Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) dapat menjadi salah satu tanaman alternatif herbal sebagai analgesik. Senyawa metabolit sekunder flavonoid dan steroid pada ekstrak daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) dapat berfungsi sebagai analgesik dengan cara menghambat mediator-mediator inflamasi dengan cara menghambat pelepasan asam arakidonat, sehingga kerja enzim siklooksigenase terblokir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek analgesik ekstrak daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) terhadap mencit putih (Mus Musculus). Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel terdiri dari 30 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok. Pemberian larutan secara per oral, kemudian diinduksi nyeri dengan asam asetat 1% secara intraperitonial. Jumlah geliat mencit diamati setiap 5 menit selama 30 menit, lalu dihitung presentase daya analgesik dan efektivitas analgesiknya. Dari hasil penelitian didapatkan ekstrak daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) dosis 100mg/kgBB dapat memberikan efek analgesik yang lebih besar yaitu 9,2% dibandingkan dengan ekstrak daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) dosis 25 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB yang hanya memberikan efek analgesik sebesar 34,7% dan 23,1%. Disimpulkan bahwa terdapat efek analgesik ekstrak daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) pada mencit putih (Mus Musculus).
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Senyawa metabolit sekunder flavonoid dan steroid ekstrak daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) berfungsi sebagai analgesik dengan menghambat mediator-mediator inflamasi sehingga pelepasan asam arakidonat dan kerja enzim siklooksigenase terblokir. Tujuan penelitian menganalisis efek analgesik ekstrak daun Trembesi terhadap mencit putih (Mus musculus). Metode: Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel 30 ekor mencit dibagi menjadi 5 kelompok. Ekstrak daun trembesi yang digunakan dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, kontrol negatif CMC.Na 0,5%, dan kontrol positif asetosal, pada masing-masing kelompok mencit putih jantan diberikan secara per oral, kemudian diinduksi nyeri dengan asam asetat 1% secara intraperitonial. Jumlah geliat mencit diamati setiap 5 menit selama 30 menit, lalu dihitung presentase efektivitas analgesiknya dengan membandingkan persentase proteksi analgesik kelompok senyawa uji terhadap persentase proteksi analgesik kelompok kontrol positif. Hasil: Ekstrak daun Trembesi dosis 100 mg/kgBB memberikan efek analgesik yang lebih besar yaitu 76,62% dibandingkan dengan ekstrak daun Trembesi dosis 25 mg/kgBB (24,63%) dan 50 mg/kgBB (49,34%). Nilai signifikansi hasil uji Kruskal Wallis sebesar 0,001 sehingga dapat diartikan terdapat perbedaan efektivitas analgesik ekstrak daun Trembesi yang signifikan antar kelompok. Simpulan: Terdapat efek analgesik ekstrak daun Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.) pada mencit putih (Mus musculus). Kata kunci: nyeri; analgesik; samanea saman, tikus putih Analgesic effect of trembesi leaf extract (Samanea saman (Jacq.) Merr.) on white mice (Mus musculus)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.