Green diesel is an emerging option to solve the increasing consumption of diesel (fossil based fuel). It involves converting readily available vegetable oils and animal fats to alkane hydrocarbons that can be considered to be drop-in replacements for petroleum-based fuel component. This review journal investigate the results of diesel-like hydrocarbon fuel by catalytic thermal decarboxylation of Mg-Zn basic soap by saponification using NaOH from kapok oil. Specifically, it outlines a comparative assessment of the operating parameters of the temperature and mole ratio of Mg-Zn catalyst to select the appropriate path based on the desired conversion, yield and selectivity. The results of the literature study show that kapok oil can produce diesel equivalent biohydrocarbon products by reviewing the main composition of the kapok oil which containing linoleic acid. An increase in the temperature of the decarboxylation reaction can increase the conversion to green diesel products, n-heptadecane. The result from previous experiment showed that the highest conversion of decarboxylation of castor oil is 65% at 475°C. However, high temperatures can cause decreased selectivity due to the production of undesirable products like in the decarboxylation experiment of soybean oil which showed that the yield at 400°C is decreased to 25%. The mole ratio of Mg-Zn used in the decarboxylation reaction does not have a significant effect on the yield of green diesel products.

ABSTRAK Glycol fan cooler (E-230) pada Minarak Brantas Gas, Inc merupakan salah satu alat penukar panas dengan jenis air cooled heat exchanger tipe forced draft. Alat ini berfungsi untuk mendinginkan suhu triethylene glycol (TEG) hingga 110-120 o F dengan menggunakan udara sekitar. Sehingga TEG dapat digunakan kembali untuk menyerap kandungan air pada gas alam. Glycol fan cooler (E-230) ini telah berdiri sejak tahun 1976. Pada Minarak Brantas Gas, Inc terdapat 2 glycol fan cooler, akan tetapi yang satu telah tidak difungsikan karena produksi gas yang terus menurun. Hal ini menyebabkan E-230 beroperasi selama 24 jam. Dikarenakan E-230 telah beroperasi 24 jam selama beberapa tahun terakhir maka diperlukan adanya evaluasi kinerja glycol fan cooler (E-230). Penelitian ini dilakukan guna mengetahui kelayakan dari alat glycol fan cooler (E-230). Berdasarkan hasil evaluasi terhadap efisiensi alat rata-rata sebesar 97,09%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa glycol fan cooler (E-230) masih layak beroperasi.Namun, nilai fouling factor rata-ratanya adalah 0,003 hr.ft 2. o F/Btu, nilai ini melebihi batas maksimal nilai fouling factor untuk TEG. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan secara berkala untuk menjaga kinerja glycol fan cooler (E-230) agar tetap beroperasi dengan baik.