This study examines the relationship between firm-level political connections and stock price crash risk in Indonesia. It employs the difference-in-difference design to deal with the self-selection bias issue regarding the choice of the firms to become a politically connected firm. We use the sudden resignation of the former President of Indonesia, Suharto, to show that politically connected firms are associated with lower stock price crash risk and that the risk for these politically connected firms increased after Suharto resigned. Furthermore, we found evidence that these negative associations are more pronounced in firms with more complex firm structures.
Does the presence of green spaces in urban environments reduce the probability of crime? This paper applies the difference-in-differences approach to quantify the impact of urban green spaces on the probability of crime occurrence using data from the three largest metropolitan areas in Indonesia. Specifically, the study employs urban wards level data from the Village Potential Census (PODES) of 2014 and 2018 collected by Indonesia Statistics. Estimation results indicate a negative and significant impact of new urban green spaces on the probability of crime occurrence at the urban wards level. Results are reversed for those urban wards that lost green spaces, indicating an increase in the probability of crime when green spaces decrease. Results remain qualitatively unchanged with the inclusion of regional dummies and other control variables to control for regional differences, which indicates the robustness of our findings. By providing evidence that access to nature has a mitigating impact on crime in urban settings, city governments and communities are empowered to support these interventions.
Desa Jatitengah merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro. Saat ini, masalah utama yang dihadapi desa Jatitengah adalah masalah limbah kotoran ternak sapi. Para petani belum mempunyai kemampuan dan keterampilan mengolah limbah kotoran sapi, dan selama ini petani memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai pupuk organik yang hanya dibiarkan di tempat terbuka. Hal ini kurang efektif untuk dilakukan, karena dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menyebabkan pemanasan global. Melihat kondisi tersebut, sangat perlu adanya penerapan Iptek pemanfaatan limbah kotoran sapi, agar petani dapat memanfaatkan limbah kotoran sapi secara mandiri, terutama menjadikan energi alternatif berupa biogas. Hasil yang dicapai pada program pengabdian masyarakat ini antara lain terbangunnya instalasi biogas, terlaksananya pelatihan dalam mengolah limbah sapi menjadi biogas, pelatihan dalam merawat instalasi biogas, dan terpasangnya kompor biogas serta terlaksananya penyaluran biogas ke rumah warga. Selain itu, petani dan atau peternak sapi menjadi lebih paham akan proses pembuatan biogas, dengan cara mengikuti pelatihan atau pengamatan secara langsung di lokasi. Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di desa Jatitengah telah berhasil menghasilkan biogas sebagai energi alternatif bagi petani dan atau peternak sapi. Dengan demikian, petani dapat memanfaatkan biogas sebagai pengganti kayu bakar dan gas LPG, dan pada akhirnya kesejahteraan petani di desa Jatitengah dapat tercapai.
Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret tahun 2020 di Indonesia hingga saat ini menyebabkan turunnya kinerja perekonomian di seluruh sektor. Sektor konstruksi menjadi salah satu yang paling terdampak karena hampir seluruh proyek pembangunan infrastruktur pemerintah diberhentikan sementara. Padahal, sektor ini merupakan sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Berhentinya aktivitas di sektor konstruksi menyebabkan banyak pekerja bangunan harian lepas kehilangan pekerjaan. Karena keterampilan kerja yang terbatas, para pekerja harian lepas tersebut relatif memiliki alternatif pekerjaan yang terbatas. Di sisi lain, mereka memiliki keluarga yang masih harus terus dibiayai kehidupan sehari-harinya. Hal ini terjadi pada sebagian anggota Koperasi Lazuardi di Kelurahan Dukuh Pakis Kota Surabaya yang merupakan pekerja bangunan harian lepas. Di sisi lain, permasalahan lingkungan yang dihadapi Kota Surabaya adalah mengenai sampah organik. Saat ini sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Benowo Surabaya sebesar 1.600 ton per hari dimana 50-60%-nya adalah sampah organik. Tumpukan sampah organik di TPA jika tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan masalah lingkungan. Program pengabdian masyarakat (pengmas) ini menawarkan solusi berupa pelatihan dan pengembangan bisnis hijau (green business) untuk pekerja bangunan harian lepas melalu Koperasi Lazuardi. Bisnis ini menyediakan jasa pembuatan lubang biopori dan bak tadah hujan yang dapat digunakan untuk mengurangi potensi terjadinya banjir, serta jasa layanan pembangunan kandang ayam untuk kegiatan mengompos sampah organik dengan ayam pada tingkat rumah tangga. Dengan program ini diharapkan para pekerja bangunan harian lepas akan memiliki alternatif pendapatan dari bisnis hijau di masa pandemi COVID-19.
Marriage unites man and woman in a sacred bond to which economic theories may apply. The economics of marriage includes the analysis of household formation and break up, as well as production and distribution decisions within the household. Marriage usually involves the arrangement of wedding ceremony. Nonetheless, consumption spending on wedding ceremony may differ for each household, depending on their personal preferences. On that account, this study aims to examine the determinants of wedding consumption in Indonesia, which include household income, age, sex, educational attainment, area of residence, and financial literacy level of the household head. This study uses regression method to analyze expenditure data from the National Socio-Economic Survey (Susenas) in 2016. Our findings show that income, age, sex, education, and financial literacy have a significant effect on wedding consumption. This finding has important implications for governments to support the effort to improve financial literacy, especially among couples who are interested in marriageKeywords: Wedding Reception and Ceremonies Expenditures, Marriage Economics, Financial Literacy.JEL: D140, G390, G290
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.