Sulaa is one of the coastal villages in Baubau, most people work as fishermen, therefore the sea is a very important part of their lives. Sulaa became Buton’s traditional weaving center in Baubau with diverse cultural traditions which were maintained as the value of local wisdom. This paper aims to show of sustainability of Sulaa coastal areas in heritage area of Sulaa. This research uses rationality qualitative method. The data collecting done by measurement, interviews, observations, documents collecting and literature study. This research showed there are innovation of sustainable settlement and ecotourism development of Sulaa settlement, includes: 1) the diversity of natural heritage assets include the Nirwana beach, Lakeba beach, Lakusa’s cave, etc; 2) sustainability of Butonese traditional house concepts shown in the sustainable culture, architecture, and nature; 3) sustainability of cultural traditions of society, and; 4) creation and use of space based on the values of society.
ABSTRAK. Etnis Tolaki, adalah salah satu dari tiga kelompok etnis utama di Sulawesi Tenggara yang memiliki gaya dan bentuk budaya yang spesifik. Bentuk budaya yang spesifik diwujudkan dalam obyek yang menjadi simbol budaya disebut Kalo Sara. Kalo Sara terdiri dari tiga elemen benda atau bahan, yaitu Rotan, Kain Putih dan Lingkaran (terbuat dari Rotan) ketiga komponen bahan dan benda tersebut merupakan bahasa simbolis yang melambangkan semua aspek kehidupan sosial masyarakat Tolaki. Penelitian ini akan mengeksplorasi nilai ruang dan bentuk rumah adat Tolaki dalam kaitannya dengan Kalo Sara sebagai unsur tertinggi dalam Tatanan Budaya Tolaki. Subyek yang akan diteliti adalah penafsiran Kalo Sara sebagai unsur budaya tertinggi dalam esensi budaya terhadap komposisi ruang, bentuk dan makna dalam rumah tradisional Tolaki. Hasil penelitian menemukan bahwa Kalo Sara sebagai simbol budaya di komunitas Tolaki sangat erat dan melekat dalam konfigurasi ruang rumah tradisional Tolaki. Inti dari ruang yang mendefinisikan sifat Kalo Sara dari seluruh pengaturan ruang disebut istilah Siwolembatohu.Kata Kunci: Rumah Tolaki, Siwolembatohu, Kalo Sara ABSTRACT. Ethnic Tolaki, is one of the three main ethnic groups in southeast Sulawesi that have a specific cultural style and form. A particular cultural form is manifested in an object that becomes a cultural symbol called Kalo Sara. If Sara is made up of three elements of matter or material, namely Rattan, White cloth and Circle (made of Rattan) the three components of the material and the object is a symbolic language symbolizing all aspects of the social life of the Tolaki community. This research will explore the value of space and customs house form Tolaki concerning Kalo Sara as the highest element in the Tolaki Cultural Organization. The subjects to be studied are the interpretation of Kalo Sara as the most top cultural element in the essence of culture to the composition of space, form, and meaning in Tolaki traditional house. The results of the study found that Kalo Sara as a cultural symbol in the Tolaki community is intimately tied to the traditional Tolaki house space configuration. The core of the space that defines the Kalo Sara nature of the whole spatial arrangement is called the Siwolembatohu term.Keywords: Rumah Tolaki, Siwolembatohu, Kalo Sara.
Wa Ode Buri-Lelamo Port is located in North Kulisusu District, North Buton Regency, Southeast Sulawesi Province, Indonesia. This study can be information about the prospect of developing Lelamo Port, so that it can support economic acceleration in the islands of Southeast Sulawesi Province. This study is aimed at increasing the port of Lelamo to become a local feeder port. Local ports are adjusted to eligibility standards. This feasibility standard is based on the regulation of the Minister of Sea Transportation, No. PM 146, 2016. Data obtained by observation and literature. Data related to port planning. Data is analyzed in a quantitative way. Data is given scoring against eligibility requirements. Technical feasibility requirements include land topog, bathymetry and hydro oceonography. The results of this study concluded that the Waode Buri-Lelamo port is considered feasible to be a local feeder port. This study recommends that the port needs to be made trestell with a size of 6 m x 22 m, a pier made with a size of 8 m x 70 m, and the lowest apron height of 5 m from tides.
Rumah dapat dianalisis dengan pendekatan tipologi. Rumah tradisional Tolaki terdiri dari bagian bawah, bagian tengah, dan bagian atas. Salah satu etnis Tolaki berada di Desa Wolasi, Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Menurut tokoh masyarakat bahwa rumah tradisional Tolaki Komali pernah ada di desa tersebut. Penelitian ini penting dilakukan untuk merekonstruksikan kembali bentuk rumah tradisional Tolaki Komali. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi tipologi rumah tradisional Tolaki Komali. Identfikasi rumah ini dilaksanakan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Sumber data primer didapatkan dari kajian literatur. Sumber data primer terdiri dari rumah tradisional Tolaki Komali dan tipologi bangunan. Tipologi bangunan dikelompokkan menjadi struktur bawah, struktur tengah, dan struktur atas. Data dikumpulkan dengan cara kajian literatur. Penelitian ini disimpulkan bahwa rumah tradisional Tolaki Komali sebagai berikut: pertama, struktur bawah yang paling khas yaitu pondasi tiang bagian bawah dibakar, ditanam, dan diselubungi dengan ijuk; tinggi tiang bawah dibuat sesuai dengan ukuran hewan kerbau; Komali terdapat tiang petumbu dan tiang tinohe; balok tiang serta lantai diikat oleh balok siwolembatohu. Kedua, struktur tengah yang paling khas yaitu dinding papan dipasang tegak; tangga terdapat di ruang tinumba ibunga; dan pintu dibuka pada bagian kiri. Ketiga, struktur atas yang paling khas yaitu atap rumah berbentuk perisai dan bubungan atap dibuat melengkung.
Pengabdian ini dilaksanakan di RT 05 dan RT 06, Jl. Chairul Anwar, Lorong Durian, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari. Pengabdian ini ditujukan untuk memperkenalkan APD kepada para tukang bangunan. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan praktik. Pengabdian ini disimpulkan bahwa pengetahuan tukang bangunan meningkat baik sebelum dan sesudah bimbingan teknis karena karena nilai postes lebih tinggi dibandingkan dengan nilai prates
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.