Strategi pembelajaran aktif digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan MC Taggart, yang berbentuk spiral dari satu siklus ke siklus lainnya. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS pada materi Interaksi antar negara ASEAN dengan menerapkan strategi active learning dengan metode active knowledge sharing di Kelas 8 SMP Islam Al-Waroqot berdampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil tes siswa yang telah dicapai. Rata-rata nilai tes siswa secara klasikal mencapai 88 dari sebelumnya 72,83 dengan ketuntasan belajar 83,3%. Setelah diadakan remidi, rata-rata nilai tes siswa secara klasikal adalah 88 dengan ketuntasan belajar 100%. Kata Kunci: strategi active learning, hasil belajar IPS.

This study aims to determine the effect of student perception’s on the use of learning media during the pandemic and the motivation towards social studies learning achievement in public PKBM 16 Rawasari . Data analysis used multiple linear regression. Respondents were all students of the Paket B. The research instrument used was a questionnaire and the results of the 2020 module 3 exam. The results of hypothesis testing obtained the following conclusions:, 1) there is a significant effect of student participation’s on the use of learning media during the pandemic and motivation together towards social studies learning achievement, 2) there is a significant effect of student perception’s on the use of learning media during the pandemic toward social studies learning achievement, and 3) there is a significant effect of motivation toward social studies achievement.Keywords: Student Perception’s on the use of learning media, motivation, and sosial studies learning achievement Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi peserta didik atas penggunaan media pembelajaran pada masa pandemi dan motivasi terhadap prestasi belajar IPS di PKBM Negeri 16 Rawasari. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik program kesetaraan paket B. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan hasil ujian modul 3 tahun 2020. Hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa atas penggunaan media pembelajaran dan motivasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS, 2) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa atas penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar IPS, dan 3) terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap prestasi belajar IPS.Kata Kunci: Persepsi Siswa atas Media Pembelajaran, Motivasi, dan prestasi belajar IPS

This research focuses on implementing moderate Islamic values in school programs related to national identity. This research is beneficial for strengthening students' character in accepting diversity in Indonesia, maintaining national unity, preserving Indonesian culture, and strengthening religious moderation and inter-religious harmony. This survey study is based on the three-stage probability proportion of 50 students as subjects from nine cities in East Java. Our findings show that moderate Islamic values have been integrated into several school programs such as intra-curricular, extracurricular, school culture, and community participation to strengthen national identity. Then, it is essential to design a program for strengthening student identity as a reference for public schools to facilitate the improvement of sociocultural literacy for students.

Pandemi covid-19 membawa kebiasaan baru pada dunia pendidikan baik proses pembelajaran maupun menajerial disekolah. Dari hasil wawancara, pada masa pandemi manajerial sekolah tidak dijalankan secara optimal terutama pada inovasi pembelajaran. Pada siswa, mengalami literasi yang rendah. Dari dua hal tersebut, maka diperlukan penguatan manajemen madrasah dan literasi yang disesuaikan dengan masa pandemic covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan terpisah antara guru dan siswa. Manajerial difokuskan pada guru, sementara literasi difokuskan kepada siswa. Kegiatan ini dilakukan selama 4 sesi yang dikemas menarik dalam dua hari. Materi untuk guru oleh praktisi pendidikan sementara materi untuk siswa dilakukan oleh trainer literasi dan kepemimpinan. Penguatan manajerial menggunakan tiga metode yakni metode ceramah variasi, metode problem solving dan metode tanya jawab. Pelatihan literasi menggunakan empat alur yan dimulai pra pelatihan, pre tes, penyajian materi, dan post test.  Ada beberapa kendala yang dapat diselesaikan secara baik dan membawa dampak positif. Pengabdian ini disambut baik oleh pihak sekolah dan seluruh peserta antusias melakukan serangkaian kegiatan.