Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang masih memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan banyak mengandung serat serta mudah diperoleh. Hal tersebut dapat dikembangkan menjadi suatu bentuk produk biskuit sebagai makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh proporsi tepung terigu dan tepung ampas tahu dengan kandungan protein dan serat serta daya terima pada biskuit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali replikasi dengan masing – masing perlakuan yaitu P0 (100 : 0), P1 (65 : 35), P2 (60 : 40), P3 (55 : 45). Metode pengujian kadar protein dengan metode Kjehdal dan serat dengan metode gravimetri. Metode pengujian organoleptik dengan metode Hedonic Scale Scoring. Analisis statistik yang digunakan untuk daya terima adalah uji Friedman sedangkan untuk kadar protein dan serat menggunakan analisis One Way ANOVA. Hasil penelitian didapatkan berpengaruh tidak nyata antara proporsi tepung terigu dan tepung ampas tahu terhadap kadar protein biskuit (p=0.168). Berpengaruh secara nyata antara proporsi tepung terigu dan tepung ampas tahu dengan kadar serat biskuit (p=0.000). Berpengaruh secara nyata antara proporsi tepung terigu dan tepung ampas tahu dengan daya terima warna, aroma, tekstur biskuit (p=0.002), (p=0.003) dan (p=0.007). Berpengaruh tidak nyata antara proporsi tepung terigu dan tepung ampas tahu dengan daya terima rasa biskuit (p=0.377). Perlakuan terbaik dari segi kadar protein adalah perlakuan P2 dengan nilai rata-rata 10.3% perlakuan terbaik dari segi kadar serat adalah perlakuan P2 dengan nilai rata-rata 3.53%. dan perlakuan terbaik tingkat kesukaan dengan skor suka pada (warna,aroma,tekstur,rasa) adalah perlakuan P2. Kata Kunci: pengaruh proporsi tepung terigu, ampas tahu, protein, serat daya terima biskuit
Organic carbon contributes to increasing soil productivity. In determining the soil fertility indicators, soil organic carbon mapping is required to provide information and demonstrate the distribution of organic carbon. In this study, remote sensing method testing was carried out by comparing data between observations in the field with rice productivity estimation data using Landsat 8 imagery. The observation was conducted on paddy fields with an area of about 4,800.86 ha in the volcanic region of Mount Talang. This research used a survey method with a grid system of 1,000 x 1,000 m intervals with a soil depth of 0-20 cm and 20-40 cm. The parameters of the soil observations carried out were bulk density, pH, and organic carbon. The results showed that Mount Talang volcanic rice fields had an estimated soil organic carbon stock of ±6,426.118 tons. A weak correlation was obtained between organic carbon and the estimated value of paddy rice productivity (r =0.024). Hence organic carbon in the study area could not be estimated with the value of lowland rice productivity.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.