The rapid development of the digital age has led humans to adapt new habits in communication. Communication activities are even very easy to do through digital platforms such as Instagram social media. Virtual communication activities conducted through halal culinary content are considered capable of creating information exchange. It is this exchange of information that makes participation happen virtually. Participation can not be considered as an activity without meaning, but when participation is done repeatedly, then the participation activity becomes a form of culture that has a certain meaning and interest. This research reveals virtual communication conducted by Muslim Instagram users who are actively producing kulier (Muslim foodgram) content through halal culinary content. The virtual ethnographic method was used by researchers to examine Henry Jenkins' theory of participation culture combined with smith's concept of researcher meaning. Based on the results of the study conducted for approximately eight months, researchers obtained data that virtual communication activities conducted by Muslim foodgrams are divided into several forms of participation such as affiliation, expression, collaboration, and circulation. not only a form of participation, researchers found that participation activities carried out by Muslim foodgrams through virtual communication occur continuously to form a culture. Participation culture formed from virtual communication activities include participation based on appreciation, participation based on existence, participation based on pleasure. The establishment of a culture of participation in virtual communication turns out to contain several meanings such as reputational interests, self-image, awards, hobbies, to careers.Perkembangan era digital yang semakin pesat telah membawa manusia pada adaptasi kebiasaan baru dalam berkomunikasi. Aktifitas komunikasi bahkan dengan sangat mudah dilakukan melalui platfoam digital seperti media sosial Instagram. Aktifitas komunikasi virtual yang dilakukan melalui konten kuliner halal dianggap mampu menciptakan pertukaran informasi. Pertukaran informasi inilah yang membuat adanya partisipasi terjadi secara virtual. Partisipasi tidak bisa dianggap sebagai aktifitas tanpa makna, tapi ketika partisipasi dilakukan berulang kali, maka aktifitas partisipasi menjadi bentuk budaya yang memiliki makna dan kepentingan tertentu. Penelitian ini mengungkap komunikasi virtual yang dilakukan oleh para pengguna Instagram muslim yang aktif memproduksi konten kulier (foodgram muslim) melalui sebuah konten kuliner halal. Metode etnografi virtual digunakan peneliti untuk mengkaji teori budaya partisipasi Henry Jenkins yang dikombinasikan dengan konsep makna peneliti dari Smith. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama kurang lebih delapan bulan, peneliti mendapatkan data bahwa aktifitas komunikasi virtual yang dilakukan oleh foodgram muslim terbagi menjadi beberapa bentuk partisipasi seperti affiliation, expression, collaboration, dan circulation. tidak hanya bentuk partisipasi, peneliti menemukan bahwa aktifitas partisipasi yang dilakukan oleh foodgram muslim melalui komunikasi virtual terjadi terus-menerus hingga membentuk budaya. Budaya partisipasi yang terbentuk dari aktifitas komunikasi virtual meliputi participation based on appreciation, participation based on existence, participation based on pleasure. Terbentuknya budaya partisipasi dalam komunikasi virtual ternyata mengandung beberapa makna seperti kepentingan reputasi, citra diri, penghargaan, hobi, hingga karir.
ABSTRAKArtikel ini akan memberikan sebuah telaah mengenai konsep konflik dan negosiasi di dalam berbagai perspektif keilmuan, yang dalam konteks ini akan dilihat melalui perspektif arsitektur, sosiologi, teknologi dan komunikasi. Setiap perspektif tersebut memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam mendefisinikan maupun mengoperasionalkan sebuah konsep konflik dan negosiasi, mengingat setiap objek formal dari kajian keilmuan tersebut memiliki asal muasal ontologis yang berbeda. Untuk itulah melalui artikel ini akan dilakukan sebuah pengembangan topik dasar dari berbagai macam sudut pandang teori keilmuan yang akan memberikan gambaran tradisi dari masing-masing keilmuan. Untuk itulah diperlukan sebuah pembahasan yang komprehensif menyangkut berbagai pendekatan teoretis yang membahas topik dasar berupa konflik dan negosiasi. Sehingga dalam artikel ini pembahasan akan dibagi menjadi dua kerangka besar. Yang pertama akan membahas mengenai kajian dari masing-masing disiplin beserta kaitannya dengan komunikasi. Dari beberapa perspektif yaitu arsitektur, sosiologi, dan teknologi akan dipaparkan satu per satu epistemologis serta kajiannya. Kemudian dari tiap perspektif dihubungkan benang merahnya dengan tradisi keilmuan komunikasi. Kerangka besar kedua akan membahas topik konflik dan negosiasi dari berbagai sudut keilmuan tersebut. Setelah pada pembahasan sebelumnya telah dipaparkan pendekatan keilmuannya, selanjutnya akan dibedah satu per satu bagaimana pendekatan keilmuan tersebut memandang konflik dan negosiasi. Tidak hanya mendefinisikan konsep konflik dan negosiasi, pembahasan juga akan mengaitkan antara tiap perspektif keilmuan dalam penyelesaian konflik *Korespondensi Penulis: E-mail: santiisnaini@gmail.com Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Hasil Penelitian melalui metode negosiasi. Bersamaan dengan itu akan dijabarkan contoh kasus yang dapat menggambarkan secara jelas penggunaan topik konflik dan negosiasi dalam berbagai perspektif keilmuan.
