Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan Klinik Matematika untuk meningkatkan minat dan motivasi, serta kemampuan matematika siswa di SMP Muhammadiyah 1 Tarakan, yang merupakan salah satu SMP di wilayah perbatasan Kalimantan Utara. Klinik matematika dimulai dengan mencari permasalahan minat dan motivasi dan melakukan konseling untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar matematika siswa. Selain itu, melakukan tutorial terhadap siswa untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa belajar matematika dengan mengelompokkan siswa sebanyak 3 orang per kelompok. Diperoleh hampir semua siswa tidak menyukai belajar matematika, karena sulit menghapal rumus matematika yang banyak, tidak paham atau susah mengerjakan soal matematika, anggapan menghitungkan dalam pelajaran matematika sangat melelahkan. Terlihat juga ketika siswa mengerjakan soal matematika yang dasar seperti pengoperasian campuran bilangan bulat, pecahan, bentuk decimal, persentase hanya sebagian kecil siswa yang dapat mengerjakan nya. Hasil akhir kegiatan Klinik Matematika bahwa pada setiap kegiatan siswa antusias, senang, tertarik, terlibat, dan perhatian terhadap pelajaran matematika mengikuti pelajaran matematika di kelas dan di rumah. Dan sebanyak 83% siswa terjadi peningkatan terhadap kemampuan matematikanya. Atau hanya 16% yang belum ada peningkatan sama sekali kemampuan matematika nya.
This research is a qualitative descriptive study that aims to describe students' mathematical literacy skills of class VIII SMPN 3 Tarakan in solving HOTS questions. The subject in this study was a class VII student. This study used a test instrument which was the HOTS problem, semi-structured interview guidelines, and student's score report cards. The research took two months. Based on the results of the study, the mathematical literacy abilities of grade VIII students in solving hots questions are at level 4, namely: Level 4: Work effectively with models in concrete but complex situations that may involve restrictions on making assumptions, selecting and combining different representations, including on symbols, relating them to real situations, using their limited range of skills and arguing with some clear contextual views. So the student solves the HOTS problem correctly.
Kondisi di lapangan bahwa masih banyak ditemukan guru yang dalam penyampaiannya hanya berceramah danduduk di depan kelas. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kemampuan guru dalam memahami makna,manfaat dan cara penggunaan media pembelajaran. Melihat kondisi seperti itu, maka saya sebagai ketua timpengabdian memiliki inisiatif untuk membantu guru-guru disekolah dalam menciptakan media pembelajaran.Penggunaan media dalam proses pembelajaran diharapkan akan memudahkan siswa untuk memahami apayang disampaikan oleh guru, selain itu dengan menggunakan media pembelajaran akan memudahkan gurudalam menyampaikan materi pembelajaran dikelas. Adapun kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan danpendampingan yang dilakukan dalam bentuk klasikal dan kelompok. Pelatihan pembuatan media pembelajaranmacromedia flash, berupa demonstrasi pelatihan pembuatan media pembelajaran, unjuk kerja kemampuanguru-guru SMPN 11 Tarakan dalam membuat media pembelajaran dan dan pendampingan perkembanganpelaksanaan program dari mampu menghasilkan media pembelajaran interaktif dan menarik. Kegiatanpengabdian pada masyarakat di SMPN 11 ini dirasakan sangat membantu guru-guru SMPN 11 Tarakan, halitu dilihat dari wawancara dan respon yang diberikan kepada peserta. Hasil pelatihan ini adalah guru pahamcara membuat media pembelajaran dengan bantuan macromedia flash.
The learning process underwent a surprising change, due to the Covid-19 pandemic. The Minister of Education makes a decision to implement online learning. Because learning is carried out online, teachers and students must continue to adjust learning which is usually face-to-face, this is only through virtual. Researchers conducted observations at SMP Muhammadiyah 1 Tarakan, obtained information that in the implementation of online learning, students were often late for zooming, and sometimes students did not attend learning activities via zoom. Assignments given by the teacher are often late for students to collect. In addition to observations, interviews with mathematics teachers were also conducted, he provided information that the low enthusiasm of students to learn online, students' readiness to learn seemed to be lower than in direct learning. From the problems that appear in the field, the author is interested in conducting a research entitled "Identification of Student Interests in SMP Muhammadiyah 1 Tarakan in Online Learning in the Covid-19 Pandemic Period". The type of research used in this research is quantitative research. Based on the results of the research carried out, it was concluded that the interest in learning of SMP Muhammadiyah 1 Tarakan students during Study From Home (BDR) during the COVID-19 Pandemic was in the medium category at 61%, in the high category at 17% and in the low category at 22%.Keywords : Interest in Learning, Mathematics, Online LearningAbstrakProses pembelajaran mengalami perubahan yang cukup mengejutkan, dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19. Menteri Pendidikan mengambil keputusan untuk dilaksanakannya pembelajaran secara Daring. Karena pembelajaran dilaksanakan secara Daring, maka Guru dan siswa harus tetap menyesuaikan pembelajaran yang biasanya secara tatap muka, ini hanya melalui virtual. Peneliti melaksanakan observasi di SMP Muhammadiyah 1 Tarakan, diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran daring, siswa sering terlambat mengikuti zoom, bahkan tak jarang siswa tidak hadir dikegiatan pembelajaran melalui zoom. Tugas yang diberikan guru sering terlambat dikumpulkan oleh siswa. Selain observasi, dilakukan juga wawancara dengan guru matematika, beliau memberikan informasi bahwa rendahnya antusiasme belajar siswa secara daring, kesiapan belajar siswa terlihat lebih menurun dibandingkan pembelajaran secara langsung. Dari permasalahn yang tampak dilapangan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Identifikasi Minat Belajar Siswa SMP Muhammadiyah 1 Tarakan Dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa minat belajar siswa SMP Muhammadiyah 1 Tarakan selama Belajar Dari Rumah (BDR) di masa Pandemi COVID-19 berada pada kategori sedang yaitu sebesar 61%, kategori tinggi sebesar 17% dan kategori rendah 22%.Kata kunci: Minat Belajar, Matematika, Pembelajaran Daring
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.