MOL (Mikroorganisme Lokal) adalah kumpulan mikroorganisme yang biasa "diternakkan", fungsinya dalam konsep "zero waste" adalah untuk "starter" pembuatan kompos organik. MOL mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa yang berfungsi dalam penguraian senyawa organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan. Bahan utama pembuatan MOL terdiri dari 3 jenis komponen, yaitu : Karbohidrat (Bisa dari Air cucian beras (Tajin), bisa dari nasi bekas (basi), bisa dari singkong, kentang, gandum. Yang paling sering memang dengan air tajin, Glukosa (Bisa dari gula merah bata diencerkan dengan air, bisa dari cairan gula pasir, bisa dari gula batu dicairkan, bisa dari air gula dan air kelapa, Sumber Bakteri (Bisa dari bahan sampah dapur yang mudah membusuk atau sayur kemarin yang telah basi. Bisa juga dari bahan lain misalnya keong sawah yang ditumbuk, buah-buahan yang busuk, bonggol pisang, dan eceng gondok dll, lalu bisa juga dari air kencing, atau apapun yang mengandung sumber bakterinya).Tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih dari salah satu di atas, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.Selain untuk "starter" kompos, MOL bisa juga dipakai untuk "pupuk cair" dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman dan upayakan jangan mengenai batang tanaman.Jadi bisa disimpulkan MOL itu semacam bakteri buatan sendiri (lokal) untuk menyuburkan tanah atau untuk menguraikan sampah organik menjadi kompos yang berguna seperti nutrisi (vitamin) bagi tanah agar tetap subur.
Penelitian ini mengkaji keragaan pertumbuhan tanaman jarak pagar (Jatropha curcass) di pembibitan akibat pemberian mikoriza di dua lokasi berbeda berdasarkan ketinggian tempat untuk ketiga kultivar IP-3P, IP-3A, IP-3M. Berdasarkan tujuan tersebut maka sifat dari penelitian ini adalah verifikatif dilakukan dengan pendekatan eksperimen di laboratorium dan di lapangan. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, laboratorium dan lapangan di dua lokasi berdaarkan ketinggian tempatnya dataran rendah Cirebon (0-50 mdpl) dan dataran medium Jatinangor (850 mdpl) Balai Benih Pasir Banteng, dengan ketinggian tempat 850 m dpl. Eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari satu faktor kombinasi yaitu tiga taraf jenis kultivar jarak pagar dan lima taraf dosis konsorsium FMA. Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, maka jumlah keseluruhan : 3 x 5 x 3 = 45 plot. Hasil penelitian tersebut menunjukkan keragaan pertumbuhan tanaman jarak pagar (Jatropha curcass) di pembibitan untuk ketiga kultivar jarak pagar IP-3P, IP-3A, IP-3M akibat pemberian mikoriza di dua lokasi berbeda berdasarkan ketinggian tempat yaitu dosis FMA konsorsium sebanyak 10 gram memberikan hasil yang terbaik untuk kolonisasi mikoriza, biomassa akar dan FMA, serta tinggi tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mempelajari pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelin (GA3) dengan beberapa varietas padi sawah pada kondisi cekaman salinitas tinggi terhadap perkecambahan, dan (2) konsentrasi giberelin (GA3) dan varietas padi sawah yang memberikanpengaruh terbaik terhadap perkecambahan,padi sawah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Screen House Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti Tanjungsari – Kabupaten Sumedangdengan ketinggian tempat 850 m dpl. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan April 2015. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok(RAK) pola faktorial, yang terdiri atas dua faktor yaitu konsentrasi giberelin (GA3) dan beberapaverietas padi sawah pada cekaman salinitas tinggi. Faktor pertama adalah konsentrasi giberelin(GA3) (G), terdiri atas empat taraf : g0 = perendaman benih selama 24 jam dalam giberelin 0 mg.L-1, g1 = perendaman benih selama 24 jam dalam giberelin 20 mg.L-1, g2 = perendaman benih selama 24jam dalam giberelin 40 mg.L-1, g3 = perendaman benih selama 24 jam dalam giberelin 60 mg L-1. Faktor kedua adalah varietas padi sawah (P), terdiri atas delapan taraf : p1 = Inpari 10, p2 = Inpari20, p3 = Inpari 25, p4 = Inpari 26, p5 = Inpari 27, p6 = Inpari 30, p7 = Inpara 4, dan p8 = Banyuasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tterdapat pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelin dan beberapa varietas padi sawah pada cekaman salinitas tinggi terhadap perkecambahan padi sawahdan terdapat konsentrasi giberelin (GA3) dan varietas padi sawah yang menghasilkan perkecambahan, pertumbuhan dan hasil terbaik pada cekaman salinitas tinggi.
An experiment was carried out from May to October 2015 at Experimental Field of Agriculture Faculty Winaya Mukti University Tanjungsari Campus, at the altitude of 850 m above sea level, Inceptisols soil order. The objective of these experiment was to study interaction effect of Chicken manure and Phonska Rates on Yield of Sweet Potato Cilembu Variety. Experimental design used was a Randomized Block Design (RBD) in factorial pattern with 2 replications. The fisrt factor named chicken manure rates (A), contain of 4 levels, named : a0 = without chicken manure, a1 = 10 t ha-1, a2 = 20 t ha-1, a3 = 30 t ha-1. Rates of Phonska (P) contain 4 levels, named : p0 = without Phonska, p1 = 400 kg ha-1, p2 = 800 kg ha-1 p3 = 1.200 kg ha-1. Result of experiment showed that interaction between chicken manure and phonska rates was not significant on yield of sweet potato Cilembu variety. Main effect of chicken manure rates and phonska rates were significant on plant dry weigt at one, two, three and four month after planting, weight of first class tuber and total tuber plot-1, while the effect on number of tuber is not significant. The optimum chicken manure rate was 28,87 ton ha-1 with maksimum first class yield 17,96 t ha-1, and optimum chicken manure rate was 27,18 t ha-1 with total tuber yield 20,51 t ha-1. Tuber yield response toward phonska rates was linear.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.