<p>Sisa material merupakan hasil sisa yang pasti muncul dalam sebuah proyek konstruksi berupa bahan atau material yang sudah tidak dapat difungsikan sebagaimana fungsinya dalam perencanaan dan berpeluang besar merugikan kontraktor apabila tidak dimanajemen dengan benar. Kerugian kontraktor yang dimaksudkan, salah satunya adalah membengkaknya biaya pelaksanaan proyek konstruksi. <em>Root Cause Analysis (RCA)</em> merupakan suatu metode analisis yang dipakai untuk menentukan penyebab utama suatu permasalahan dengan mengidentifikasi masalah paling umum atau paling terlihat kepada persoalan khusus yang merupakan akar dari masalah tersebut. <em>Fault Tree Analysis (FTA) </em>merupakan suatu metode analisis yang dipakai untuk menentukan seberapa berpengaruh penyebab-penyebab persoalan yang ada menyebabkan suatu kejadian penting ‘<em>top event</em>’ dalam satuan persen, menggunakan bantuan diagram ilustrasi berbentuk seperti cabang-cabang pohon, dan dihitung dengan rumus-rumus tertentu. Hasil analisa didapat jenis material yang paling banyak menjadi sisa material adalah besi dan genting keramik dengan persentase biaya sisa material berkisar dari 12,40 % - 14,50 %. Solusi untuk mengurangi sisa material antara lain : memberikan arahan kepada tenaga kerja agar lebih berhati-hati, dan menggunakan pekerja pembesian yang lebih efisien serta berpengalaman.<strong></strong></p>
AbstrakIles-iles merupakan umbi-umbian yang memiliki potensi ekonomi cukup tinggi. Salah satu negara tujuan ekspor hasil umbi ini adalah Jepang. Jepang membutuhkan tepung atau gaplek iles-iles lebih dari 1.000 ton/tahun. Bagian tanaman iles-iles yang dimanfaatkan adalah umbinya. Salah satu komponen penyusun umbi iles-iles adalah karbohidrat yang terdiri atas pati, glukomanan, serat kasar, dan gula bebas. Glukomanan merupakan serat larut alam (soluble fiber). Umbi iles-iles dimanfaatkan di industri non-pangan. Daerah yang telah membudidayakan tanaman iles-iles dalam skala yang luas adalah Propinsi Jawa Timur di areal konsesi tanaman jati. Kondisi agroklimat tanaman karet yang sudah berumur 4 tahun hampir sama dengan kondisi agroklimat tanaman jati. Oleh karena itu, tanaman iles-iles sesuai untuk ditanam sebagai tanaman sela di lahan perkebunan karet, dan dapat menambah pendapatan petani karet. Mulai umur 4 tahun, areal di bawah tajuk perkebunan karet sudah mulai ternaungi 50%. Hal ini sesuai dengan syarat tumbuh tanaman iles-iles yang mutlak ditanam di bawah naungan minimal 50%. Suhu udara di bawah pohon karet juga optimal untuk tanaman ilesiles (22°C -30°C). Jika di lahan perkebunan karet dengan populasi 550 pohon per hektar, maka dapat ditanam kurang lebih 5.000 tanaman iles-iles. Umbi yang akan dihasilkan sekitar 10 ton -15 ton per hektar pada tahun ketiga. Jika umbi dijual segar, petani karet akan memperoleh tambahan penghasilan 25 -37,5 juta per ha pada tahun ketiga.Kata Kunci: Iles-iles (Amorphophallus spp.), tanaman sela, perkebunan karet. Abstract Iles-iles (Amorphophallus spp.) are tuber crops that have high economic potential. One of these commodities export destinations is Japan. Japan needs more than 1000 tons/year of iles-iles flour. One of the components of the iles-iles tuber is a carbohydrate consisting of starch, glucomannan, crude fiber, and sugar-free. Glucomannan is a natural soluble fiber. Areas that have been cultivating iles-iles in a broad scale is the Province of East Java in teak plant concession areas. Agroclimatic conditions of 4 years old rubber plants is
Simpang Tiga Kerten dan Simpang Empat Purwosari merupakan dua simpang bersinyal yang terletak Jl. Slamet Riyadi Kota Surakarta dimana diantara simpang tersebut terdapat Flyover Purwosari. Di simpang Tiga Kerten merupakan simpang dengan tingkat kepadatan volume lalu lintas yang cukup tinggi terutama dari arah barat dan timur.Sedangkan di Simpang Empat Purwosari terdapat beberapa hotel dan banyak aktivitas masyarakat di simpang tersebut. Untuk mengatasi volume lalu lintas yang cukup tinggi tersebut maka perlu dilakukan analisis kinerja simpang bersinyal secara tunggal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang yang ada di Simpang Tiga Kerten dan Simpang Empat Purwosari dan melakukan optimasi simpang secara tunggal berdasarkan parameter derajat kejenuhan dan tundaan. Analisis kinrja simpang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak PTV Vistro dengan metode HCM 2010.
