Indonesia as a Muslim-majority country and the survey results show that the most Indonesian are religious. Religious education also gets facilities from the state as a form of support for people's needs for religion. Religiosity, and education are hypothesized to be determinants of risk preference. This study aims to uncover the relationship between risk preferences and Islamic faith-based education in the Indonesian context. This research tries to combine aspects of religiosity and educational aspects in one framework, namely Islamic faith-based education where previous studies do not unite aspects of religiosity and education. This research is expected to provide a more complete picture or map of the risk preferences of graduates of Islamic educational institutions.

Hubungan antara tingkat religiusitas dan perilaku pro-sosial masih banyak terjadi kontroversi. Sebagian penelitian menyatakan tidak ada pengaruh antara religiusitas seseorang terhadap perilaku prososial, sebagian lainnya menunjukkan hubungan erat antara keduanya. Tidak seperti kebanyakan penelitian menggunakan yang indikator-indikator altruisme, penelitian ini menggunakan indikator sikap anti-free riding sebagai proksi perilaku pro-sosial dan memasukkan unsur kesejahteraan ekonomi seseorang sebagai faktor yang memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel utamanya (Moderation effect). Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) pada data World Values Survey gelombang 7 di Indonesia untuk mengetahui hubungan antara religiusitas seseorang dan sikap anti-free riding serta efek moderasi dari kesejahteraan ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi religiusitas seseorang maka cenderung anti-free riding, namun pengaruhnya akan menguat jika kesejahteraan ekonomi meningkat.