Mengedepankan pelayanan untuk banyak orang dalam pemenuhan dan pertumbuhan banyak orang akan membentuk citra diri yang baik dan mendapatkan kesempatan untuk dihargai sebagai pelayan yang memimpin serta melayani banyak orang di sekitarnya merupakan citra diri sebagai tipe gembala dengan kepemimpinan Kristus sebagai hamba atau pelayan yang memberikan fokus utama pada suatu aktivitas pelayanan dan bukan berdasarkan otoritas kekuasaan semata. Metode penelitian bersifat kualitatif yang menerangkan proses kepemimpinan yang terstruktur dan terencana memiliki visioner melayani banyak orang merupakan sosok pelayan yang memimpin bagikan seorang hamba atau budak yang melayani tuannya walaupun dia sendiri seorang pemimpin. Hasil penelitian menunjukkan dalam gereja, pemimpin itu sama seperti pelayan yang fokus utamanya dengan sukarela mengerjakan tugas panggilannya untuk melayani banyak orang sehingga karya Yesus Kristus di dunia dalam pemberitaan keselamatan tersebar pada dunia melalui kematian Kristus sehingga memberikan kesimpulan bahwa panggilan sebagai kepemimpinan harus dengan hati yang sukarela untuk melayani semua orang karena itu merupakan inti pokok pelayanan dalam gereja sehingga dapat dikatakan sebagai pemimpin harus melayani, artinya siap memberikan dirinya sebagai pemimpin dalam pengabdiannya pada Allah dan tidak pada manusia.
Penelitian ini bersifat kualitatif secara literatur berbagai sumber penelitian untuk mengikuti perkembangan dan pertumbuhan gereja yang begitu cepatnya yang menyebabkan paradigma baru dalam berkonsep sehingga banyak mengungkapkan ide-ide baru termasuk konsep pemahaman yang baru bahwa Allah itu Dwitunggal tetapi kita sebagai orang percaya tentunya harus berhati-hati dan tegas untuk mengatakan “TIDAK” dan berpegang teguh pada Allah tritunggal sebagai kebenaran Firman Tuhan yang benar bagi berbagai denominasi gereja dan pengajaran para hamba Tuhan untuk jemaat masing-masing gereja sehingga hasil akhir penelitian ini agar jemaat tidak disesatkan dengan konsep pengajaran nabi-nabi palsu dan selalu berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan bahwa Alkitab sebagai otoritas tertinggi dalam penerapan konsep teori baru yang bermunculan pada Generasi Yeremia ini.
Tujuan penelitian hidup berkenan kepada Allah berarti setiap orang percaya harus memenuhi standar Allah, tidak semua manusia bisa memenuhinya karena keberdosaan manusia itu sendiri. Akibat dosa yang diperbuat dari segala tindakan manusia maka untuk hidup berkenan kepada Allah, semua konselor dan konseli harus memenuhi standarnya Allah namun masalahnya kehidupan konseli yang ditemukan konselor sendiri masih dalam perbuatan daging yang tidak menunjukkan standar perkenanan Tuhan. Artikel penelitian ini menggunakan konten analisis dan data kualitatif sebagai riset literatur. Konseli yang bermasalah dalam pergaulan hidupnya seperti mentato tubuhnya, sering merokok, hidup hura-hura cenderung mabuk-mabukan membuat masa depan mereka penuh dengan kegagalan. Penelitian saat ini menunjukkan hasil yang menyatakan dimensi hidup berkenan kepada Allah harus ditaati setiap konselor dan konseli sebagai orang percaya dan mempraktekkannya dalam berbagai aktivitas di kehidupan sehari-hari agar tiap-tiap konseli dapat hidup berkenan yaitu memenuhi standar Allah. Kebaruan dalam penelitian ini menggunakan teori etika bertanggung jawab untuk setiap konseli untuk bertindak dalam dimensi hidup berkenan pada Allah. Kesimpulannya bahwa setiap konselor dan konseli sebagai orang percaya harus hidup kudus, setia dalam ibadah, menggunakan karunia yang Tuhan berikan dengan baik untuk berkontribusi demi kepentingan banyak orang dan berprilaku baik serta berkenan di hadapan Tuhan.
The Research aims to determine the relationship between servant leadership Mat. 20:26-28, and the spirit of service with the growth of faith in the online worship All Nations Prayer Tower Jakarta. Leaders who have the heart of a servant are a must and absolute when carrying out activities for the benefit of the people and the spirit of service will greatly support church leadership to reach congregations for online worship so that they play a greater role in creating faith growth and maintaining Christianity in the church. Research method used is descriptive quantitative with correlational techniques. The results of the study show a very strong one-way correlation of 0.903 between servant leadership and faith growth in online congregations. Enthusiasm to serve has a correlation of 0.771 with the growth of faith in online worship congregations. Even when these two variables are combined, there is a stronger one-way correlation of 0.905 for the spiritual development of the Jakarta All Nations Prayer Tower online congregation. The conclusion from the research is that servant leadership and service spirit are closely related and specifically needed for the growth of the faith of the Jakarta All Nations Prayer Tower Online Congregation, especially in their enthusiasm for carrying out their daily lives. Online worship. This means that church leaders must be able to have the heart of a servant for the benefit of the people in advancing the spiritual development of the congregation for online worship, the Jakarta All Nations Prayer Tower.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.