Latar Belakang: Telemedicine menurut WHO adalah pemberian pelayanan kesehatan yang dipengaruhi oleh jarak sebagai faktor utama, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pertukaran informasi yang valid untuk diagnosis, tatalaksana dan pencegahan penyakit, dan sebagai pengetahuan berkelanjutan pelayanan kesehatan. Pandemi COVID-19 menuntut rumah sakit untuk beradaptasi dengan perubahan sehingga rumah sakit mampu bersaing untuk meningkatkan kualitas hidup pasien walaupun pemeriksaan dilakukan dari jarak jauh.Tujuan: Mengetahui perkembangan penggunaan telemedicine di rumah sakit, baik dengan aplikasi maupun alat-alat atau perangkat yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasien dari jarak jauh, untuk menjadi inovasi pelayanan rumah sakit selama pandemi COVID-19.Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan metode PRISMA dari 2 basis data. Artikel yang digunakan terbatas pada tahun 2017-2021.Hasil: Konsultasi, baik melalui telepon audio maupun video melalui telemedicine, masih merupakan bagian besar dari penegakkan diagnosis. Perkembangan teknologi memungkinkan rumah sakit untuk memberikan pelayanan jarak jauh dengan ditemukannya alat-alat untuk melakukan pemeriksaan fisik, skrining kegawatdaruratan pasien, dan aplikasi untuk menegakkan diagnosis pada pasien.Kesimpulan: Telemedicine dapat dioptimalisasi sebagai alat untuk menegakkan diagnosis seiring dengan perkembangan teknologi. Rumah sakit harus mengembangkan inovasi pelayanannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi meningkatkan kualitas hidup pasien walaupun pelayanan tersebut dilakukan dari jarak jauh selama pandemi COVID-19.
Pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki cakupan variasi yang luas mulai dari yang tradisional, komplementer, hingga yang modern. Fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia belum dapat dikatakan sudah memberikan budaya pelayanan yang prima dan masih perlu dikembangkan lagi agar dapat bersaing dengan fasilitas pelayanan kesehatan di luar negeri yang dapat mampu mengembangkan pelayanan dan menggabungkan antara layanan rumah sakit dengan paket wisata pasien yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Studi ini merupakan studi literatur untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat masyarakat memilih berobat ke luar negeri sebelum masa pandemi dan faktor masyarakat memilih fasilitas pelayanan kesehatan di dalam negeri untuk tempat berobat selama masa pandemi. Pariwisata medis merupakan bentuk pariwisata alternatif yang sedang berkembang dalam dunia akademis dan praktis di industri pariwisata. Indonesia dapat menjadikan pandemi COVID-19 untuk meningkatkan pelayanannya karena memiliki potensi yang cukup baik dalam bidang pariwisata medis. Kondisi pandemi COVID-19 membuat rumah sakit untuk dapat berpikir kreatif dan inovatif untuk melihat tantangan dan ancaman yang ada sebagai peluang dengan mempersiapkan strategi dan formula baru, salah satunya dengan mengoptimalkan peluang pasar rumah sakit yang muncul akibat pandemi COVID-19 dengan membuat riset dan penyusunan strategi pemasaran yang lebih mendalam.
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease that continues to be studied because of its rapid changes. The higher COVID-19 recovery rat, the higher the occurrence of follow-up events for patients after recovering from COVID-19. Hospitals as health care facilities have a role not only to ensure patient safety, but also to maintain the patients’ quality of life so that they can continue working after recovering from the illness. The COVID-19 pandemic which has caused a decrease in number of outpatients has forced hospitals to have creative innovations to increase the number of visits to keep their services running. This article uses a literature review method from two databases, PubMed and Google Scholar. Based on the literature found, there are several things that hospitals can do as innovations in their services during the COVID-19 pandemic, such as holding a Medical Check-up program for COVID-19 survivors and a post-COVID-19 Rehabilitation program that involves multidisciplinary care from various specialties, such as pulmonary, cardiac, neurological, medical rehabilitation, and psychiatry. To keep giving the best care a hospital can give to the patients while maintaining the quality of life of COVID-19 survivors, the hospital may consider making a Medical Check-up program and a Post-COVID-19 Rehabilitation program for COVID-19 survivors.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.