Settlements in urban areas expand as the population grows and are influenced by growth centres. This research was designed to identify the quality of informal settlements along abandoned railwaytracks in the Majalaya District, an industrial centre in Bandung Regency, Jawa Barat Province, Indonesia. A quantitative method was employed, with proportional random sampling and the use of both primary and secondary data. The primary data referred to the conditions of the slum areas, while the secondary data were images, Regional Spatial Planning (RTRW) documents and RTRW maps. The quantitative analysis employed scoring through slum settlement assessment indicators, while spatial analysis was supported by regional data. The results from the research show that although housing construction quality varies, most settlements are illegal and prone to flooding, fire, and contagious diseases. The research should be beneficial for the government in promoting and implementing slum eradication programmes in urban areas.
Reaktivasi jalur kereta api di Indonesia sedang digalakkan. Reaktivasi kereta api ini merupakan salah satu upaya peningkatan pelayanan transportasi publik. Saat ini, reaktivasi jalur kereta api di Kecamatan Majalaya yang termasuk segmen Bandung-Ciwidey sedang memasuki tahap inventarisasi lahan. Reaktivasi ini ke depan akan memberikan dampak bagi masyarakat yang bermukim di lokasi tersebut. Masyarakat yang memilih tinggal di lokasi ini pada umumnya beralasan karena tingkat kesejahteraan yang masih rendah. Oleh karena itu, menarik untuk mengkaji kesejahteraan masyarakat ini sehingga menjadi masukan bagi pemangku kepentingan. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis kesejahteraan masyarakat ex-bantaran rel kereta api di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Digunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif pada penelitian ini. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dengan jumlah sampel 111 kepala rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data primer dari wawancara terstruktur dengan panduan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukan secara umum masyarakat termasuk kategori kesejahteraan sedang. Kepala rumah tangga umumnya usia produktif, tamatan sekolah dasar, jumlah tanggungan rata-rata 4,4 jiwa, warga asli Kecamatan Majalaya, bekerja pada sektor industri, akses pendidikan cukup, keamanan tinggi, akses TIK sedang, transportasi cukup, pelayanan kesehatan cukup, fasilitas kesehatan cukup, perumahan permanen, dan tergolong miskin dengan kedalaman kemiskinan sebesar 13,4%. Secara keruangan, kawasan permukiman ex-bantaran rel di Desa Sukamaju yang berlokasi dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan ekonomi memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan desa lainnya. Sementara itu, Desa Padamulya memiliki persentase kesejahteraan paling rendah. Penentuan kesejahteraan sangat penting dalam upaya mewujudkan hidup layak bagi seluruh lapisan masyarakat dalam agenda pembangunan berkelanjutan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.