This action research project aims to understand whether teachers are mastering the knowledge and skills necessary to conduct classroom action research through two courses, Classroom Action Research (CAR) and Enhancing Teaching Professional Skills (PKP: Pemantapan Kemampuan Profesional), offered via distance education to Indonesian teachers and to identify areas for possible improvement of both courses. The research was conducted in two urban study centers located in the cities of Bogor and Tangerang in the Indonesian provinces of West Java and Banten. Data were collected via semi-structured interviews, classroom observations, questionnaires, and focus group discussions. All data were analyzed for patterns that might offer insight into the problems tutors and teacher-learners were facing as they worked through the Classroom Action Research (PTK: Penelitian Tindakan Kelas) module and tutorial. The research team from Indonesia Open University (UT: Universitas Terbuka) identified several problematic aspects of each course, including excessive lag time between the first and second courses, insufficient examples of model classroom action research projects, a lack of supervised practice of action research techniques, variability of tutorial quality, and a mismatch between course assessments and the content and purpose of the courses. While the findings of this study focus primarily on two distance courses offered by UT, they offer insight into the challenges of providing in-service teacher development via distance education in the Indonesian context. Key Words: Distance Learning, Classroom Action Research, Teacher Professional Skill

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kualitas laporan keuangan dan kecurangan dalam akuntansi terhadap efisiensi investasi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan yang diperoleh dari situs www.idx.co.id untuk perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020. Dengan metode purposive sampling dihasilkan 129 sampel perusahaan. Pengujian menggunakan uji regresi berganda pada data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap efisiensi investasi dan kecurangan dalam akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap efisiensi investasi. Penelitian ini mengindikasikan investor dan pemerintah untuk mendorong pengawasan melalui analisis dan pembuatan kebijakan pada beberapa lembaga seperti pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bisa memantau penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawasan pada seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan dalam kaitannya dengan menjaga kualitas laporan keuangan dan menanggulangi investasi ilegal, serta pada BKPM untuk membuat kebijakan, menciptakan lingkungan yang kondusif dalam kegiatan pasar modal dan perlindungan bagi investor.