Latar Belakang : Kota Makassar sebagai pusat berbagai aktivitas di wilayah Indonesia Timur sudah tentu akan memiliki pendapatan daerah yang tinggi. Walaupun demikian ternyata di Kota Makassar masih terdapat penduduk miskin. Terlebih lagi di era pandemik covid ini banyaknya terjadi PHK ataupun perusuhan yang gulung tikar. Pendapatan rendah ini adalah salah satu faktor penyebab terjadi rawan pangan. Pendapatan yang rendah tidak saja menyebabkan terjadinya rawan pangan, tetapi dapat menyebabkan terjadinya stunting. Kenyataanya masih ada jumlah kasus stunting pada setiap kecamatan di Kota Makassar dan mengalami peningkatan. Kelurahan Bakung adalah salah satu wilayah di Kota Makassar yang memiliki kasus stunting di atas 100 kasus. Kelurahan Bakung terletak pada daerah peralihan antara urban (Kota Makassar) dan sub urban (Kabupaten Maros), yang mana wilayah sub urban merupakan wilayah ditinggali oleh masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah dan wilayah migrasi bagi masyarakat desa yang ingin tinggal di kota.Tujuan : Untuk mengetahui persebaran ketahanan pangan pada rumah tangga yang memiliki balita stunting di tengah pandemi covidMetode Penelitian : Metode dasar penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analisis spasial. Jenis penelitan deskriptif ini menggunakan metode Case Study yaitu penelitan yang menggambarkan secara mendetail tentang latar belakang, sifat maupun karakter khas dari suatu kasus terutama pada rumah tanggah balita stunting di Kelurahan Bakung. Penelitian ini akan menyebarkan sebanyak 130 kuesioner, dimana isi kuesioner berisi karakteristik rumah tangga, pendapatan dan pengeluaran pangan. Kemudian dilakukan food recall 24 jam untuk mengetahui tingkat energi dan protein dari suatu rumah tangga.Hasil Penelitian : Secara garis besar, sebanyak 6 RW yang memiliki tingkat ketahanan pangan pada kategori tahan pangan dan 3 RW memiliki tingkat ketahanan pangan pada kategori kurang pangan. Kurang pangan ini disebabkan kurangnya asupan energi dan protein yang dikonsumsi oleh suami dan istri pada RW 3, RW 4 dan RW 6. Untuk balitanya sendiri memiliki asupan energi dan protein pada kategori kurang dan defisit yaitu dibawah 70%. Hal inilah yang menyebabkan balita pada Kelurahan Bakung mengalami stunting.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.