This study seeks to explore the fashion styles of Indonesian actors on Instagram from Foucault’s perspective. Appearance is a demand that is not only aimed at women but also for men. Appearance is an important part, especially for men, so that also increases the metrosexual side. The enhancement of men’s appearance in clothing has increased metrosexuality. The metrosexual side has been viewed by society as indicating the waning masculine side of a man. Thus, some people believe that metrosexual men lose their identity entirely because excessive attention to appearance is associated with women identity. The method used in this study was the Krippendorff content analysis carried out on Joe Taslim’s Instagram account Instagram posts from October 2019 to February 2020. Joe Taslim, known as an Indonesian action actor, is a figure with a masculine appearance chosen in this study to represent a masculine men figure but still looks metrosexual. The results of this study indicate that Joe Taslim’s Instagram is used as a medium in creating fantasies about the men body metrosexual, which is run by the capitalist industry to create a masculine impression.
Penelitian ini menganalisis bagaimana strategi komunikasi krisis yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember dalam situasi wabah Covid-19. Situasi pandemi yang terjadi tanpa prediksi dan sekaligus membawa banyak perubahan dalam pemerintahan dan masyarakat menjadi latar yang tidak biasa dalam penelitian ini. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember sebagai pelaksana tugas dan fungsi kehumasan Pemerintah Kabupaten Jember bertanggung jawab menjelaskan langkah-langkah komunikasi krisis apa saja yang dilakukan pemerintah selama pandemi Covid-19. Ada tiga informan perwakilan dari masing-masing bidang tugas selama strategi komunikasi krisis dalam situasi wabah Covid-19. Penelitian ini penting dilakukan karena wabah Covid-19 merupakan hal yang baru saja terjadi di seluruh belahan dunia dan telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Jember pada 27 Maret 2020 lalu. Belum ada langkah pasti untuk mengatasi krisis berupa pandemi ini, kebijakan pemerintah juga kerap fluktuatif hingga membuat masyarakat resah dan berujung pada kepanikan sosial. Penelitian ini menggunakan teori langkah-langkah strategi komunikasi krisis oleh Murray (2001). Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah strategi komunikasi krisis yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jember diantaranya telah dibentuk Gugus Tugas Covid-19 (Satgas Covid-19) sebagai inti komando dan pengawasan masyarakat pada situasi pandemi dengan dan pusat pengolahan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember. Tidak hanya melibatkan peran Pimpinan Daerah, dalam menjalankan strategi komunikasi krisis juga bersinergi dengan TNI, POLRI, Ulama, Pengadilan Negeri, dan pihak swasta lainnya.
Soket Laok is a village located in Tragah District, Bangkalan Regency, Madura. This village has the greatest economic potential in agriculture because the majority of its residents, which are around 4000 people, work as farmers. However, the village, which is not far from the city of Surabaya, is still lagging behind and has not been able to properly utilize the village's potential for community empowerment. Cashew product is the greatest potential by the residents of Soket Laok Village, but the community does not understand how to create and design proper packaging for their cashew products. In addition, Soket laok community also has no experience and knowledge utilising information and communication technology to optimalise the marketing of the cashew products. Therefore, the Communications Department of FISIP Unair conducts a community service program entitled Branding Workshop for Economic Empowerment of the Cashew Farmer in Soket Laok Village, Bangkalan Regency, Madura. This program is an extended program that has been carried out in 2020. This community service focuses on creating and training to manage the community website, training on packaging and brands, as well as registration of brands and business license for their business.Keywords: Economic Potential, Marketing Communications, BrandingAbstrakSoket Laok merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tragah, Kabpupaten Bangkalan, Madura. Desa ini memiliki potensi ekonomi terbesar di bidang pertanian karena mayoritas warganya yang berjumlah sekitar 4000 jiwa berprofesi sebagai petani. Meskipun demikian, desa yang berada tidak jauh dari Kota Surabaya tersebut masih tertinggal dan belum mampu memanfaatkan dengan baik potensi desa untuk pemberdayaan masyarakat. Produksi mente merupakan potensi terbesar yang dimiliki oleh warga Desa Soket Laok namun para petaninya sendiri belum mengerti cara mengemas produk mente untuk dipasarkan di luar daerah Soket Laok sesuai dengan standar yang berlaku. Ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman terkait penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi faktor kurang optimalnya pemasaran produk mente. Dengan berbagai alasan tersebut, Departemen Komunikasi FISIP Unair kembali mengadakan pengabdian masyarakat bertajuk Pelatihan Branding dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani Mente Desa Soket Laok, Kabupaten Bangkalan, Madura. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan pada tahun 2020. Pengabdian masyarakat kali ini berfokus pada pembuatan dan pelatihan mengelola website Desa Soket Laok, pelatihan membuat kemasan dan merek, serta pendaftaran merek dan perizinan usaha pada produk yang telah dihasilkan.Kata kunci: potensi ekonomi desa, komunikasi pemasaran, branding,
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.