AbstrakPengisian otomatis cairan dan menutup botol dapat dilakukan secara otomatis menggunakan Arduino Uno Rev 1.3, selain itu digunakan Sensor photodioda untuk mendeteksi adanya botol dan penutup botol. Hasil pengujian didapat bahwa sewaktu sensor photodioda mendeteksi sebuah objek dengan jarak tertentu, sensor photodioda akan mengeluarkan sinyal ke Mikrokontroller arduino uno yang kemudian diteruskan ke rangkaian driver pengisian untuk menghidupkan relay. Relay berfungsi sebagai switch atau saklar yang akan mengisi cairan pada botol, saat driver pengisian on maka terjadi proses pengisian cairan pada botol, dan proses pengisian mikrokontroller arduino uno mengeluarkan sinyal pada rangkaian driver motor up aktif. Driver konveyor pun aktif setelah memberikan sinyal dari arduino uno, konveyor akan berhenti setelah sensor photodioda mendeteksi adanya botol lalu berhenti, dan arduino uno mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan driver motor down pada penutup botol dan driver untuk menutup botol on. Saat proses penutupan botol selesai driver motor mundur pada penutup botol aktif dan driver motor akan down konveyor pun jalan kembali dan mengulang kembali ke awal. Dari hasil perhitungan didapat bahwa presentase error nilai teori dan pengukuran perbedaan angkanya kecil dan saat mengisi cairan pada botol membutuhkan waktu 17 detik hingga botol terisi penuh dan dengan menggunakan board Arduino Uno R3 yang dilengkapi dengan mikrokontrol ATMega328 sebagai otak, maka pengisi cairan pada botol dan penutup botol dapat diselesaikan dengan baik.
TPA mengemisikan Landfill Gas (LFG) yang mengandung paling banyak metana dan karbondioksida. Metana memiliki efek pemanasan beberapa kali lebih kuat dalam menyebabkan pemanasan bumi dibandingkan dengan CO2. Oleh karena itu pemanfaatan metana TPA sebagai bahan bakar pembangkit listrik telah menjadi target negara-negara berkembang untuk mengurangi green house gas emissions (GHGs). Sebelum membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di sebuah TPA dibutuhkan serangkaian studi untuk menentukan apakah PLTSa layak dibangun di TPA tersebut, salah satunya adalah mengetahui jumlah LFG dari TPA untuk menghitung potensi energi listrik yang dapat dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah LFG yang dihasilkan oleh TPA Makbon Kota Sorong dan selanjutnya menghitung potensi PLTSa berdasarkan kandungan metana dalam LFG. Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan data kuantitatif berupa jumlah ton sampah yang masuk ke TPA setiap tahun, ukuran TPA, dan jumlah penduduk. Untuk estimasi LFG digunakan LandGEM-v302 yang diunduh dari website US EPA. Sedangkan untuk estimasi potensi energi listrik digunakan rumus. Dari hasil penelitian, TPA Makbon Kota Sorong model sanitary landfill menghasilkan emisi maksimal metana sebesar 7,321 x 105 m3 pada tahun 2035 jika diasumsikan tahun 2020 mulai menerima sampah. Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan rumus diperoleh potensi energi listrik maksimal yang dihasilkan 1,685 x 106 kWh.
ABSTRAKMenjalankan aplikasi enkripsi/dekripsi pada ponsel akan diikuti oleh pemakaian CPU, memori, dan energi yang tersimpan dalam baterai sementara ketersediaan energi baterai terbatas, oleh karena itu cukup penting mengetahui berapa konsumsi energi dari algoritma enkripsi/dekripsi untuk menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pemilihan algoritma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan konsumsi energi algoritma AES (256 bit) dan Twofish (256 bit) pada ponsel android. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu diketahui arus, tegangan dan waktu enkripsi/dekripsi. Dalam penelitian ini arus dan tegangan diperoleh dari pengukuran langsung sedangkan waktu enkripsi/dekripsi dari algorithm benchmark pada program aplikasi SSE (Secret Space Encryptor). Konsumsi energi diperoleh dari perkalian antara arus, tegangan, dan waktu enkripsi/dekripsi. Dari hasil penelitian diperoleh konsumsi energi algoritma AES (256 bit) lebih besar dari algoritma Twofish (256 bit). Kata kunci: AES (256 bit), konsumsi energi enkripsi/dekripsi, Twofish (256 bit)
Naiknya level air sungai dari kondisi normalnya dapat menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat yang berada di sekitar sungai. Tak terkecuali warga yang bermukim di sekitar Sungai Remu Kota Sorong. Dari informasi beberapa warga yang tinggal di sekitar sungai Remu Kota Sorong, pada saat hujan lebat yang berlangsung lama, mereka harus bolak-balik ke belakang rumah mereka untuk mengecek tinggi air sungai karena khawatir air naik dengan cepat dan mereka tidak memiliki banyak waktu untuk menyelamatkan barang-barang maupun diri mereka. Oleh karena itu sangat penting untuk membuat sistem peringatan dini banjir bagi warga yang berada di sekitar Sungai Remu Kota Sorong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Berdasarkan metode yang digunakan telah berhasil dibuat sebuah alat yang dapat memberikan peringatan dini banjir dimana pada saat air berada pada jarak 5-15 cm dari bibir sungai warning light kuning akan menyala dan sms peringatan siaga akan dikirim ke nomor handphone tertentu. Selanjutnya jika jarak air ke bibir sungai 0-2 cm maka warning light merah dan sirene alarm akan menyala serta sms peringatan banjir akan terkirim.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.