas is a tradition that should be preserved because it contains the teachings of morality. Folklore about the origin Baturaden now a tourist spot as one of nature's assets in Banyumas district area.
Penelitian ini membahas permasalahan psikologis yang dialami oleh manusia ketika sedang menghadapi suatu masalah di dalam aktivitasnya. Atas dasar permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan Id, Ego, Super Ego, serta mekanisme pertahanan Ego pada tokoh Kakek Garin dalam cerpen Robohnya Surau Kami dan tokoh Aku dalam cerpen Angin Dari Gunung karya A.A. Navis. Kemudian penelitian ini dianalisis menggunakan teori psikoanalisis Sigmond Freud untuk mendeskripsikan Id, Ego, dan Super Ego, serta mekanisme pertahanan Ego pada tokoh Kakek Garin dan tokoh Aku dalam antologi cerpen Robohnya Surau Kami. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kedua tokoh memiliki Id, Ego, dan Super Ego yang berbeda serta mekanisme pertahanan Ego yang berbeda juga. Kakek Garin dengan segala konflik psikologis yang dialaminya sehingga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, sedangkan tokoh Aku dengan segala konflik psikologisnya mampu bertahan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan kedua tokoh memberikan makna tentang pelajaran hidup tentang mempertahankan diri sendiri ketika sedang mengalami konflik psikologis pada diri sendiri. Kata Kunci: id, ego, super ego, mekanisme pertahanan ego
Penelitian ini mendiskripsikan potret kebudayaan Dayak Benuaq yang terdapat dalam novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan. Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan berfokus pada kebudayaan dalam novel Api Awan Asap. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah membaca dan memahami isi novel, kemudian mencatat bagian-bagian yang mendeskripsikan kebudayaan Dayak Benuaq.Kemudian, data dianalisis dengan pendekatan antropologi sastra dengan berfokus pada tokoh latar, dan alur. Hasilnya, adanya representasi mengenai kebudayaan Dayaq Benuaq yang meliputi 7 unsur kebudayaan universal, yaitu peralatan kehidupan manusia, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, sistem bahasa, kesenian dan berbagai jenisnya, sistem pengetahuan, dan sistem religi. Unsur kebudayaan universal tersebut mengarah pada kehidupan masyarakat Dayak Benuaq yang penuh dengan sistem kemasyarakatan yang kuat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.