Along with the rapid development of technology, individuals today are required to align every aspect of their lives with the technological developments of the industrial revolution 4.0, consisting of artificial intelligence, the internet of things, and big data presented in society. Notably, it was related to education, including Islamic education, which frequently stereotyped about delays in responding to globalization's challenges. This preliminary study aims to encourage empirical research that is still lacking by exploring the role of big data in Islamic education and combining data from general education that has similar core. The study focused on using the scoping review method as a part of a literature review. As a result of this study, there are four impacted factors for strengthening the usage of big data: the performance and behavior factors of learning; the storage of education data; the update in the education system; and the use of big data in the education curriculum. Future studies should begin empirical research to elaborate more on these four impacted factors practically.
Abstrak: Peran belajar yang sangat beragam telah memberikan kemudahan dalam mengarungi kehidupan manusia. Tentu saja, belajar tidak dapat diperoleh dengan mudah, karena dibutuhkan berbagai unsur yang dapat mengakselerasi kesuksesan selama prosesnya. Hal ini yang setidaknya dapat terwujud dengan keberadaan curiosity. Para ilmuwan percaya bahwa curiosity dapat menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis, seperti untuk melakukan eksplorasi mendalam dan menghindari kecukupan perolehan pengetahuan dasar saja. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dari seluruh subjek yang terlibat dalam proses mengembangkan curiosity saat belajar. Dalam studi literatur akan banyak disajikan informasi mengenai empat dimensi dalam curiosity, diantaranya diversive curiosity, specific curiosity, perceptual curiosity, dan epistemic curiosity. Dari keempat dimensi ini, kajian terhadap epistemic curiosity menjadi titik kunci kesuksesan belajar dalam konteks akademik. Epistemic curiosity merupakan jenis curiosity berupa keinginan untuk memperoleh pengetahuan yang memotivasi peserta didik untuk mempelajari ide-ide baru, meminimalkan kesenjangan informasi, dan memecahkan masalah kompleks yang memerlukan pemikiran kritis. Walaupun belajar nyatanya tidak selalu melekat dengan sekolah dan akademik, tetapi dunia akademik yang menjadi fokus utama dalam hal ini menjadi sudut pandang yang melengkapi kajian epistemic curiosity. Bahkan berdasarkan penelusuran, epistemic curiosity adalah dimensi yang paling berperan dalam peningkatan prestasi peserta didik.
The target of this community service is the Pasir Salam area located in Ancol Village, Regol Subdistrict, Bandung City. When the Covid-19 pandemic hit the world, it greatly impacted the elderly people who were poorly met with basic needs and also their health. In addition, the low motivation to memorize the Qur’an among santri to accommodate the need for religious support. This community service aims to help elderly people who are less fulfilled basic needs and health. Then re-cultivate the motivation of learning in memorizing the Qur’an among santri to accommodate the needs of religious support in the Pasir Salam area. Methods used through the process of observation, interview, and practice directly from the results of the implementation of several main programs and support programs. The results of the main program activities and supporting programs show the success rate with the action of caring for the elderly through donations from the local community to help the basic needs and health of the RW 09 Elderly (Pasir Salam), the implementation of fun learning methods that are in harmony with the conditions of the santri in pasir salam area, and the existence of other activities that trigger community sensitivity to social and religious activities in Pasir Salam. It is determined to have gone well, although some of them have been constrained, but can still be implemented. Therefore, in order to maintain the continuity of the entire program after devotion required the participation of all elements.Keywords: Motivation, Memorizing al-Qur’an, Elderly Care
Masjid merupakan tempat beribadah umat islam kepada Allah SWT, baik itu berupa sosial keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Tentunya dengan perubahan yang ada setiap tahunnya, masjid meningkat secara signifikan. Namun jamaahnya berkurang secara signifikan pula. Terlebih hal ini didukung dengan era globalisasi yang sekarang ini menyebar luas di berbagai kalangan. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membatasi diri agar tidak terjerumus ke dalam arus globalisasi yang semakin dalam. Salah satunya melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di masjid. Metode yang digunakan berupa wawancara kepada pihak pengelola masyarakat setempat, serta praktik secara langsung kepada masyarakat di Desa Karees Sapuran, Kelurahan Samoja, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Berbagai program yang telah berhasil dilaksanakan antara lain: mengadakan kegiatan tabligh akbar peringatan Isra Mi’raj, penggandaan Al-Quran dan buku keislaman, mengajarkan santri mengaji, menjadi narasumber dalam kajian rutin, mengadakan pelatihan imam sholat dan khutbah jum’at, menyelenggarakan kegiatan bedah buku, serta membantu menyediakan akomodasi yang memadai di masjid. Kata Kunci: masjid; globalisasi; sosial keagamaan; sosial kemasyarakatan
Sasaran pengabdian ini adalah MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah) Baiturrahman yang berlokasi di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Sebagai salah satu dari penyelenggara proses pembelajaran ilmu-ilmu agama, MDTA juga mengambil peran penting dalam pembentukan nilai-nilai agama. Sayangnya, alokasi waktu yang masih minim menjadikan prosesnya tidak begitu efektif. Untuk tetap dapat memperoleh kualitas yang baik dan efektif maka perlu adanya keselarasan dengan unsur proses. Lokasi MDTA Baiturrahman dipilih sebagai tempat pengabdian, karena beberapa unsur proses belum terpenuhi. Unsur yang difokuskan meliputi dua hal yaitu pembenahan administrasi dan kurikulum. Sehingga kegiatan utama berkutat untuk melengkapi unsur yang masih belum sempurna. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pembuatan program software yaitu microsoft excel serta pengarahan dalam pembuatan sistem administrasi MDTA Baiturrahman untuk pencatatan. Sementara untuk memenuhi kurikulum yang sesuai standar, input kurikulum Kemenag terbaru juga dimaksimalkan. Selain itu tidak ketinggalan berbagai aktivitas yang mendukung terwujudnya tujuan diatas adalah dengan pengelolaan kelas dan kantor, pengadaan akses internet, pembenahan nuansa kelas, pelatihan guru, pojok literasi, dan penyediaan fasilitas tabungan umroh bagi para guru MDTA sebagai bentuk apresiasi. Seluruh rencana yang ditetapkan telah berjalan dengan baik, sekalipun beberapa diantaranya sempat terkendala, namun tetap bisa dilaksanakan. Maka dari itu, demi menjaga keberlangsungan seluruh program seusai pengabdian diperlukan peran serta pengelola dan para guru secara signifikan. Kata kunci: MDTA, pembelajaran , pembenahan administrasi dan kurikulum
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.