Pencabutan gigi dilakukan apabila tidak dapat dirawat untuk mengembalikan bentuk dan fungsinya. Setelah pencabutan gigi terbentuk pembekuan darah dalam soket gigi yang diikuti porses re-epitelisasi, granulasi dan pembentukan tulang. VCO mengandung asam laurat tinggi dan berpotensi sebagai antiinflamasi, antimikroba dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa potensi pemberian cold pressed VCO secara oral dalam mengakselerasi penyembuhan soket alveolar paska pencabutan gigi pada tikus jantan strain wistar secara klinis. Penelitian ini dilakukan pada 24 tikus jantan strain wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok. Hasil uji statistik pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan penyembuhan luka paska pencabutan gigi antara kelompok perlakuan dengan cold pressed VCO secara oral dengan kelompok control pada skor re-epitelisasi, hemostatis dan inflamasi (P<0.05). Pemberian cold pressed VCO secara oral terbukti mempercepat proses penyembuhan luka paska pencabutan gigi pada tikus jantan strain wistar. Luka akibat pencabutan gigi pada kelompok tikus jantan strain wistar lebih cepat sembuh setelah pemberian cold pressed VCO secara oral selama 7 hari. Hal ini kemungkinan disebabkan terjadinya peningkatan jumlah sel fibroblast pada soket alveolar. Kata kunci: Cold pressed VCO; Penyembuhan Luka; Soket alveolar; Pencabutan Gigi PendahuluanPencabutan gigi merupakan proses mengeluarkan gigi secara menyeluruh dari tulang alveolar. Pencabutan gigi dilakukan apabila tidak dapat dirawat untuk mengembalikan bentuk dan fungsi seperti sediakala (Lande, Kepel, & Siagian, 2015). Pelayanan kesehatan di rumah sakit melibatkan berbagai jenis tenaga kesehatan (Lambok & Asyiafa, 2019). Pencabutan gigi harus menyeluruh dan tidak menimbulkan komplikasi. Diperkirakan sekitar 1-11,5% pasien mengalami komplikasi paska pencabutan, dimana luka tidak sembuh dengan sempurna (Adeyemo, Ladeinde, & Ogunlewe, 2006) Secara normal, pembekuan darah pada soket gigi merupakan tahap awal dari proses penyembuhan paska pencabutan gigi (Mendes et al., 2008). Beberapa jam setelah gigi dicabut, terbentuk gumpalan darah menutupi tulang alveolar. Proses re-
Abstrak: Antiseptik adalah suatu senyawa kimia yang biasanya digunakan untuk menghambat maupun membunuh pertumbuhan mikroorganisme. Tanaman sirih merupakan salah satu tanaman yang mempunyai kandungan zat aktif yang dapat memberi efek antibakterial. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis fisik, kimia dan sifat mikrobiologis. Formulasi gel antiseptik terbaik terdapat pada ekstrak daun sirih 25% dan TEA 0,75% (K1P2). Hasil pengujian terhadap sifat pH gel antiseptik menunjukkan bahwa pH gel antiseptik yang dihasilkan sesuai dengan SNI No. 4075-2:2017. Nilai viskositas gel antiseptik tertinggi diperoleh dari interaksi konsentrasi ekstrak daun sirih 35% dan konsentrasi TEA 1% yaitu 2551,07 cP. Seluruh formulasi gel antiseptik menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terdapat butiran-butiran kasar. Hasil penilaian uji deskripsi pada perlakuan terbaik K1P2 menunjukkan warna kuning skala sangat kuat, aroma daun sirih skala sangat lemah, tekstur gel skala netral dan tekstur tidak lengket skala netral. Gel antiseptik ekstrak daun sirih memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan bakteri E. coli.Formulation Of Hand Antiseptic Gel from Betel Leaf (Piper Betle L.) Extract with the Addition of Triethanolamine (TEA) StabilizerAbstract: Antiseptics are chemical compounds that are usually used to inhibit or kill the growth of microorganisms. Betel plant is one of the plants that contain active substances that can have an antibacterial effect. The analysis carried out in this study includes the analysis of physical, chemical and microbiological properties. The best antiseptic gel formulation was found in 25% betel leaf extract and 0.75% TEA (K1P2). The test results on the pH properties of the antiseptic gel showed that the pH of the antiseptic gel produced was in accordance with SNI No. 4075-2:2017. The highest antiseptic gel viscosity value was obtained from the interaction of 35% betel leaf extract concentration and 1% TEA concentration, which was 2551.07 cP. All antiseptic gel formulations showed a homogeneous composition and there were no coarse grains. The results of the description test assessment on the best treatment K1P2 showed a very strong yellow color scale, a very weak scale of betel leaf aroma, a neutral scale gel texture and a neutral scale non-sticky texture. Betel leaf extract antiseptic gel has antibacterial activity against S. aureus and E. coli bacteria.
