Cacat tabung saraf termasuk kelainan pada janin yang paling sering terjadi setelah kelainan jantung dan kelainan pada sistem genitourinari. Penyebab terjadinya cacat tabung saraf umumnya multifaktorial salah satu penyebab cacat tabung saraf adalah defisiensi asam folat. Asam folat sangat penting untuk perkembangan embriologik selama kehamilan. Kebanyakan kasus defisiensi asam folat sering tidak terdiagnosis. Banyak ibu hamil yang tidak menyadari dirinya mengalami defisiensi asam folat. Tujuan dari pemaparan tulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi asam folat terhadap penurunan resiko cacat tabung saraf pada janin. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan penelusuran yang bersumber dari database NCBI, peneliti hanya menjaring artikel yang dipublikasi dalam kurun waktu antara tahun 2010-2020. Dari seluruh artikel yang didapat, sebanyak 25 artikel dipilih yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode systematic literature review yaitu dengan membandingkan dari segi judul, pendekatan, tujuan, hasil dan pembahasan, kemudian ditelaah dan disusun secara sistematis. Dari beberapa sumber yang telah didapatkan menyebutkan bahwa suplementasi asam folat dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf pada janin. Kata kunci: cacat tabung saraf; kehamilan; suplementasi asam folat FOLIC ACID SUPPLEMENTATION CAN REDUCE THE RISK OF NEURAL TUBE DEFECTS IN FETUS

The hot climate in the work environment can cause health hazards and disturbances to the workers, the working temperature environment exceeds the threshold value (TLV). This causes an increase in body fluids which helps balance the body which can cause workers to experience dehydration. Hydration status describes a condition that describes the condition of fluid balance in the body. When body fluids are in a state of deficiency or the status of the body is not normal, it can cause dehydration. In this case, many workers do not realize that they are not receiving fluids. The purpose of this paper's presentation is to see an overview of the hydration status of workers in a hot climate work environment. This paper uses an analytical method in the form of a literature review because it will analyze articles sourced from Google Scholar and Pubmed by entering keywords by the titles used in the period 2015-2020, the data obtained is then analyzed, arranged systematically, compared in terms of title, approach, objectives, results, and discussed. From several sources that have been obtained states that the hot climate affects the hydration status of workers. Keywords: hydration status, dehydration, hot climate, workers Abstrak : Iklim panas di lingkungan kerja dapat berpotensi menimbulkan bahaya dan gangguan kesehatan terhadap pekerja apabila suhu lingkungan kerja melebihi nilai ambang batas (NAB). Hal ini menyebabkan peningkatan pengeluaran cairan tubuh sehingga mengganggu keseimbangan cairan tubuh yang dapat menyebabkan pekerja mengalami dehidrasi. Status hidrasi merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi keseimbangan cairan dalam tubuh. Ketika cairan tubuh dalam keadaan kurang atau status hidrasi tubuh berada dalam keadaan tidak normal maka dapat menyebabkan dehidrasi. Dalam hal ini banyak pekerja yang sering tidak menyadari bahwa mereka kekurangan cairan. Tujuan dari pemaparan tulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran status hidrasi pekerja pada lingkungan kerja dengan iklim panas. Pada tulisan ini menggunakan metode analisis berupa literatur review karena akan dianalisa artikel yang bersumber dari google scholar dan pubmed dengan memasukkan kata kunci yang sesuai dengan judul yang digunakan dalam kurun waktu antara tahun 2015 – 2020, Data yang diperoleh kemudian ditelaah, disusun secara sistematis, dibandingkan dari segi judul, pendekatan, tujuan, hasil, dan dibahas. Dari beberapa sumber yang telah didapatkan menyebutkan bahwa iklim panas mempengaruhi status hidrasi pada pekerja. Kata kunci : status hidrasi, dehidrasi, iklim panas, pekerja