This research aims at examining determinants of whistleblowing intentions by civil servants. The subject of this research is civil servants who work at the Ministry of Finance in Yogyakarta Regional Office whom 79 were selected based on convenience sampling method. Data were collected through questionnaire survey during OctoberNovember 2016. Based on multiple regression analysis, the result shows that personal cost and fraud seriousness are significant in influencing whistleblowing intentions by the civil servants. On the other hand ethical climate-egoism, ethical climate-benevolence, ethical climate-principle, internal locus of control and organizational commitment are not significant.Keywords: whistleblowing, fraud, personal cost, ethical climate, locus of control, organizational commitment, civil servant Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan keinginan melaksanakan tindakan whistleblowing. Subjek penelitian ini adalah aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di Kantor Wilayah Kementerian Keuangan RI di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebanyak 79 responden dipilih berdasarkan metode convenience sampling. Data penelitian diperoleh dengan instrumen berupa survey kuesioner selama bulan Oktober-November 2016. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda, diperoleh hasil bahwa pengaruh personal cost dan keseriusan pelanggaran berpengaruh terhadap niat melaksanakan tindakan whistleblowing oleh aparatur sipil negara. Adapun ethical climate-egoism, ethical climate-benevolence, ethical climate-principle, locus of control internal dan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap niat melaksanakan tindakan whistleblowing oleh aparatur sipil negara tersebut.Kata Kunci: whistleblowing, fraud, ethical climate, locus of control, komitmen organisasi, personal cost, aparatur sipil negara. PENDAHULUANBerbagai kasus pelanggaran etika di bidang akuntansi yang melibatkan orang internal organisasi telah terjadi di dunia. Salah satunya adalah kasus Enron yang terjadi di Amerika. Dewan Direksi Enron telah melakukan berbagai kecurangan berupa manipulasi akuntansi (Curwen, 2003). Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk transaksi off balance sheet dan penetapan kompensasi yang tinggi bagi eksekutif perusahaan. Hal ini berarti bahwa Dewan Direksi Enron telah menyalahgunakan kepercayaan para pemegang sahamnya dan merugikan kepentingan para pemegang sahamnya. Kasus yang melibatkan adanya pelanggaran etika dalam akuntansi ini memicu Sherron Watkins seorang Eksekutif Enron menjadi seorang whistleblower dan mengungkapkan skandal tersebut. Akibat dari
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.