Tindakan ekstraksi gigi bertujuan mengambil gigi dari dalam soket tanpa atau dengan pembukaan jaringan lunak dan keras, serta meninggalkan jaringan luka. Luka dapat sembuh secara alami, namun dapat dipercepat dengan menggunakan bahan alami. minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis cold pressed yang mempunyai potensi untuk mempercepat penyembuhan luka bekas ekstraksi gigi karena memiliki kandungan senyawa asam laurat konsentrasi tinggi (48,5%). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas Cold Pressed Virgin Coconut Oil terhadap percepatan penyembuhan luka paska ekstraksi gigi pada tikus jantan strain wistar dengan pemberian secara topikal. Penelitian experimental laboratoris ini menggunakan sampel tikus wistar jantan dengan jumlah 24 ekor yang dibagi menjadi empat kelompok, yakni: 2 kelompok kontrol rahang atas dan rahang bawah, 2 kelompok perlakuan VCO topikal rahang atas dan rahang bawah. Setelah ekstraksi gigi dilakukan, Cold Pressed VCO diberikan secara teratur selama 7 hari, diobservasi dan dicatat kondisi jaringan lunaknya selama penyembuhan. Data diuji menggunakan non-parametrik Kruskal Wallis test, menunjukkan adanya perbedaan penyembuhan luka paska pencabutan gigi antara kelompok perlakuan dan kontrol secara signifikan. Penelitian ini menyimpulkan Cold Pressed VCO efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka paska ekstraksi gigi. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa aktif yang terdapat didalamnya, antara lain: asam laurat dan oleat. Selain itu, aplikasi obat secara topikal memberikan efek langsung pada sasaran dengan onset of action yang lebih cepat tanpa mempengaruhi keadaan sistemiknya. Kata kunci: Ekstraksi Gigi, Cold Pressed Virgin Coconut Oil, Penyembuhan luka PendahuluanPelayanan kesehatan di rumah sakit melibatkan berbagai jenis tenaga kesehatan. Dokter sebagai tenaga kesehatan ialah tenaga medis sedangkan tenaga kesehatan lainnya dikenal dengan tenaga non medis. Tindakan medis hanya bisa dilaksanakan oleh tenaga medis (yaitu, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis) (Lambok & Asyiafa, 2019). Ekstraksi gigi bertujuan mengambil gigi dari dalam soket tanpa atau dengan pembukaan jaringan lunak dan jaringan keras (Dostalova, 2010), idealnya,
Latar Belakang: Kekerasan merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Kekerasan dapat dibuktikan dengan menemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah yang tergambarkan dari jenis luka yang ditemukan. Jenis kekerasan dapat berupa kekerasan mekanik, fisika, maupun kimia. Berbagai data terkait usia, jenis kelamin, sampai pendapatan negara juga berhubungan dengan kejadian luka dan kekerasan. Objektif: Untuk mengetahui gambaran perlukaan jenazah di Bagian Forensik RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2019– 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Sampel berupa Visum et Repertum jenazah dengan perlukaan yang tercatat di Bagian Forensik RSUP M.Djamil Padang periode 2019– 2021. Analisis data secara univariat. Hasil: Hasil penelitian pada 77 VeR jenazah dengan perlukaan mendapatkan total luka sebanyak 1.463 buah dan jenis kekerasan sebanyak 83 buah. Kelompok usia terbanyak yaitu kelompok usia 30–59 tahun (42,9%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (77,9%), agama terbanyak adalah islam (96,1%), jenazah paling banyak merupakan golongan pelajar (19,5%), alamat terbanyak berasal dari Kota Padang (28,6%) dengan jenis kedatangan terbanyak merupakan rujukan dari fasilitas kesehatan lain (71,4%). Jenis luka terbanyak adalah luka lecet (58,2%), luka memar (19,2%), dan luka terbuka tepi tidak rata (11,6%). Jenis kekerasan terbanyak adalah kekerasan tumpul (92,8%). Kesimpulan: Jenazah dengan perlukaan terbanyak berada pada kelompok usia 30–59 tahun, lebih banyak laki-laki daripada perempuan, mayoritas jenazah menganut agama Islam, paling banyak merupakan golongan pelajar, dan alamat terbanyak berasal dari Kota Padang dengan jenis kedatangan paling banyak adalah rujukan dari fasilitas kesehatan lain. Jenis luka terbanyak adalah luka lecet, diikuti luka memar, dan luka terbuka tepi tidak rata dengan penyebab luka terbanyak adalah kekerasan tumpul.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.