Fertility experiences stagnation during the last 10 years (2.6 children) and it did not reach the target of national medium- Keywords: Fertility, Children Born Alive, Child Mortality, Indonesia AbstrakFertilitas mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir (2,6 anak) dan tidak dapat mencapai target RPJMN 2015 2,1 anak. Sementara itu, pemakaian kontrasepsi naik hanya kurang dari satu persen, dan kematian balita hanya sedikit penurunannya. Hal ini kemungkinan karena program Kependudukan dan Keluarga Berencana tidak menjadi prioritas. Tulisan ini bertujuan menganalisis faktor faktor langsung maupun tidak langsung yang paling dominan berkontribusi terhadap anak lahir hidup (ALH) berdasarkan data SDKI 2012. Data SDKI 2012 tersebut menggunakan sampel sebanyak 45.607 wanita umur 15-49 tahun sebagai unit sampel. Data dianalisis secara statistik deskriptif univariat, bivariat, dan multivariat. Dua puluh empat variabel memiliki hubungan bermakna terhadap ALH, sebelas diantaranya merupakan variabel kuat berpengaruh terhadap ALH. Dengan memperhitungkan variabel kontrol, sebelas variabel tersebut berkontribusi 66 persen terhadap ALH. Kematian anak merupakan variabel paling dominan berkontribusi terhadap ALH. Hal ini sejalan dengan teori Alberto, bahwa kematian anak cenderung mendorong untuk memiliki anak lebih banyak. Hasil juga menunjukkan fertilitas yang stagnan tidak lepas dari kontribusi penurunan kematian yang lambat. Rekomendasi dari hasil kajian ini meliputi: a). Penguatan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) tentang penundaan umur kawin, umur pertama melahirkan, umur pertama melakukan hubungan seksual kepada wanita usia muda, kuintil kekayaan terbawah, pendidikan rendah melalui Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja; b). Kemitraan dengan Kementerian Kesehatan terutama penguatan KIE dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak mengingat tingginya kontribusi kematian anak terhadap ALH.
Artificial Insemination (AI) in beef cattle breeding is one of the efforts to accelerate genetic quality, production, the productivity of livestock, and increasing the supply of quality livestock seeds. This study aims to evaluate the success rate of AI based on Service for Conception (S/C), Conception Rate (CR), Calving Rate (C/R), knowing what the factors that affect AI and knowing the role of inseminators and breeders in the success of AI in Southeast Padangsidimpuan subdistrict are. This research was conducted in Padangsidimpuan subdistrict from June to October 2020. The population of this study consisted of 28 acceptor breeders of AI and one inseminator. Sources of data used were primary and secondary data and data collection techniques by observation and interviews and analyzed using descriptive analysis. The results showed that the success rate of AI was based on Service For Conception 2,09, Conception Rate 39%, and Calving Rate 57%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.