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) merupakan salah satu area yang sedang dilakukan revitalisasi oleh pemerintah. Revitalisai PKJ TIM Tahap II meliputi perencanaan, pembangunan, pengelolaan, dan perawatan. Pada pembangunan salah satu gedung yang terdapat di PKJ TIM Tahap II, Galeri Annex, memakan biaya sebesar 15,18% dari total keseluruhan biaya proyek Galeri Annex. Latar belakang dilakukannya penelitian ini karena galeri dinilai memiliki dimensi struktur yang cukup besar, sehingga kurang efisien. Pada penelitian ini dilakukan analisis menggunakan metode Value Engineering (VE) dengan tujuan untuk mengidentifikasi pekerjaan struktur yang dapat dilakukan efisiensi dan menghitung perbandingan biaya yang dihasilkan sebelum dan sesudah dilakukan analisis. Penelitan dilakukan dengan mengambil dua sampel, yaitu satu pekerjaan balok dan satu pekerjaan kolom. Pada sampel yang telah diambil, dilakukan perhitungan ulang dengan memunculkan alternatif pengembangan, yaitu menambahkan bahan pengganti semen (zat aditif) dalam campuran beton. Alternatif bahan aditif yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit, silica fume, dan metakaolin dengan mutu beton secara berurutan, 34 MPa; 41,4 MPa; dan 45 MPa. Alternatif dibandingkan dengan struktur awal, yaitu beton f’c 30 MPa dengan campuran fly ash. Dari analisis yang telah dilakukan, alternatif yang terpilih adalah penggunaan beton f’c 45 MPa dengan campuran bahan aditif metakaolin. Berdasarkan perhitungan dengan metode VE, maka penggunakan alternatif metakaolin dapat menghemat biaya sebesar 25,20%.
<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat pada perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini. Hal ini menyebabkan permintaan kebutuhan masyarakat di bidang properti semakin meningkat. Namun tingkat keinginan masyarakat tidak sebanding dengan luas lahan yang tersedia dan juga mengakibatkan tingginya harga lahan. Oleh sebab itu, hunian vertikal seperti apartemen adalah pilihan yang menarik bagi masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik developer untuk berlomba-lomba mendirikan apartemen dengan hunian yang terjangkau dan fasilitas yang memadai. Maka dari itu, perlunya melakukan penelitian terkait kecenderungan masyarakat dalam pememilihan apartemen yang selaras dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor apa saja yang paling berpengaruh pada masyarakat dalam memilih sebuah apartemen. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode <em>Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) </em>dengan pengisian kuisioner oleh masyarakat. Serta program yang digunakan adalah program <em>software Microsoft Excel 2010. </em>Hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, faktor yang memiliki bobot paling besar dan juga merupakan faktor yang paling berpengaruh pada masyarakat dalam pemilihan apartemen adalah faktor legalitas.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci :</strong> Kecenderungan Masyarakat, Metode <em>Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP)</em>, Pemilihan Apartemen<em></em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.