Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya kognitif, dan motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep IPA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus 3 Kelurahan Bitera Kecamatan Gianyar tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian dipilih dengan teknik random sampling. Desain penelitian yang digunakan yaitu post-test only non equivalent control group design. Data dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep IPA, MFFT dan kuesioner motivasi berprestasi. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis kovarian dua jalur satu kovariabel. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. < α, Sig.= 0,000 dan α= 0,05); 2) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif dan siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. < α, Sig.= 0,012 dan α= 0,05); 3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran ditinjau dari gaya kognitif terhadap pemahaman konsep IPA setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. > α, Sig.= 0,057 dan α= 0,05); dan 4) terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan pemahaman konsep IPA (Sig. < α, Sig. = 0,000 dan α = 0,01). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya kognitif, dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap pemahaman konsep IPA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kesenjangan antara implementasi Kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Kaliuntu dan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 ditinjau dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Penelitían ini termasuk penelitían evaluatif model diskrepansi (discrepancy model). Pengukuran efektivitas program dilakukan dengan membandingkan antara kondisi ideal (standar) dan kondisi riil tentang implementasi Kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Kaliuntu berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Data perencanaan pembelajaran dikumpulkan dengan metode studi dokumentasi, sedangkan data pelaksanaan pembelajaran dikumpulkan dengan metode observasi. Subjek penelitian berjumlah 6 orang guru di SD Negeri 4 Kaliuntu. Data berupa skor semua objek penelitian dianalisis dengan menggunakan prosedur uji tanda berjenjang Wilcoxon, kemudian dihitung tanda beda dan besar beda dengan standar yang telah ditentukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya kesenjangan implementasi Kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Kaliuntu berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 ditinjau dari perencanaan pembelajaran adalah sebesar 12,17%. Kesenjangan tersebut terletak pada indikator kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, media dan sumber belajar. Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran, kesenjangan terjadi sebesar 19,17%. Kesenjangan tersebut terdapat pada indikator pemberian apersepsi, penyampaian teknik penilaian yang akan digunakan guru, peserta didik diarahkan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan pemberian tindak lanjut dalam bentuk remidi, pengayaan, dan atau pemberian tugas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model POGIL dan gaya kognitif terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini tergolong quasi experiment dengan rancangan the post-test only control design. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri di Gugus II Santalia Kecamatan Kubutambahan tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 234 orang. Sampel penelitian dipilih dengan teknik random sampling. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, dan ANAVA AB. Proses analisis seluruhnya dibantu oleh SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model POGIL dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional (Fhitung = 64,736 dengan sig = 0,000). (2) Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dan kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif (Fhitung = 80,690 dengan sig = 0,000). (3) Terdapat interaksi yang signifikan antara model POGIL dan gaya kognitif terhadap hasil belajar IPA (Fhitung = 5,432 dengan sig = 0,023) di SD N 1 Kubutambahan dan SD N 6 Kubutambahan. Jadi, terdapat pengaruh model POGIL dan gaya kognitif terhadap hasil belajar IPA.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.