Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi jamur Trichoderma dan Mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian dilaksanakan di kebun Sungai Bungur Estate (SBGE), PT Prisma Cipta Mandiri yang berlokasi di Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, provinsi Sumatera Selatan. Rancangan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama yaitu dosis jamur Trichoderma terdiri dari 4 aras yaitu dosis 0 g/bibit, dosis 5 g/bibit, dosis 10 g/bibit dan dosis 15 g/bibit, sedangkan faktor yang kedua yaitu dosis jamur Mikoriza yang terdiri dari 4 aras yaitu dosis 0 g/bibit, dosis 5 g/bibit, dosis 10 g/bibit dan dosis 15 g/bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi nyata antara pengaplikasian Trichoderma dan Mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Pengaplikasian Trichoderma dosis 10 g/bibit memberikan hasil yang baik pada selisih tinggi bibit umur 30 hst dan 120 hst dengan rerata 3,87 cm, rerata pertambahan tinggi bibit per minggu yaitu 0,35 cm , diameter batang kelapa sawit umur 120 hst dengan rerata 8,40 mm, selisih diameter batang 30 hst dan 120 hst yaitu 4,60 mm, rerata pertambahan diameter batang per minggu dengan rerata 0,42 mm, selisih LAI terbaik (30 hst dan 120 hst) yaitu 32,83 cm2, dan rerata pertambahan LAI terbaik bibit per minggu dengan rerata 2,98 cm2. Pengaplikasian Mikoriza dosis 10 g/bibit memberikan hasil terbaik pada semua parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit, kecuali pada parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit umur 30 hst dan rerata pertambahan jumlah daun per minggu.
Kata kunci : Kelapa sawit, biofertlizer, Trichoderma, Mikoriza.