People of Martapura City and its surroundings often use incense/bukhur as an air freshener for religious activities. One of the home businesses that produce it is Kholy Zaini. The business was founded 12 years ago with the premise that when pioneering it was that people in the city liked incense/bukhur, while most of it was obtained from imports from the island of Java. Even though it has been running for a long time until now there is still no IPRT and in its manufacture, I t still uses synthetic fragrances, which hurts health. This program is implemented to provide understanding and solutions to partners so that the products produced don’t negatively impact the future. The methods implemented include socialization activities, counseling, discussions, training, and mentoring. The solution that the PKM Team provides to partners is to replace synthetic fragrances with natural fragrances obtained from the distillation of ylang flowers. The process used to make incense/bukhur from natural fragrances is like making it in general, but the difference is da distillation of ylang flowers to get a natural fragrance. The PKM team succeeded in making a natural fragrance from the distillation of ylang flowers. In addition, the PKM team also teaches the company's bookkeeping to partners and develops a website to market their products. The advantages of this PKM activity are making incense/bukhur more environmentally friendly, partners can make the right decisions and increasing sal, es and making products known more widely.
Knowledge analysis of the community of Mandiangin, Karang Intan subdistrict, Banjar district, South Kalimantan on the use of mahang (Macaranga hypoleuca), teja (Cinnamomum iners) and wangun gunung (Melicope sp.). The study aims to analyze the community knowledge about the use of mahang, teja, wangun gunung that can reduce or prevent covid-19 and analyze the plant parts used for the covid-19 treatment. Collecting data using interview techniques with snowball sampling method.. Based on interviews with the people in Mandiangin Timur Village, they have used mahang, teja and wangun gunung plants for the prevention and treatment of Covid-19.. he parts of the plants used in the mahang plant are the roots, the teja plant in the leaves and the wangun gunung plant in the shootsAnalisis Pengetahuan Masyarakat Mandiangin Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Mengenai Pemanfaatan Tanaman Mahang (Macaranga hypoleuca), Teja (Cinnamomum iners) dan Wangun Gunung (Melicope sp.). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman Mahang, Teja, Wangun gunung yang dapat mengurangi atau mencegah Covid-19 dan Menganalisis bagian tanaman yang digunakan untuk pengobatan Covid-19. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan metode snowball sampling. Berdasarkan hasil wawancara masyarakat di Desa Mandiangin Timur telah memanfaatkan tanaman mahang, teja dan wangun gunung untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19. Bagian tanaman yang dimanfaatkan pada tanaman mahang yaitu bagian akar, tanaman teja pada bagian daun dan tanaman wangun gunung pada bagian pucuk
Besuai dengan tingkat usia dan perkembangan kognitif mahasiswa seharusnya mahasiswa sudah memiliki kemampuan berfikir kreatif yang baik ketika sudah duduk dibangku perkuliahan. Namun Permasalahan yang terjadi pada mahasiswa yang baru maupun mahasiswa yang sudah melalui perkuliahan beberapa semester khususnya di Program Studi PG PAUD FIP Unimed pada umumnya memiliki kemampuan berfikir kreatif yang rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif mahasiswa adalah melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di Program Studi PG PAUD FIP Unimed, dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa PG PAUD FIP Unimed melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri. Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester III TA.2018/2019 yang berjumlah 29 orang, dan target yang diharapkan 75% mahasiswa memiliki kemampuan berpikir kreatif yang baik. Disain penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan melalui 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dengan tahapan : 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) evaluasi/refleksi. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa, walaupun tidak seperti target yang ditetapkan yaitu sebanyak 75% mahasiswa memenuhi kriteria mampu berpikir kreatif. Dari beberapa indikator berpikir kreatif, ternyata hal yang sangat sulit dicapai mahasiswa adalah: (a) dalam hal memecahkan masalah dengan meninjaunya dari berbagai aspek; dan (b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada tingkat berpikir tinggi.Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa, Model Pembelajaran
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.